5. Sebuah Alasan

1.5K 160 38
                                    

Kamu adalah sebuah soal,
Yang sialnya harus ku jawab walau takkan bisa kujelaskan

-Author Si Anak Kupu-kupu, tapi bukan kupu-kupu malam-

Jika pada umumnya orang akan mengahabiskan libur di akhir minggu dengan berwisata bersama keluarga atau dengan kekasih, lain hal nya dengan Seokjin.

Pria bermarga Kim itu sibuk menghabiskan hari liburnya dengan bermain game hingga berjam-jam.

Makan dan mandipun ia lupakan karena terlalu larut dengan game yang ia mainkan.

Bisa dikatakan Seokjin memang gila jika sudah berkaitan dengan game.

Dibandingkan berfoya-foya dan membeli barang-barang mewah, Seokjin lebih sering menghambur-hamburkan uangnya hanya untuk game.

Tapi kesukaan dan kegilaannya itu rupa-rupanya berhasil mendorongnya untuk membangun perusahaan game-nya sendiri.

Segala ide yang tercetus dan kekurangan-kekurangan game yang pernah Seokjin maikan, ia jadikan dasar untuk membuat game dari perusahaannya menjadi yang terbaik.

Perusahaan itu ia beri nama "AnysSoft", meski tergolong baru AnysSoft berhasil memasuki pasar global dan mampu menyainyi perusahaan-perusahaan game terdahulu.

Perusahaan yang ia bangun sama sekali tak terkait dengan perusahaan keluarga, AnysSoft benar-benar ia bangun atas rencana dan pemikirannya sendiri.

Tidak sepenuhnya sendiri karena tak bisa dipungkiri Ayahnya-pun turut membantunya dalam urusan 'tanam modal' dan mengenalkan Seokjin dengan beberapa investor saat ia pertama kali memulai.

Sang ayah yang berkecimpung dalam usaha property sama sekali tak keberatan saat Seokjin memilih jalannya sendiri.

Karena sedari dulu kedua orang tua Seokjin memang tak pernah memaksakan kehendak atas segala keputusan yang akan dipilih anak-anaknya.

Ayahnya adalah guru terbaiknya, kelak Seokjin akan menjadi sosok Ayah seperti 'ayahnya'.

Pekan ini Seokjin tak menghabiskan waktu malas-malasannya sendirian karena Yoongi datang berkunjung.

Tapi ada atau tidak adanya Yoongi sama sekali tak memberikan dampak apapun pada suasana di unit apartment itu, karena sedari tadi pria itu hanya datang untuk tidur-tiduran.
.
.

Walaupun tak melakukan apapun selain berbaring, tapi rasa-rasanya Yoongi mulai pusing melihat Seokjin yang menurutnya sudah terlalu lama menatap layar komputer.

Pantas matanya minus.


Meski sudah bersahabat sejak lama, tak ada keinginan sedikitpun bagi Yoongi untuk ikut terlibat dalam game-game yang Seokjin mainkan.

Dia lebih suka menutup mata daripada terus-menerus membuka mata lebar-lebar hanya untuk bermain game.

Yoongi mulai bosan, ia memutuskan menghampiri Seokjin yang sedang fokus pada layar komputernya.

Ia sempat beberapa kali berkomentar tentang cara Seokjin memainkan game.

Merasa topik tentang game benar-benar tak cocok untuknya, Yoongi mulai membahas hal lainnya.

"Jadi apa sekarang kau mulai tertarik pada bocah pirang itu Kim?"

"Jadi apa sekarang kau mulai tertarik pada bocah pirang itu Kim?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Winter In December [JinV]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang