Chapter 22: Keributan

19.6K 1.9K 13
                                    

Classmeet hari kedua, tim Arka lagi-lagi memenangkan pertandingan setelah melawan tim kakak kelas, XI MIPA 3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Classmeet hari kedua, tim Arka lagi-lagi memenangkan pertandingan setelah melawan tim kakak kelas, XI MIPA 3.

Suasana classmeet hari ini tak kalah seru dari kemarin. Beberapa tim dari kakak kelas mendominasi pertandingan di hari kedua ini. Apalagi, setelah menunggu beberapa jam akhirnya para siswi SMA Nuri dapat melihat pertandingan tim kak Latif, si mantan ketua OSIS melawan tim Kak Rasya, si ketua PMR.

Suara para suporter di berbagai sudut tribun terdengar sangat heboh. Hampir semua dari mereka tak bisa menahan kekaguman akan pesona Kak Latif dan Kak Rasya.

"Kyaaa! Kenapa orang ganteng lawannya harus ganteng juga, sih? Kalau kaya gini aku jadi enggak tau harus dukung tim yang mana," ucap Lala histeris.

Naura mengangguk. "Dukung semuanya aja, La. Kalah menang urusan belakangan! Yang penting mata kita fresh dulu lihat yang ganteng-ganteng."

Mendengar obrolan singkat Naura dan Lala itu lantas membuat Arka dan Galuh menoleh ke arah kedua gadis itu.

"Heh!" tegur Arka.

Naura berdecak. "Apa, sih, Ka?"

Arka mendengus kesal. Laki-laki itu menyenderkan punggungnya di kursi tribun. "Bukan apa-apa."

Naura mengerutkan dahinya. Setelahnya ia kembali heboh mendukung kakak kelasnya.

"SEMANGAT, KAK!"

Arka berdecih. Namun, setelahnya terkekeh melihat Naura yang sangat heboh.

***

Waktu terus berlalu. Babak final pun berlangsung. Kelas X MIPA 2 sudah dipastikan masuk ke tahap final. Kini kelas X MIPA 1 tengah bertanding dengan kelas XI IPS 4 untuk menentukan siapa yang nantinya masuk ke tahap final melawan tim Arka.

Para suporter dari kedua kubu saling bersorak menyanyikan yel-yel penyemangat untuk tim mereka. Beberapa dari kelas lain pun ikut mendukung.

"GOOOOL!!!"

Naura dan para suporter yang mendukung tim Putra mendesah. Mereka kecolongan lagi. Di sisi lain, kakak kelas dan para suporternya bersorak senang.

"Enggak apa-apa kalau kalah. Yang penting dapat juara 3," ucap Lala yang disetujui Naura. "Iya."

Ini sudah babak kedua. Skornya 2-4. Tim dari Kak Fendi memiliki skill bermain yang sangat bagus. Tidak heran, beberapa dari mereka adalah anak-anak dari ekskul futsal dan sudah dilatih langsung oleh Coach Fahmi selama dua tahun.

Di lapangan, Putra mendekati Galuh, Farih, dan rekan-rekan satu timnya. Laki-laki yang menjabat sebagai kapten itu terlihat menenangkan dan menyemangati anggotanya.

"Enggak apa-apa. Kalian udah berusaha. Anak-anak juga pasti udah senang kita masuk tiga besar," ucap Putra.

Galuh, Farih, dan yang lainnya mengangguk.

Mantan Rasa Pacar [END]Where stories live. Discover now