Prolog

32.9K 1.8K 165
                                    

Please vote before you enjoy this chapter.
.
.

Please vote before you enjoy this chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, South Korea. 11.35 KST, ICN Airport.

Asing. Tidak, baginya ini bukan suasana asing, hanya saja, ia sudah lama tidak merasakan suasana ini setelah tiga tahun lamanya.

Badan tegap tinggi berotot itu dibaluti pakaian serba hitam, tak lupa coat panjangnya semakin membuatnya terlihat tinggi menjulang. Ia berjalan dengan santai namun gagah dengan menggiring koper besar ditangan kanannya.

Kakinya terhenti ketika ia sudah berhasil membawa dirinya keluar, ia kemudian menghirup udara segar dan memakai kacamata hitamnya.

Kakinya terhenti ketika ia sudah berhasil membawa dirinya keluar, ia kemudian menghirup udara segar dan memakai kacamata hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana disana begitu ramai, bandara memang selalu seperti ini dan ia tak aneh akan hal itu. Kemudian telinganya mendengar suara informasi penerbangan yang entah apa itu karena ia tidak mempedulikannya.

"Hallo kembali, Seoul," gumamnya sembari mulai melangkah dengan tangan kirinya yang ia masukan pada saku celana yang membuatnya terkesan tampan.

"BU DIREKTUR!"

Mata yang tertutupi kacamata itu menangkap dua orang perempuan didepannya jauh disana yang terlihat kerepotan, dan astaga——- itu benar-benar memalukan.

Disana, wanita yang dipanggil ibu direktur itu terlihat sedang menutupi area dadanya karena bajunya yang robek akibat tersangkut sesuatu. Mata demi mata tentu saja mencuri tatapan, kesempatan jahat itu mereka jadikan tontonan gratis yang tak tahu malu.

"Oh astaga, bagaimana ini?!"

Kakinya semakin berjalan mendekat dan telinganya semakin jelas mendengar percakapan mereka, ia tetap berjalan dengan santai tanpa mempedulikan apapun.

Sret.

Setelah melempar coat miliknya, ia tetap meneruskan langkahnya tanpa menatap wanita yang terkejut menerima coat darinya yang ia lempar tanpa menatapnya. Roda koper itu semakin cepat menggiring ketika sang pemilik semakin cepat melangkah mendekat pada supir keluarganya yang sudah menunggu disana.

Into Your Heart [Hunlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang