Part 22

22.9K 1.3K 44
                                    


Hidup Kenzie seperti pecahan kaca yang tak bisa kembali utuh meski sudah di rekatkan dengan berbagai cara tapi serpihan kaca itu tetaplah seperti itu.

Gadis dengan mata sendu itu sedang memandangi perutnya yang tampak buncit otaknya flashback ke masa lalu dimana tubuhnya menjadi samsak kedua orangtuanya bahkan adiknya dan dimana Kenzo melecehkannya di malam pertama pernikahan Kenzo bahkan perlakuan kasar Kenzo menambah kesakitan Kenzie.

Dan lihatlah kini benih pria bejat itu berhasil memporak porandakan kehidupannya yang sudah amat berat. Sampai sekarang Kenzie sangat sulit untuk menerima kenyataan, menerima janin hasil pemerkosaan tidak lah mudah untuk berdamai dengan masa lalu pun mustahil karena kesakitannya terlalu dalam tapi ia tak bisa berbuat apa-apa selain menjaga janin yang tak berdosa ini.

Ia pergi dari siksaan keluarganya dengan membawa segumpal daging yang akan menemani harinya, miris memang. Kapan ia bisa merasakan kebahagiaan jika hidupnya sudah hancur lebur tak ada sisa buat senyumpun rasanya tak bisa.

Kenzie meringis tangannya mengelus perutnya ia merasakan tendangan yang keras dari janinnya. Sesekali Kenzie mendengus sebal karena jika sedang melamun seperti di sadarkan oleh tendangan di perutnya.

"Ssshhtt,, jangan tendang perutku. Janganlah kau seperti bajingan itu hmm,, aku tak sudi jika kamu seperti dia." Ucap Kenzie dengan sangat kesal  ia tak bisa mengontrol emosi jika sudah mengingat orang-orang yang sudah menyakitinya. Tangan Kenzie masih mengelus perutnya, semua orang bakalan tahu keburukan yang selama ini ia tutupi. Bahkan Adrian sudah curiga menanyakan hal yang sensitif padanya karena memang selama ini Kenzie setiap hari bertemu Adrian mantan calon mertuanya itu, saat itu Kenzie hanya diam ia tak mau menjawab atau menceritakan aibnya sama saja mempermalukan dirinya sendiri.

Beberapa bulan lagi ia akan melahirkan dan mungkin bulan depan ia akan berhenti dari pekerjaannya. Sekarang saja sudah banyak yang bergunjing di belakangnya tapi Kenzie tak acuh toh itu memang benar dirinya hamil tanpa suami terus mau apa lagi ia sadar karena bangkai tak bisa di tutupi selamanya pasti akan tercium juga.

Gadis binal, gadis murahan, jalang yang menipu semua orang dengan pakaian syar'inya itulah julukan yang di sematkan untuk Kenzie.
Kenzie hanya tertawa miris dalam hati menertawakan kemalangannya. Sesak? Jelas, sakit hati? Sudah pasti ia hanya manusia biasa sekeras apapun menguatkan hatinya tapi air mata tetaplah kan berbicara tapi mau bagaimana lagi ia sudah terlanjur hancur. Kenzie yang di anggap sial oleh orang tuanya dan sialnya lagi mantan kekasih dengan tega memperkosanya meninggalkan hasil dari kebejatannya. Sungguh tragis sekali kisah hidupnya, ingin rasanya tak di lahirkan seperti ini tapi hanyalah sebatas ungkapan andai di dalam otaknya.

Kenzie membuka laci di lemari usang mengambil buku tabungan ia kembali memikirkan biaya untuk keperluannya nanti. Ia tak mau merepotkan dokter Rasya terus menerus meski hubungannya semakin dekat bahkan sekarang Ersya memanggilnya mommy. Ersya sering kali menginap di kontrakannya karena permintaanya yang gak bisa Rasya dan Kenzie tolak. Hanya Ersya karena Rasya hanya mengantar dan menjemputnya di pagi atau siang hari.

Tok tok tok

Suara pintu terdengar nyaring menyadarkan Kenzie pada pikirannya. Dengan ragu dan rasa takut Kenzie membuka pintu kontrakan karena hari memang sudah larut malam dan siapa gerangan yang berani bertamu di malam-malam begini.

Ceklek

Dengan pelan Kenzie membuka pintu terlihat seorang pria yang sempat ada di pikirannya tadi.
Rasya berdiri dengan wajah kusut serta pakaian yang berantakan. Entah apa yang terjadi tapi sukses membuat Kenzie membelalakan matanya ada perasaan khawatir melihat pria yang selalu berpenampilan rapih ini sekarang jauh dari kata rapih.

"A_apa kakak baik-baik saja?" Tanya Kenzie setelah mempersilahkan Rasya masuk kedalam.

Rasya duduk lalu mengusap wajahnya dengan kasar ia tak tahu harus bicara apa setelah melihat wajah lelah Kenzie apa ia masih tega untuk mengatakannya tapi jika tidak bagaimana dengan putranya.

Yang TertinggalWhere stories live. Discover now