Part 40

21.9K 1K 62
                                    

Belajar dari pengalaman
Seseorang yang sudah menggoreskan luka dan luka itu begitu dalam
Mungkin orang itu akan abadi di ingatan tapi hanya dalam bentuk kesakitan
Dan tak akan bisa menjadi obat dari kesakitan itu sendiri
Jika memaksakan balik dengan masa lalu pasti semua kan terasa berbeda
Cinta yang kau puja kan terasa hambar
Rasa sayang yang kau tanam kan pudar seiring berjalannya waktu
Karena sekuat apapun kau genggam dan memiliki kembali
takkan indah seperti yang pernah kau rasakan dulu

-----

Kenzie tak bisa menampik perasaannya setiap berdekatan dengan Rasya membuat reaksi tubuhnya menegang.

Hy dia bukan perawan yang habis di perawani pada saat malam pertama tapi Kenzie seperti gadis yang baru pertama kali melakukan itu.

Hembusan napas gusar begitu menggema di kamar yang gelap hanya ada lampu jalan yang menerobos masuk ke dalam celah gorden jendela.

Setelah makan malam Kenzie segera ke kamar membiarkan Rasya mengurus anak-anaknya yang mungkin sekarang sedang menina bobokan si kecil.

Rasya cukup membuat Kenzie lupa dengan apa yang sudah terjadi, Rasya sukses menyedot seluruh energi yang ada di tubuhnya hingga Kenzie tak lagi memikirkan kedatangan Kenzo.

Dulu Kenzie sangat berlebihan mencintai dan mengharapkan Kenzo menjadi pelindung di masa depannya tapi harapan itu di patahkan oleh kebejatan Kenzo sendiri dan jangan salahkan Kenzie jika tak bisa memaafkan kelakuan Kenzo terhadapnya karena itu sangat menyakitkan.

Kenzie sadar jika berlebihan itu tidakkan baik buat dirinya ia merutuki kebodohan di masa lalu karena waktu itu ia sangat bahagia ada seseorang yang mau mengulurkan tangannya dan merelakan bahunya tuk sandaran tapi nyatanya orang itu sumber dari deritanya.

Dekapan erat di perut menyadarkan Kenzie dari lamunan.

"Kamu belum tidur?"

Kenzie menggelengkan kepalanya lalu berbalik berhadapan dengan wajah tampan suaminya. Kenzie membelai rahang tegas Rasya yang berjambang lalu menyusuri alis tebal dan terakhir ia mengelus bibir merah Rasya dengan jarinya. Rasya yang merasakan elusan tangan halus istrinya hanya bisa menikmati dengan memejamkan mata.

Rasya menarik tangan lembut istrinya lalu mengecupnya berkali-kali.
"Kenapa hmm?" Tanya Rasya karena sedikit aneh dengan tingkah Kenzie.

Kenzie membawa tangan Rasya meletakkan ke dadanya yang berdetak tidak normal dan itu membuat Kenzie takut.

"Jantung aku rasanya mau keluar dari dalam tubuhku kak, aku takut!" Mata Kenzie sudah berkaca-kaca menatap Rasya dengan pikiran yang menerka-nerka.
Debaran di dadanya sangat berbeda saat ia bersama Kenzo hingga membuat Kenzie takut.

Rasya merasakannya tapi ia tahu Kenzie tidak punya riwayat jantung.

"Kamu sakit?" Tanyanya dan di jawab gelengan dari Kenzie.

"Ayo ke rumah sakit!" Ajak Rasya dengan nada khawatir. Kenzie menggelengkan kepala karena sekarang sudah larut malam.

"Tidak, sekarang sudah malam kak."

"Ya sudah besok kita ke rumah sakit yah?" Rasya bagai orang bodoh karena ia terlalu khawatir dengan istrinya ini.

Rasya mengambil handphone di atas nakas lalu mengetik sesuatu. Setelah itu ia kembali memeluk Kenzie dengan erat tapi baru beberapa menit dering panggilan memecahkan keheningan.

"Ya ada apa?"

"........."

"Belum."

"........"

Yang TertinggalWo Geschichten leben. Entdecke jetzt