50. Birthday.

9.1K 1.1K 165
                                    

Soobin menatap kearah buku di sampingnya lalu menoleh kearah Renjun yang sedang memainkan handphonenya diam-diam sambil menoleh kearah depan lalu fokus ke handphonenya lagi.

Dia heran sahabatnya itu berani sekali bermain handphone disaat dosen lagi ngejelasin materi, ya masih mending kalau sahabatnya itu duduk di belakang pasti gak akan ketahuan lah ini mereka duduk paling depan.

Renjun menoleh kearah Soobin dengan tatapan bertanya, Soobin malah mengabaikannya dan kembali fokus ke dosen yang sedang menjelaskan materi itu.

***
"Aku mau beliin hadiah deh buat Junsoo, kamu ikut juga sekalian buat beliin hadiah untuk kamu, kamu besok ultah kan?" tanya Renjun membuat Soobin langsung menoleh, dia ultah? Hah?

Dia melihat kalender yang ada di handphonenya dan benar besok dia ultah.

"Diumur yang baru aja 20 tahun kamu sudah punya anak 1, emang mantul, tapi aku sudah mengira sih, soalnya kata orang kalau orang yang pendiam dan jarang sekali pacaran, nikahnya pasti cepat, nah kamu contohnya," ucap Renjun membuat Soobin memutarkan bola matanya dengan malas, apa-apaan itu.

Dia baru mendengar istilah seperti itu.

"Sembarangan aja kamu, itu namanya sudah takdir kok, lagipula itu pasti cuma kebetulan aja," jawab Soobin mematahkan ucapan Renjun, enak aja dia dibilang begitu.

Soobin pergi menuju ke arah mobilnya diikuti oleh Renjun, kata Renjun dia mau nebeng, pacarnya masih ada kelas, alah alasan sih sebenarnya.

Soobin memberikan kunci mobilnya ke Renjun, "Kamu aja yang bawa, aku lagi malas, mau video call dulu sama bunda, mau lihat Junsoo."

Renjun yang sebelumnya ogah langsung bersemangat saat mendengar nama Junsoo disebut oleh Soobin, dia langsung mengambil kunci mobil dari tangan Soobin dan segera membuka pintu mobil sahabatnya itu.

"Padahal aku cuma nyebut nama Junsoo aja, eh dia sudah semangat gitu," ucap Soobin kepada dirinya sendiri lalu dengan segera membuka pintu mobilnya lalu masuk ke dalam.

"Ayo, ajak bundamu video call, aku mau lihat Junsoo," suruh Renjun saat Soobin baru saja duduk.

Soobin sedang memberi pesan kepada bundanya, bertanya apakah anaknya sedang tidur atau bangun, namun ternyata anaknya baru saja tidur siang.

"Gak jadi, Junsoo lagi tidur siang, nanti kalo kamu mau ketemu sama dia, langsung aja ke rumah bunda, sekalian aku jemput Junsoo, soalnya kak Yeonjun bilang dia gak bisa jemput, dia pulangnya malam," ucap Soobin membuat Renjun seketika lesu, padahal dia mau melihat anak sahabatnya itu, soalnya gemesin.

Tapi nanti dia bisa bertemu langsung, seketika Renjun kembali bersemangat lalu dengan segera membawa mobil Soobin pergi ke salah satu mall yang cukup besar disini.

***
"Sumpah, perasaan orang beliin hadiah itu diam-diam deh, lah kamu kok malah nyuruh aku pilih sendiri, mana diatur lagi harganya," ucap Soobin saat sampai ke toko boneka, entah kenapa dia mau beli boneka aja, padahal bonekanya dirumah ada banyak sekali.

Suaminya juga hobi sekali membelikannya boneka, katanya kalau suaminya itu belum pulang, Soobin bisa peluk boneka aja.

Ketahuan sekali kalau Soobin suka meluk suaminya saat tidur, Soobin jadi malu, apalagi dia meluknya itu diam-diam, saat suaminya sudah tertidur, kalau suaminya bangun dianya malu.

"Ayolah, aku ini rela nabung cuma untuk beliin kamu hadiah, walaupun uangnya gak sesuai target sih, soalnya kepakai terus buat beli jajanan, hehehe," jawab Renjun sambil memeluk lengan sahabatnya itu, Renjun sebenarnya mau meluk sambil nyubit tangan Soobin, protes mulu jadi orang.

Mate -yeonbin✔Where stories live. Discover now