Taehyung berulang kali mendaratkan kecupan-kecupan kecil di bibir So Hyun agar sang istri tidak lagi cemberut. Setiap pagi ia selalu saja terlibat perdebatan kecil dengan So Hyun dengan alasan yang sama. Gadis itu tidak ingin jauh darinya. Jika hari-hari sebelumnya ia masih mengalah dan membiarkan So Hyun ikut ke kantor, namun tidak dengan hari ini.
Hari ini adalah hari kelulusan So Hyun, bertepatan dengan pertemuannya dengan klien asal Jerman. Ia akan datang ke sekolah So Hyun bersama Seok Jin. Setelah itu dia akan ke Signiel Seoul, sebuah hotel mewah yang ada di kawasan Songpa-gu untuk menemui klien-nya. Klien asal Jerman bernama Keandro adalah seorang pria yang sebaya dengannya. Keluarga pria itu merupakan sahabat mendiang sang nenek. Bisa dikatakan saat Kim Corporation sempat bangkrut belasan tahun yang lalu, perusahaan keluarga Keandro-lah yang membantu hingga Kim Corporation bisa kembali tegak berdiri bahkan menjadi salah satu perusahaan raksasa di kawasan Asia.
Pertemuannya dengan Keandro akan menjadi pertemuan panjang yang melelahkan. Karena selain membahas masalah bisnis, mereka juga sering terlibat obrolan pribadi seputar kehidupan keluarga. Oleh karenanya mereka berdua sepakat untuk bertemu di hotel agar obrolan itu terasa lebih nyaman.
"Kenapa tidak boleh?" air mata So Hyun bahkan sudah mengalir sejak tadi. Seperti biasa, tangan kanannya akan menggenggam kuat ujung jas Taehyung. "Aku dan Tata tidak akan mengganggu."
"Setelah acara kelulusan, kau pasti akan sangat lelah. Jadi, lebih baik kau pulang. Kali ini aku benar-benar tidak bisa mengajakmu, So Hyun-ah. Jika sedang membahas bisnis bersama Keandro, kami sering lupa waktu bahkan tidak makan dan tidur."
"Aku ikut ..." suara tangisan So Hyun mulai terdengar. "Ikut Ajhussi."
Taehyung yang duduk di sebelah So Hyun di samping tempat tidur, segera mencium perut rata So Hyun. Calon bayinya sudah memasuki usia satu bulan setengah.
"Tata," Taehyung mengusap perut So Hyun. "Tata tidak usah ikut Appa, ya. Setelah pulang dari sekolah, Tata dan Eomma langsung pulang ke rumah. Kalau Tata dan Eomma kelelahan, nanti kalian sakit. Appa janji nanti malam akan menelponmu dan melihatmu."
Taehyung kembali menegakkan duduknya. So Hyun sudah berseragam rapi, begitu juga dirinya yang telah memakai setelan jas abu-abu.
"Ajhussi cinta aku tidak?"
"Cinta. Sangat cinta. Karena itu aku tidak ingin kau kelelehan. Aku hanya tidak pulang malam ini. Besok siang, aku sudah ada di rumah dan kita bisa bertemu."
So Hyun segera memeluk Taehyung erat. Dia benar-benar tidak ingin jauh dari sang suami. Tapi Taehyung terus saja melarangnya untuk ikut.
"Ajhussi janji ya jangan tinggalkan aku dan Tata," ujar So Hyun dalam pelukan sang suami. "Ajhussi hanya milikku dan Tata."
Ya Tuhan ... Taehyung hanya akan bertemu Keandro dan tidak pulang untuk semalam. Lantas mengapa perlakuan So Hyun seolah dirinya akan pergi perang?
"Iya ... aku hanya milik kalian berdua," Taehyung melepas pelukan So Hyun. "Sekarang, ayo sarapan lalu berangkat. Seok Jin akan langsung menuju ke sekolahmu nanti."
So Hyun mengangguk. Ia keluar dari kamar bersama Taehyung dengan tangan yang saling menggenggam. Sejujurnya So Hyun ingin melakukan apa saja asal Taehyung mengijinkannya untuk ikut. Tapi meski dirinya sudah menangis, Taehyung tetap melarangnya. Mungkin benar, di mata Taehyung, So Hyun hanyalah wanita yang sangat merepotkan.

YOU ARE READING
AHJUSSI ✔
Fanfiction"Bukankah matahari tidak pernah meninggalkan bumi? Lantas mengapa kau meninggalkanku?" "Karena aku bukan mataharimu." Start: 24 Oktober 2019. Finish: 30 Desember 2019. Rate : 18+