5 | Mulai Sekarang

188 79 120
                                    

| FLO & FA |____________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| FLO & FA |
____________________

"Hei, lihat!"

"Florencia Leanya!"

"Ya Tuhan, lihatlah kakinya! Sangat jenjang!"

"Cantiknya..."

"Rambutnya indah sekali!"

"Pagi, Floren!"

"Hai, Floren!"

"Hai!"

Itulah serentetan kalimat dan sapaan dari beberapa anak ketika Floren sampai di sekolah. Tapi sama sekali tak mendapat respon dari Floren karena ia tak butuh. Yang ia butuhkan pagi ini, bahkan sampai membuat kakinya lemas berlari, yaitu mengejar Farren.

Gadis itu berlari menyusuri koridor sekolah sambil menenteng tas sekolah dan sebuah kertas membelah sekumpulan anak-anak lainnya yang berdiri tak beraturan di tengah jalan.

Tadi saat di gerbang, ia mendapati Farren menjatuhkan sebuah kertas tugas. Makanya pagi ini Floren berlarian memanggil Farren, namun sepertinya lelaki itu tak dengar.

Banyak yang menatapnya aneh karena tidak biasanya Floren berlarian di sepanjang koridor, bahkan ketika ia terlambat sekalipun. Gadis itu akan berjalan santai dan-mungkin menurut cowok-cowok di sana-terkesan anggun.

Floren melihat Farren memasuki kelasnya yang berada di ujung. Gadis itu semakin mempercepat langkahnya.

"FARREN!!!"

Farren yang baru menempelkan pantatnya langsung terkejut.

"Hoshh! Hoshh!!" Floren memegangi pintu sambil mengatur nafasnya. Kakinya kemudian berjalan ke arah tempat Farren duduk. Ia mengambil satu kursi untuk duduk di hadapan Farren. Hal itu tak luput dari tatapan semua anak di kelas Farren.

"Dari tadi gue panggil lo tau, hah...hah! Capek banget! Ini kertas lo,"

"Ah iya," Farren mengambilnya, membaca sekilas lalu memasukkannya ke dalam tas.

"Sama-sama," sindir Floren.

"I-iya, terima kasih."

"Sini ponsel lo,"

"Hah?"

"Masa kurang jelas? Siniin ponsel lo,"

Farren melirik sekitar, kepalanya menunduk karena malu menjadi pusat perhatian.

"Bu-buat apa?"

Floren memutar bola matanya, "Ntar juga tau. Makanya, sini."

Lelaki itu mengambil ponsel yang ada di sakunya dan langsung direbut begitu saja oleh Floren.

"Kita tukeran ID Line, ya?" Farren hendak menyela tapi kalah cepat dari Floren.

Gadis itu mengerutkan dahinya, "Lo nggak punya Line?" Floren menggeser-geser layar pada ponsel Farren dengan cepat, "Bahkan WhatsApp juga? Instagram? Twitter?"

Flo & Fa [END] Where stories live. Discover now