6 | Tidak Terduga

159 72 97
                                    

| FLO & FA |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| FLO & FA |

°°°°°°°°°°°

Bel istirahat berbunyi.

Floren baru saja keluar kelas bersama teman-temannya, tiba-tiba sebuah ombak manusia datang ke arahnya. Seperti biasa di Hari Kamis, cewek-cewek di SMA Bimasakti itu akan berlarian ke arah lapangan sepak bola untuk melihat pemain idola mereka latihan. Salah satunya siapa lagi kalau bukan ketua klub sepak bola, Alvin Alfarel.

"Pasti tim sepak bola Bimasakti sedang latihan," kata Sasha.

"Coba lihat, yuk! Gue kepo,"

Floren hanya memutar bola matanya malas. Ia pun mencoba mengikuti gadis-gadis yang berlarian tadi, diikuti oleh teman-temannya. Dan benar saja, mereka sudah menjerit sana-sini mencari kehebohan ketika melihat beberapa pemain bening memainkan bola.

"Itu pasti Alvin! Dia beneran keren, ya?"

Ran langsung menampol kepala Eca karena bibir nakalnya, "Keren keren gitu percuma kali kalo sukanya ngeduain,"

"Nah, betul banget!" sahut Ava.

Para gadis di sekolah itu mulai bersahut-sahutan menyoraki dan memuji ketampanan para pemain.

"OMAIGAT! Alvin keren banget!"

"Kita jarang melihatnya di sekolah, ya? Dia jadi sibuk sejak dia mulai direkrut banyak orang,"

"Iya, skillnya oke juga. Apalagi pesonanya yang aduhai."

"Reno juga nggak kalah ganteng! Liat tuh, badannya peluk-able banget!"

"Revan sama Bagas juga mantap kali! Sayangnya, mereka nggak satu geng,"

"Ya tapi masih ganteng kapten tim basket. Kakinya panjang bener si Aldo!"

"Floren beruntung banget ya, bisa dapatin Alvin."

Floren hanya menghembuskan nafas kasar. Ia jadi malas ke sekolah setelah melihat Alvin. Cowok ini sudah memberikan pengaruh besar pada suasana hati Floren.

Saat matanya melirik ke arah lain dengan malas, ia melihat seorang siswa berjalan dengan kepala menunduk dan membawa sebuah kotak makan. Farren.

Mata Floren langsung berbinar ketika melihat lelaki itu. Ia pun langsung berlari mengejarnya.

"FARRENN!!!"

Yang dipanggil menoleh. Ia membenarkan posisi kacamatanya dan menyipitkan mata untuk menajamkan penglihatan. Floren?

Gadis itu melambaikan tangannya.

"Lo mau kemana?"

"Um...mau makan,"

"Kalo gitu gue ikut."

Floren menarik tangan Farren, "Lo mau makan dimana? Gimana kalo kita duduk di situ aja?" sambil menunjuk sebuah bangku.

Flo & Fa [END] Where stories live. Discover now