Betsu No Jigen [END]

The real facts

Sasuke menatap lurus jalanan yang pria itu lalui tanpa menatap ke kanan dan ke kiri koridor sekolah. Setelah Sakura melarikan diri darinya tadi, bungsu Uchiha itu memutuskan untuk menunggu beberapa jam sebelum memutuskan untuk memasuki sekolah gadis itu. Mata Onyxnya dapat melihat ruang kelas yang terlihat tenang dengan suara seorang guru yang tengah mengajar.

"Sepertinya sistem pembelajaran di masa ini jauh lebih sulit," gumamnya kala melihat tatapan serius dari murid-murid yang ada didalam kelas. "Dimana kelas Sakura?"

"Uchiha-san?"

Sebuah suara yang berasal dari belakang tubuhnya membuat Sasuke membalikkan tubuhnya dan menatap seseorang yang sangat dirinya kenali itu. "Kakashi?"

Kakashi tersenyum dibalik maskernya kala mendengar nama kecilnya disebutkan secara langung oleh penyumbang dana terbesar di Tokyo High School, nama sekolah tempatnya bekerja. "Apa ada sesuatu yang begitu penting sehingga anda datang secara langsung kemari?" Tanyanya setelah berada didepan CEO perusahaan nomer satu di Jepang itu.

Menaikkan sebelah alisnya, Sasuke berdeham sesaat dan tersenyum tipis kearah pria yang dimasanya itu menjadi guru di timnya. "Aku hanya ingin melihat Sakura saja." Jawabnya dengan asal. Sepertinya tidak salah jika seorang suami ingin melihat istrinya sedang belajar di sekolah.

Mendengar jawaban yang keluar dari bibir Sasuke seketika membuat Kakashi tersenyum kikuk. 'Apakah pria ini masih belum puas melihat istrinya seharian dirumah beberapa hari ini?' Batinnya dengan bingung memikirkan betapa besar bungsu Uchiha itu menyayangi salah satu murid kesayangannya. "Aaa, ternyata Uchiha-san begitu peduli dengan Sakura. Kalau begitu saya akan mengantarkan anda kearah kelasnya," ucapnya dengan sopan. Bagaimanapun juga, pria dihadapannya itu adalah orang yang sangat berpengaruh di THS ini.

"Tidak perlu Kakashi. Aku bisa pergi sendiri," tolak Sasuke dengan cepat. Tujuan pria itu memasuki area sekolah bukanlah untuk melihat Sakura yang sedang belajar.

Kakashi tertawa kikuk mendengar penolakan yang terlontar dari mulut pria dihadapannya. Pria berusia hampir mencapai setengah abad itu mengangguk singkat. "Baiklah, kalau begitu saya permisi Uchiha-san," ucapnya seraya membungkukkan tubuhnya sebelum pergi.