S° ;

37 3 0
                                    

Balutan kebaya berwarna pink dan jilbab berwarna pink tua yang sekarang Raina kenakan untuk acara wisuda nya.

Datang bersama sang ibunda tercinta , yang juga mengenakan kebaya berwarna putih dengan jilbab hitam.

Berjalan beriringan ke arah aula sekolah. Lalu duduk di tempat yang sudah di sediakan.

Senyuman manis Raina pancarkan di wajahnya. Sambil menunggu kedatangan sang kekasih teduh.

Suara sautan sepatu mengenai lantai lantai aula.

Teduh datang dengan membawa sebucket bunga mawar merah

Menemui Raina sang putri hujan nya.

Raina terharu bahagia akhirnya yang ditunggu-tunggu datang

"Untukmu"

Raina tersenyum lebar "terimakasih teduh"

Acara dimulai

Nama satu persatu dipanggil untuk dipakaikan mendali kelulusan

"RAINA JINGGANAYA" namanya dipanggil

Tersenyum ketika dipakaikan mendali kelulusan nya.

Lalu memberi selamat pada teman-temannya.

Raina berlari menghampiri teduh " Aku lulus teduh"

"Selamat"

"Kelulusanku hari ini tidak membawa kesedihan , tapi sebaliknya membawa kegembiraan. Bukan begitu teduhku sayang??"

Teduh tertawa " iyaaa putri hujaan" katanya sambil mengelus pucuk kepala raina

" Karena kamu sudah lulus , dan aku sudah punya uang dan sudah kerja. Aku lamar kamu sekarang mau?? " Ujar teduh dengan senyuman manisnya itu

Raina membulatkan matanya , lalu tertawa "sudah gila ya kamu teduh!" Raina menggebuk lengan teduh

"Ibu setuju gak?" Tanya teduh pada ibu Raina

Ibu nya senyum senyum

" Setuju. Biar anak ibu gak bucinin kamu terus tuh duh!" Jawabannya

Membuat Raina tersipu malu

teduh Nan damai ✓Where stories live. Discover now