SMA Favorit

2.2K 156 45
                                    

SMA favorit, siapa sih yang gak terkagum-kagum dengan nama baik sekolah yang harum mewangi di kalangan masyarakat?

Aku pun semasa SMP juga punya pandangan seperti itu, punya cita-cita kalau lulus dari SMP bakalan lanjut sekolah di SMA yang punya nama baik tentunya, karena aku tau dalam asumsi masyarakat bahwa SMA yang baik pasti akan mencerminkan siswa dan siswinya akan baik pula. Walaupun pada dasarnya tidak, sampul yang punya citra baik, tidak menjamin semua isinya itu baik, hanya saja itu merupakan gambaran, dan memang mayoritas sampul merupakan ciri utama dalam mendalami isi apa yang ada dibaliknya.

Kalau di kotaku sih kalo udah dibilang anak Smasa, singkatan dari SMA 1 Negeri, udah pasti mengubah presepsi orang, dan orang ini mesti akan berpandangan bahwa "Wah ini anak pintar," dan memang faktanya demikian. Setiap anak yang berhasil masuk SMA 1 Negeri itu memang benar-benar anak-anak pilihan yang punya prestasi di bidang akademik maupun non akademik, seperti halnya punya mendali lomba bulutangkis kabupaten, sertifikat olimpiade ekonomi tingkat provinsi, punya hafalan Al-Qur'an, atau paling tidak nilai dia saat SMP tidak boleh turun dari pararel 3 di kelas.

Jika salah satu syarat-syarat tersebut sudah dalam genggaman, barulah berbondong-bondong menuju loket pendaftaran sembari menunjukan bukti fisik atas prestasi yang telah ditorehkan. Barulah jika menang terbukti kebenarannya, maka kala itu dilanjut dengan tes tulis dan wawancara, sebelum keesokan harinya serah terima seragam, dan berbagai perlengkapan lainnya untuk menjadi salah satu bagian dalam keluarga besar SMA 1 Negeri di kotaku, bagaimana dengan sistem di kotamu?

*******

Sebenarnya, sekolah itu bukan menjamin kwalitas siswa-siswinya, dan bukan penentu kesuksesan peserta didik dalam hidupnya. Dengan demikian bisa dibandingkan dong, anak-anak yang sekolah di SMA 1 Negeri, dan anak-anak yang sekolah di sekolah biasa atau bahkan swasta itu tak ada bedanya. Pelajaran yang mereka terima sama, apa yang disampaikan sama, apa yang beda? Jangan salah, malah kebanyakan anak-anak dari SMA biasa atau swasta malah lebih unggul dari SMA 1 Negeri, entah itu unggul dalam bidang apa, atau paling tidak, karakter yang dimiliki sudah agak berbeda, atau malah jauh berbeda.

Aku sendiri dulu punya pengalaman semasa sekolah, dimana saat itu ada semacam kunjungan dari pusat kepada sekolah-sekolah di kotaku, dan kebetulan waktu yang terbatas membuat beberapa sekolah yang letaknya berdekatan, disatukan dalam aula sekolahku saat itu. Untuk mempersingkat acara, bapak moderator memulai acara itu dan berjalan dengan hikmat. Namun di poin akhir, pandangan dari narasumber mengatakan bahwa secara keseluruhan kami dari sekolah negeri masih kalah dengan siswa dari sekolah yang tarafnya masih jauh dibawah kami. Jujur kami bertanya-tanya, "Mengapa kami kalah?," dan dengan sigap sang narasumber menjelaskan bahwa kekurangan kita ada pada adab dan tingkah laku.

Perlu digaris bawahi bahwasanya memang, adab dan tingkah laku adalah poin utama yang harus kita jaga, kita lestarikan dan kita junjung dimanapun kita berada. Karena, poin pertama seseorang menilai itu adalah dari sikapnya, dari prilakunya. Bukan tentang seberapa megah rumah kamu? Seberapa tinggi status sosialmu.

Jadi untuk itu guys, jangan minder, dan jangan banding-bandingkan diri kamu dengan teman-teman kamu yang bersekolah di SMA favorit sedangkan kamu tidak. Ayo unggulkan potensi diri kamu, tunjukan pada dunia bahwa kita yang dari sekolah bertaraf biasa-biasa saja juga punya potensi untuk menjadi orang sukses di masa depan juga.

Haduh, aku rasa terlalu banyak berkata-kata ya? Sudahlah tak apa, kita bangkitkan semangat kita untuk menjadi yang terbaik dong pastinya. Semangat.

SMAWhere stories live. Discover now