Chapter 24: Membaik

17.7K 1.8K 18
                                    

Esok harinya, akhirnya pelaku dari ricuhnya acara classmeet mendapatkan sanksi dari pihak sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esok harinya, akhirnya pelaku dari ricuhnya acara classmeet mendapatkan sanksi dari pihak sekolah. Arif, laki-laki itu ternyata tidak kapok setelah diskors karena menjual rokok di sekolah. Laki-laki itu menjual miras kepada kakak kelas yang bertugas menjadi panitia dadakan di classmeet futsal. Tiga dari mereka akhirnya juga ikut mendapatkan sanksi.

Kejadian saat itu ternyata berawal dari kelalaian mereka dalam menyembunyikan minuman ke ruang seksi konsumsi. Mereka tidak mengira jika menyembunyikannya bersama air mineral yang ada di kardus akan berakhir dikonsumsi oleh para pemain.

Pihak sekolah yang mendapat protes keras dari orang tua pemain pun akhirnya mengambil tindakan kepada Arif dan tiga kakak kelas itu. Arif dikeluarkan dari sekolah karena poin keburukannya sudah melebihi batas peraturan dan tiga kakak kelas yang sama-sama berada di kelas sebelas mendapatkan pion serta dihukum untuk membuat surat pernyataan permintaan maaf yang ditandatangani orang tua, wali kelas, guru BK hingga kepala sekolah.

Classmeet tidak dilanjutkan. Pihak sekolah meminta OSIS untuk menghentikan kegiatan tersebut dan langsung meliburkan para murid SMA Nuri. Hampir semua siswa menyayangkan hal itu karena mereka belum mengetahui siapa pemenang dari final pertandingan futsal. OSIS sudah berusaha membujuk. Namun, pihak sekolah tetap ingin kegiatan classmeet futsal itu dihentikan.

***

Waktu menunjukkan pukul 08.25 WIB. Arka mendesah. Laki-laki itu menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang. Di sisi lain, Fiko menidurkan dirinya di samping Arka. Sedangkan Galuh, sang empu kamar memilih duduk di sofa.

Mereka baru saja selesai jogging. Pagi-pagi subuh, Galuh sudah mengajak kedua temannya itu untuk pergi ke masjid dan setelah itu olahraga bersama. Padahal Arka dan Fiko sudah berencana untuk bermalas-malasan di kamar Galuh.

"Lo berdua tidur di rumah gue, jadi harus nurut sama aturan gue juga," ucap Galuh tak membiarkan kedua temannya tidur.

"Bukan gue yang minta nginep asal lo tau," ucap Arka.

"Gue juga, njir," ucap Fiko.

"Udah ditolongin juga. Enggak tau terima kasih lo pada."

Arka dan Fiko memang tidak berniat untuk menginap di tempat Galuh. Namun, Naura dan Disa yang meminta. Galuh tersadar lebih dulu kemarin dan di saat ia ingin pulang, Disa meminta tolong untuk membawa Arka ke rumahnya. Disa takut jika Arka pulang, Arka akan dimarahi oleh Pak Prasaja. Disa tidak mungkin membawa Arka karena presentase ketahuan lebih besar.

Permintaan Disa itu menyadarkan Galuh untuk mengajak Fiko sekaligus. Galuh tidak mungkin meninggalkan Fiko sendiri di saat ia membawa Arka pulang bersamanya. Padahal, dirinya mengetahui hubungan Fiko dengan Pak Wahid sama buruknya seperti Arka dan Pak Prasaja.

Di kasur, Arka dan Fiko hampir tertidur karena kelelahan. Namun, sebelum mereka terlelap, Galuh sudah mengejutkan dua laki-laki itu dengan melempari mereka buku.

Mantan Rasa Pacar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang