Berpisah

20 2 0
                                    

Sore berganti maghrib. Langit perlahan menghitam. Kami seperti ada di tengah hutan. Yang terdengar hanya sahutan jangkrik. Ditemanai cahaya bulan, tidak ada penerangan lain. 

Beberapa klab motor trail satu persatu kembali pulang. Meninggalkan hanya beberapa mobil saja termasuk mobil-mobil tim kami. 

Maghrib itu menjadi hari terakhir kami berada di Kampung Ranca Sari, Desa Nanggung, Kabupaten Bogor. Semua orang terlihat hitam, karna gelapnya malam. 

Aku dan ayahku memutskan untuk pulang lebih dulu. Karna kami sudah siap dan menyelesaikan semua urusan dengan tuntas. 

Terkhusus aku. Ada banyak bekal yang ku bawa pulang ke Bandung dari hasil liputan di desa ini. Termasuk kenangan bersama si pria itu, yang buat ku menjadi warna tersendiri di perjalanan liputan kali ini.

Tidak ada harapan apapun, seperti cerita-cerita bernuansa romance, dimana si wanita selalu berharap si pria menjadi miliknya, atau si pria bisa dekat dengannya atau lainya. Hey, ini kisah nyata, bukan cerita cinta.

************************************

Thanks for reading my story guys..

Semoga kalian terhibur... sama seperti aku yang terhibur tiap kali baca skenario Tuhan yang aku tuliskan ini 😄





You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Warna Warni Liputan Seorang JurnalisWhere stories live. Discover now