SEBUAH RENCANA

116 11 0
                                    

Sejak pagi itu, Raymond sudah yakin dengan keputusannya. Ia tahu, Selena mencintainya, dan dia tidak akan menunda rencananya lebih lama lagi. Sejak bulan lalu, Raymond telah membeli sebuah cincin untuk melamar Selena kembali, hanya saja ia selalu menunda untuk menunggu waktu yang tepat. Waktu dimana Selena tidak akan bisa menolak pinangannya. Dan sejak ciuman pagi itu, Raymond yakin, kali ini, Selena tidak akan menolaknya.

Kali ini Raymond sudah merencanakan semuanya, makan malam romantis di tempat yang istimewa, dengan bungan dan musik-musik cinta yang indah. Semua surprise yang disiapkannya sudah sangat sempurna. Raymond tidak sabar untuk segera sampai di Jakarta.

Setelah pesawat yang membawa seluruh kru W life mendarat di Jakarta, semuanya segera bergegas untuk kembali ke kantor, sama seperti biasanya. Akan tetapi betapa kagetnya mereka ketika sampai di kantor In One TV, gedung sibuk itu tampak begitu sepi, tidak seperti hari-hari biasanya yang penuh hiruk pikuk layaknya tempat umum lainnya.

"Bro, ini sepi banget, ada apa ya?" tanya Arya pada salah seorang security.

"Mas Arya lupa ya? Hari ini kan ulang tahun In One TV, ada acara makan-makan di ruang pertemuan atas, dan seluruh karyawan diundang hadir," jawab security tersebut.

"Oh, syukurlah, Tuhan, Engkau maha baik," jawab Arya sambil memegangi perutnya yang terasa kosong karena belum diisi sejak pagi.

"Ampun, Ri. Isi pikiran lo cuma makanan doang?" kata Raymond melihat kelakuan Arya.FGFDFGFFDG

"Kapan lagi makan-makan enak? Gratis lagi, ya ga coy?" jawab Arya yang langsung disoraki oleh kru lainnya.

"Eh, tapi kita boleh masuk kan? Dekil gini, mana tadi pagi gue belum mandi," kata seorang kru.

"Kalau gitu kita taroh barang-barang dulu ke kantor, ganti baju, rapih-rapih, terus langsung makan ke atas," usul Arya.

"Asik!" jawab seluruh kru bersemangat.

"Son, lo ikut ga?" tanya Raymond.

"Males sih, tapi nanti liat deh, gue mau beres-beres dulu, muka gue uda lengket. Nanti kalau keburu gue ikut makan ke atas, sekalian cuci mata. Lo ikut juga kan?" jawab Sonia.

"Gue langsung aja deh, bantuin anak-anak naroh barang dulu ke kantor, langsung ke atas."

"Cie, uda kangen ama yayanknya, ya?" goda Sonia.

"Ya mau gimana lagi," jawab Raymond tersenyum sambil mengangkat bahunya.

"Buruan, Mon, bantuin angkat, gue uda laper nih," jawab Arya.

Setelah mengangkut alat-alat ke gudang penyimpanan di kantor Wlife, dan memastikan semuanya tertata rapi, Arya dan kru lainnya mulai merapihkan diri dan bersiap-siap untuk naik ke atas.

"Bro, gue duluan ya," kata Raymond yang sudah tidak sabar untuk bertemu Selena.

Sejak beberapa hari kemarin, Raymond tidak bisa tidur dengan tenang. Otaknya sibuk merencanakan acara hari ini, semua sudah disiapkannya dengan rapi dan detail, dan inilah harinya. Hari yang akan menjadi hari yang paling bahagia dalam hidupnya. Dibukanya kotak cincin yang selalu ada di kantong jaketnya, sambil menarik nafas panjang, Raymond menangkan dirinya sendiri.

Pintu lift terbuka, dan seperti dugaannya ruangan itu penuh dengan banyak orang. Tentu saja, tidak ada satupun karyawan In One TV yang akan melewatkan makan siang mewah secara cuma-cuma. Walaupun ada beberapa yang kecewa tidak dapat hadir karena harus bertugas menjalankan program TV di jam yang sama.

Pak Wahyu menghampiri Raymond yang baru saja keluar dari lift.

"Eh, lo uda dateng? Mana yang lain? Suruh ke sini cepetan, acara sudah mulai, nanti ga keburu makan," kata Pak Wahyu.

BALIK KE KOTAWhere stories live. Discover now