BAB 26

136 35 0
                                    

WENDY POV

Wendy dan Yoongi jatuh terguling menimpa satu sama lain.

Wendy tak sengaja memberi manuver Heimlich kepada dirinya sendiri dengan ujung pedangnya dan meringkuk di atas geladak, mengerang dan terbatuk-batuk mengeluarkan rasa racun katobleps.

Melalui kabut rasa nyeri, dia mendengar dekorasi yang terletak di haluan kapal, Festus si naga perunggu, memekik-mekik ketakutan dan menembakkan api. Samar-samar, Wendy berpikir apakah mereka menabrak gunung es-tetapi di Adriatik, di tengah musim panas? Kapal berguncang-guncang ke kiri dengan sangat ribut, seperti tiang telepon yang patah menjadi dua.

"Gahh!" Hoseok berteriak dari suatu tempat di belakang Wendy. "Dayungnya dimakan!"

Dimakan? Wendy bertanya-tanya. Dia berusaha berdiri, tetapi sesuatu yang besar dan berat menjepit kedua kakinya. Dia menyadari itu adalah Yoongi, yang tengah menggerutu sambil berusaha melepaskan diri dari tumpukan tali yang lepas.

Semua orang bergegas. Taehyung melompati mereka dengan pedang terhunus dan berlari menuju buritan. Irene sudah berada di geladak belakang, melemparkan makanan dari kornukopianya dan berteriak, "Hei! HEI! Makan ini, kura-kura bodoh!" Kura-kura?

Yoongi membantu Wendy berdiri. "Kau tidak apa-apa?"

"Yeah." Wendy berbohong, sambil mencengkeram perutnya. "Pergilah!"

Yoongi berlari cepat menaiki anak tangga, melepas ranselnya, yang seketika itu juga berubah menjadi sebuah busur dan tempat anak panah. Pada saat mencapai kemudi, dia sudah menembakkan satu anak panah dan tengah memasang anak panah kedua.

Hoseok dengan panik mengutak-atik alas kendali kapal. "Dayung tidak bisa ditarik kembali. Jauhkan makhluk itu! Jauhkan!"

Di atas tali layar, wajah Jungkook melongo kaget. "Demi Styx- besar sekali!" teriaknya. "Kiri! Belok kiri!"

Pak Pelatih Hedge adalah yang terakhir sampai di geladak. Dia menebus keterlambatannya dengan semangatnya. Dia melompati anak tangga, mengayunkan tongkat bisbolnya, tanpa ragu menderap dengan kaki kambingnya ke buritan, dan melompati langkan seraya berseru riang "Ha-HA!"

Wendy berjalan sempoyongan menuju geladak belakang dan tidak bisa memercayai apa yang dia lihat. Ketika dia mendengar kata kura-kura, dia membayangkan makhluk mungil lucu seukuran kotak perhiasan, bertengger di atas batu di tengah sebuah kolam ikan. Ketika dia mendengar sangat besar, benaknya berusaha menyesuaikan-baiklah, barangkali kura-kura itu seperti penyu Galapagos yang pernah dia lihat di kebun binatang satu kali, dengan tempurung yang cukup besar untuk dinaiki orang. Wendy tidak membayangkan makhluk seukuran sebuah pulau Ketika dia melihat kubah raksasa berpola kotak-kotak cokelat. hitam yang kasar, kata kura-kura benar-benar tidak masuk akal Tempurungnya lebih menyerupai daratan-bukit-bukit tulang lembah-lembah mutiara berkilau, hutan lumut dan tumbuhan laut, sungai-sungai berair laut mengaliri galur-galur pada kulii punggungnya. Di sisi kanan kapal, bagian tubuh lain monster itu muncul dari air seperti kapal selam. Demi Lares Roma ... apakah itu kepalanya? Mata emasnya sebesar kolam renang anak-anak dengan celah miring hitam sebagai biji mata. Kulitnya berkilau-kilau seperti baju kamuflase militer yang basah-cokelat berbintik-bintik hijau dan kuning. Mulutnya yang merah tak bergigi bisa menelan Athena Parthenos dalam sekali lahap. Wendy menyaksikan saat kura-kura itu mematahkan selusin dayung.

"Hentikan!" Hoseok meraung. Pak Pelatih Hedge merayapi tempurung si kura-kura, memukul-mukulnya tanpa guna dengan pemukul bisbol sambil berteriak, "Terima itu! Dan, itu!"

Taehyung terbang dari buritan dan mendarat di atas kepala makhluk itu. Dia menusukkan pedang emasnya persis di antara mata si kura-kura, tetapi pedang itu tergelincir ke samping, seolah-olah kulit kura-kura itu adalah baja berminyak.

Adventures of the Demigods Season 2 #4 (Bangvelt)Onde histórias criam vida. Descubra agora