BAB 35

140 31 0
                                    

TAEHYUNG POV

Kali pertama taehyung melihat malaikat itu di gerobak es krim. Argo II membuang sauh di teluk bersama enam atau tujuh kapal pesiar.

Seperti biasa, para manusia tidak mengacuhkan kapal Yunani kuno itu, tetapi sekadar untuk berjaga-jaga, Taehyung dan Jungkook melompat ke sampan kecil dari salah satu kapal wisatawan agar mereka terlihat seperti bagian dari orang banyak ketika tiba di pantai.

Pada pandangan pertama, Split sepertinya ternpat yang keren. Meliuk di sekitar pelabuhan, terbentanglah tanah terbuka yang panjang dihiasi pohon-pohon palem. Di kafe-kafe pinggir jalan, remaja-remaja Eropa tengah duduk-duduk, berbicara dengan selusin bahasa yang berbeda dan menikmati sore yang cerah. Udara beraroma harum daging panggang dan wangi bunga yang baru dipotong. Di luar jalan utama, kota itu merupakan campur aduk menara kastil zaman pertengahan, dinding-dinding Romawi, rumah-rumah batu kapur beratap genteng merah, dan gedung-gedung perkantoran modern yang saling berdesakan.

Di kejauhan, perbukitan hijau-kelabu berbaris menuju sebuah punggung gunung, yang membuat Taehyung agak gelisah. Dia terus melirik ke arah tebing gunung curam berbatu itu, menanti wajah Gaea muncul dalam bayang-bayangnya. Jungkook dan Taehyung tengah berjalan santai di sepanjang tanah lapang ketika Taehyung melihat pria bersayap membeli sebatang es krim dari gerobak di jalan. Wanita penjual es krim tampak bosan saat dia menghitung kembalian si lelaki. Para wisatawan mengitari sayap besar si malaikat tanpa melirik kembali.

Taehyung menyikut Jungkook. "Kau melihat itu?"

"Yeah." Jungkook mengiakan. "Mungkin kita harus membeli es krim."

Saat mereka berjalan menuju gerobak kaki lima, Taehyung khawatir pria bersayap ini mungkin adalah anak lelaki Boreas si Angin Utara. Di pinggangnya, si malaikat membawa pedang perunggu bergerigi yang sama jenisnya dengan yang dimiliki Boreads, anak-inak Boreas, dan pertemuan terakhir Taehyung dengan mereka tidak berlangsung terlalu baik. Namun, lelaki ini tampaknya lebih dingin ketimbang es. Dia mengenakan kaus tanpa lengan berwarna merah, celana pendek Bermuda, dan sandal kulit bertali ala Indian. Sayapnya merupakan kombinasi warna-warna cokelat kekuningan, seperti ayam katai atau senja yang malas. Kulitnya cokelat gelap, sementara rambut hitamnya nyaris seikal rambut Hoseok.

"Dia bukan arwah yang kembali," gumam Jungkook. "Atau, makhluk Dunia Bawah."

"Bukan." Taehyung sependapat. "Aku ragu mereka akan makan batangan es krim berlapis cokelat."

"Jadi, dia itu apa?" Jungkook penasaran.

Jarak mereka tinggal sembilan meter, dan pria bersayap itu menatap langsung ke arah mereka. Dia tersenyum, memberi isyarat ke balik bahunya dengan batangan es krim, lalu menghilang ditelan udara. Taehyung tak benar-benar bisa melihatnya, tetapi dia sudah cukup punya pengalaman mengendalikan angin sehingga dia bisa melacak jejak malaikat itu-asap hangat berwarna merah dan emas melesat di jalanan, berpilin menuruni trotoar, dan meniup kartu pos-kartu pos dari komidi putar di depan kios-kios untuk wisatawan. Angin itu menuju ke arah bagian akhir tanah lapang, tempat sebuah bangunan seperti benteng berukuran besar menjulang.

"Aku bertaruh itu istananya," kata Taehyung. "Ayo."

Bahkan, setelah dua ribu tahun, Istana Diocletian masih menakjubkan. Dinding luarnya hanya berupa rangka granit merah jambu dengan tiang-tiang yang remuk dan jendela-jendela lengkung membuka ke angkasa, tetapi sebagian besar bangunan masih utuh. Panjangnya setengah kilometer sementara tingginya dua puluh atau dua puluh lima meter, membuat toko-toko dan perumahan modern yang berkerumun di sekitarnya tampak mungil. Taehyung membayangkan seperti apa rupa istana itu ketika baru dibangun, dengan pengawal-pengawal kerajaan menyusuri tepian benteng dan elang-elang emas Romawi berkilat-kilat di atas dindingnya. Si malaikat angin-atau entah apa pun ia-melesat keluar-masuk jendela-jendela granit merah jambu, kemudian menghilang di sisi yang lain.

Adventures of the Demigods Season 2 #4 (Bangvelt)Where stories live. Discover now