13.3K 1.5K 137
                                    

8 tahun telah berlalu...

Haechan dengan cepat melangkah ke ruangan pemeriksaan. Haechan sekarang adalah dokter dan sekarang adalah jadwalnya untuk memeriksa anak bernama Jichen. Haechan bergegas ke ruang pemeriksaan setelah mendapat kabar bahwa anak bernama Jichen itu harus di check up terus menerut. Anak itu sudah beberapa hari disini dan biasanya Dokter Jaehyun yang menjaga, karena shift mereka berbeda namun sekarang shift Dokter Jaehyun dan Haechan sudah bertukar.

Haechan membuka pintu, mendapati empat orang yang familiar dengannya. "Haechan?!" Seru salah satu dari mereka. Dia berlari dan memeluk Haechan. "Jaemin?" "Chenle?" "Jisung?Jeno?" Haechan tampak bahagia bertemu dengan mereka. Dia berjingkrak jingkrak.

Mereka sudah hilang kontak dengan Haechan semenjak Haechan ke Manchester dan mengganti nomor telepon, Haechan memang sulit dihubungi. Haechan kemudian memeriksa Chensung, dia ada perkembangan dari check up hari ke hari.

"Maaf aku terlambat tadi mace-" suara itu tiba tiba berhenti. Haechan berbalik menatapnya. "M-Mark?" "Haechan?" Keheningan meliputi. "Cinta lama bersemi kembali uhuy," Jeno menggoda mereka. Jaemin tidak bisa ikut ikutan menggoda karena dia tengah mengandung.

Chenle memang memiliki anak duluan, anggap saja Jisung kelepasan dan... Yah itu cerita yang berbeda. Kembali ke waktu sekarang, Mark menatap Haechan dengan perasaan rindu yang membuncah. 8 tahun sudah dia berpisah dengan seseorang yang memang bukan pacar pertamanya, tapi cinta pertamanya. 8 tahun ia hidup dalam penasaran bagaimana kabar Haechan. 8 tahun ia mencari Haechan kemana mana. 8 tahun ia merindukan sosok Haechan.

"Kau... Banyak berubah, ya" ujar Haechan. Mark sudah berbeda sekarang. Tidak ada lagi tampang anak anak nakal, tak ada lagi tubuh kurus kering, tak ada lagi rambut ikal. Sekarang sosok Mark sudah berwajah tegas dan tampan, tubuhnya atletis dan rambutnya memang sedikit acak acakan namun tetap saja dia tampan.

"Kau... Tidak berubah. Kau masih cantik," jawab Mark. Memang begitu kenyataannya. Haechan tetap punya kulit eksotis yang indah, wajah yang menggemaskan, dan Haechan dari dulu memang tidak gemuk. Haechan yang ini masih lah Haechan 8 tahun lalu, hanya saja suaranya semakin lembut. Tidak secempreng dulu lagi.
_________

Jam makan siang dirumah sakit...

Haechan pergi ke rumah makan cepat saji yang dekat dengan rumah sakit. Ia ingin sekali makan sate taichan hari ini dan itu kebetulan sekali. Mungkin, karena dia bertemu Mark hari ini? Entahlah. Haechan hanya kebetulan saja.

"Mark?" "Haechan?" Haechan terkejut melihat Mark ada di tempat yang sama dengannya. Oke ini canggung. Hanya ada mereka berdua, duduk di satu meja yang sama, dan makan dalam keheningan. Kenangan kenangan lama mereka kembali bermunculan.

"Kau benar benar jadi dokter, yah" ujar Mark membuka percakapan. "Yah begitulah dan kau... Apa pekerjaanmu sekarang?" Haechan baru ingat kalau dulu dia tak pernah menanyakan pada Mark soal cita cita Mark atau kenapa dia berkuliah sampai ke Kanada. Mark terkekeh pelan.

"Aku CEO sekarang. Mengurus perusahaan otomotif, kalau kau mau tahu saja. Dari dulu aku memang ingin menjadi CEO, dan itulah kenapa aku harus pergi sampai ke Kanada," jelas Mark. "Apa kau sudah punya pasangan?" Tanya Mark. Haechan agak terkejut tapi tetap saja dia akan menjawab pertanyaan itu. Haechan menggeleng.

"Aku rasa kau berhasil menjadi yang pertama dan terakhir untukku. Aku aneh ya? Sudah 8 tahun berlalu, namun aku masih takut memulai yang baru," curhat Haechan. "Aku juga," ujar Mark. Keduanya kembali diam. Bukan diam canggung, mereka justru merasa tenang dalam keheningan ini. Rasanya sangat penuh nostalgia.
__________

Haechan menggerutu kesal. Benar benar sekali yah dia sial sekali sekarang. Tadi Jisung bilang akan menjemputnya tapi tiba tiba tidak jadi karena Chenle ngambek. Dasar Chenle ngambeknya tidak kondisional sekali, pas disaat Jisung dimintai tolong menjemput Haechan, pas Chenle juga ngambek. Sekarang Haechan harus bagaimana dong?

"Haechan? Masih disini?" Sebuah suara mengejutkan Haechan. Dia berbalik, ada Mark. "Iya... Jisung tidak jadi menjemputku karena Chenle tiba tiba ngambek- kau sedang apa disini?" Haechan merasa aneh kenapa Mark ada dirumah sakit saat jam sudah menunjukan pukul 23.00?

"Entahlah. Awalnya aku mau cari angin, kebetulan saja aku bertemu denganmu. Kalau begitu mau ku antar pulang?" Tawar Mark. Haechan mempertimbangkan. Kalau dia tidak ikut Mark, pasti Mark merasa Haechan menghindarinya dan Haechan harus pulang sendirian dan tingkat bahayanya sangat tinggi. Kalau dia ikut, Haechan bisa sekalian modus lagi ke Mark. Siapa tau masih jodoh kan.

To be continued...







Ea ketemu lagi kalean
Mark udah main jadi CEO aja, nih :>

Gini, gaes mo nanya. Kalau ff ini udah abis, diriku ini mau bikin lagi ff "Pacar Sewaan" ini tapi versi Chensung atau Nomin.

Jadi kek, gimana ceritanya sampe Chenle dan Jisung kebablasan punya anak atau gimana ceritanya Jeno sama Jaemin sampai mereka jadian.

Kalian maunya mana duluan. Chensung atau Nomin?

Pacar Sewaan | MarkHyuck [ END ]Where stories live. Discover now