15.1K 1.8K 93
                                    

"Chan, turun ke bawah deh, gua udah sampe," ujar Mark di telepon sebelum mematikan sambungan. Belum sempat Haechan berkata apa apa, Mark sudah memutuskan sambungan. Haechan menghela napas panjang. Padahal baru saja Chanyeol live di instagram.

Selama empat bulan ini, Haechan berasa tidak sendirian. Memang ada teman temannya selama ini, namun untuk pertama kalinya dia merasa tidak kesepian di setiap saat. Mark bisa dihubungi kapanpun, bahkan saat subuh. Mark selalu memperhatikannya dan memperdulikannya. Tapi, Haechan juga sadar diri dia ini siapa. Pacar sewaan saja.

Haechan membuka pintu rumah mendapati Mark yang sudah bonyok. Wajahnya penuh luka lebam yang sudah membiru, dan terlihat mengenaskan. Haechan meringis. "Lu kenapa bonyok gini?" Tanya Haechan pelan. "Dibegal tadi, cuman gua lawan. Keren kan gua?" Mark masih sempat sempatnya menyombongkan diri dahulu.

Tanpa basa basi, Haechan berlari kedalam rumah lalu keluar membawa P3K. "Duduk dulu," Haechan mengobati luka luka di wajah Mark. Harusnya Mark yang meringis, tetapi justru Haechan yang meringis seolah dia yang merasakan perihnya luka yang diobati itu. "Yakin lu dibegal?" "Iya, dibegal tadi. Cuman gaada yang ilang," Mark berbohong. Mau ditaruh dimana mukanya dia kalau Haechan tau dia berantem dengan Hyunjin karena Hyunjin ngata ngatain Haechan?

Selesai mengobati Mark, Haechan membawa sate taichan itu ke hadapan mereka berdua supaya bisa dimakan berdua. "Udah cocok lu jadi dokter," kekeh Mark. Haechan tersenyum, Mark paling tampan kalau dia sedang bahagia. Bahkan dengan lebam diwajahnya sekalipun, Mark sangat tampan. Jantung Haechan rasanya mau keluar.

Bagi Haechan, rasa kali ini berbeda. Setiap kali dia melihat Mark, rasanya berbeda dengan saat dia melihat Chanyeol di TV. Sensasinya berbeda. Haechan tak tahu kenapa, tapi sepertinya dia sudah menyukai Mark Lee. Mark menatap Haechan yang sedang melamun, manis. Biarkan seperti ini dulu. Saling mengagumi satu sama lain dalam tenang, meski tanpa status.

Mark juga merasakan sesuatu yang berbeda ketika dia bersama Haechan. Beda rasanya dengan saat dia bersama Mina atau mantan mantannya yang lain. Rasanya lebih tenang, bahagia, dan bebas. Sedikit sakit karena ia yakin Haechan mungkin tidak merasakan yang sama.

______

Sudah bulan Februari, hubungan tak jelas mereka sudah berjalan 8 bulan lebih tanpa hambatan. Berbedanya adalah, Mark mulai sibuk menghadapi ujian kelulusan, ujian masuk universitas, ujian ini dan itu. Meskipun begitu, Mark tak pernah melupakan Haechan. Sesibuk apapun dia, Haechan seolah olah tetap prioritasnya saat ini bahkan selamanya.

Jeno membanting tasnya di samping Mark. Mark yang awalnya sedang sibuk mengerjakan soal prediksi UN Matematika jadinya terkejut. "Santai aja kali," ujar Mark kesal. "Nana ngambek ama gua," tiba tiba dia curhat. "Siapa?" "Jaemin," Mark berhenti menulis.

"Lu jadian ama Jaemin?" "Iya," "Udah dari kapan?" "4 bulan lalu?" "Kok gua gatau?" "Yaiyalah lu sibuk ama Haechan mulu," Jeno menoyor kepala Mark. Mark kembali mengerjakan soal soal Matematika. Cowok pintar seperti Mark tidak perlu belajar, sudah pintar dari sananya. Soal UN itu hanya perkara kecil.
_____________

Haechan sedang berkunjung ke rumah Mark. Tapi ternyata Mark belum pulang dari les tambahannya, jadi Haechan diminta langsung baik kekamarnya Mark oleh ibunya Mark. Melihat kamar Mark yang seperti kapal pecah, Haechan berinisiatif membersihkan kamarnya.

Ada sebuah amplop yang memancing perhatian Haechan. Ia menjadi penasaran sejak masuk kekamar Mark oleh amplop itu. Lalu dia membuka amplop tersebut dan berharap akan membacanya dengan cepat sebelum Mark kembali ke rumah.

'Pelajar atas nama Mark Lee diterima untuk masuk ke University of Toronto' Haechan memang tidak pandai bahasa inggris tapi dia paham bahwa Mark baru saja diterima masuk ke sebuah universitas di Kanada. Air mata Haechan bergulir jatuh. Bukan bahagia atau terharu, dia sedih. Apa ini artinya Mark akan meninggalkannya? Meninggalkannya tanpa status sendirian? Hatinya sakit.

Kenapa Mark tidak memberitahunya? Di surat itu tertera, kabar itu sudah diberitahu sejak dua bulan yang lalu dan kenapa Mark tidak bilang apa apa? Haechan tahu dia hanya sewaan, tapi Haechan tetap sakit hati. "Haechan?" Mark bingung sendiri mendapati Haechan sedang berada di kamarnya, menangis, memegang surat penerimaannya.

Mark paham. Haechan sakit hati. Mark berusaha memeluk Haechan, namun Haechan justru menghindar. Ia melempar surat itu ke wajah Mark. "Gua tau gua cuman sewaan, Mark. Tapi kenapa lu ga bilang apa apa soal itu? Kenapa lu nyembunyiin ini dari gua, Mark? Lu mungkin ga ngerasa tapi gua sayang sama lu, Mark. Lebih dari yang lu tahu. Dan gua kecewa sama lu, mulai sekarang lu menjauh dari gua!" Dengan itu Haechan meninggalkan Mark.

Mark terkejut. Selama ini, Haechan menyukainya? Mark kesal dan meninju tembok sampai bentuk tangannya tercetak di tembok tersebut dan mengeluarkan darah. Mark sangat kesal, emosi, dan menyesal. Dia kesal kenapa dia baru tahu sekarang, dia emosi kenapa dia harus berkuliah di Kanada dan menyesal kenapa tidak memberitahu Haechan dari dua bulan lalu.

To be continued...




Yha mark mah goblok ih
*Padahal gua yang bikin cerita*

Pacar Sewaan | MarkHyuck [ END ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant