IIDBOY20🦇 How Can The Tree Move Alone?

2.3K 133 8
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🦇 🦇 🦇

Terkadang dengan kita melihat
dia saja, itu akan sangat membahagiakan.

"Heh bangun" Seru seseorang, lalu ia menjepit hidung pria tampan yang kini sedang tertidur di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Heh bangun" Seru seseorang, lalu ia menjepit hidung pria tampan yang kini sedang tertidur di hadapannya.

"Woi bangun. Lu kira ini hotel bintang lima apa?" Tanya nya yang tidak di respon sedikit pun oleh pria tersebut.

Pria itu adalah alvaro. Ya si cowok yang sedang tergila gila dengan wanitanya, alya.

"Bangun dong bangsat. Nggak usah bikin gue kesel deh alvaro" Ujar orang tersebut yang tak lain adalah alya. Yapss, benar alya. Satu satunya wanita yang dapat membuat seorang alvaro tidak dapat memalingkan perasaannya untuk wanita yang lain.

Alvaro terbangun, lalu ia mengerjap ngerjap kan kelopak matanya. Cahaya yang masuk kedalam retina matanya membuat alvaro kesilauan.

Mata alvaro berair, kemudian ia menguap untuk sesaat. Tampaknya alvaro masih sangat mengantuk.

Baru saja alvaro berniat untuk melanjutkan tidurnya, seketika alya menarik telinga alvaro dengan cukup keras.

"Kamu kira ini hotel apa? Bukannya belajar, ehh ini malahan kamu tidur dikelas. Baguss,,, baguss,,, mau jadi apa kamu hah al??? Mau jadi pengangguran? Iya? Kalau kamu kayak gini terus kayaknya aku harus fikir fikir lagi deh tentang 'aku mau nikah sama aku atau nggak nya'. Soalnya kamu aja kayak gini, gimana kalau nanti kita udah nikahh?? Mau kamu kasih makan apa aku sama anak aku nanti? Batu? Pasir? Teh celup? Plastik? Atau jangan jangan piring kaca?. Nggak nggak aku nggak mau ya alvaro." Ucap alya dengan nafas yang tersenggal senggal. Ia hampir saja kehabisan nafas karena terus berbicara tanpa menarik nafas.

"Nggak sekalian pake sendal jepit aja hah?" Cibir alvaro yang kemudian ia bangun dari duduknya di bangku.

Alvaro merenggangkan tubuhnya karena kram tidak bergerak cukup lama karena tertidur tadi.

"Udah ayo pulang" Ajak alvaro dengan tengah, seolah olah ia tidak mendengarkan semua ucapan alya barusan. Oh atau jangan jangan memang alvaro tidak mendengarnya.

"Lo denger gue nggak sihhh??? Dari tadi gue ngocehh anjir" Todong alya tidak terima. Alya mengikut tukang kering alvaro dengan cukup keras.

"Aduhh, duhh,, sakit sayang" Ringis alvaro sambil mengusap usap daerah yang baru saja di sikut oleh alya.

"Bodo" Alya berjalan melangkah mendahului alvaro. Dengan langkah cepat, tanpa memperdulikan teriakan alvaro dari belakangnya.
.
.
"Sayang"
.
.
"Bacot ahh sayang sayang. Kesel gue lama lama sama tuh orang"
.
.
"Awass woi"
.
.
"Ihh berisik banget sih tuh alvaro"
.
.
"Awass alyaa ada pohhh--
.

Gubrakk,,,,

Seketika alvaro menutup matanya, lalu ia meringis.

"Huaaaa,,,, sakittt,,, alvarooo,,,," Alya menangis se jadi jadinya.

Alvaro membuka matanya lalu ia berlari mengejar alya. Alvaro memeluk tubuh alya.

"Lo nggak apa apa kan? Ada yang sakit? Coba sini gue liat" Alvaro memeriksa tubuh alya. Mulai dari lengan, wajah, kaki dan lainnya.

"Kening gue sakit" Alya cemberut dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.

"Gue bilang juga awas tadi kan" Ucap alvaro, lalu ia mendengus.

"Lu nya kan nggak ngasih tau awas nya kenapa bego. Gimana gue tau kalau di depan gue ada pohon gede" Sahut alya.

"Lagian kenapa sih ada pohon di sini? Siapa yang berani mindahin pohonnya woii. Songong bangett anjirr nggak liat apa kalau ada orang mau lewat" Teriak alya yang terlihat seperti orang gila.

Alvaro mencitak kepala alya. Lalu ia menggeleng geleng kan kepalanya. Dasar bodoh, lo kira ada apa orang yang sanggup mintahin pohon segede gaban gini?, Alvaro membatin, lalu ia mengelus elus dadanya untuk tetap sabar menghadapi alya.

"Udah udah,, berisik lo" Kata alvaro. Kemudian ia berjongkok di depan alya.
"Buruan lo naik" Lanjut nya.

Alya menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

"Mau apa lo? Jangan nyari kesempatan ya lo sama gue!" Ucap nya sambil menatap alvaro seperti seakan akan alvaro adalah lelaki biadab yang mesum dan haus akan wanita.

"Lo kira gue nafsu gitu sama lo? Gila aja lo. Kurus ceking kayak gini, mana mungkin gue nafsu" Seru alvaro yang langsung mendapat pukulan di dadanya.

"Harga diri gue bangsat. Kalau lo mau jujur jangan jujur jujur amat dong, sakit hati nih gue" Kata alya, lalu ia mengalungkan lengannya pada leher alvaro dari belakang.

Alvaro tertawa untuk beberapa saat, kemudian ia mulai berjalan dengan alya yang berada di punggungnya.

🦇 🦇 🦇

Salam,
Padang panjang, 30 Januari 2020

I'M IN DANGER BECAUSE OF YOU [COMPLETE]Where stories live. Discover now