That Person [JaeHyuck]

07. Hold On

Ingat klik bintang dulu biar gue semangat ಥ⌣ಥ
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Haechan sambil membawa tas kerja Jaehyun dan juga jas pria itu. Hanya berjalan di belakang Jaehyun. enggan untuk beriringan. Dirinya masih kalut dengan ucapan Jaehyun yang benar-benar membuat nya mengantisipasi lagi. Jangan sampai pria itu menidurinya lagi di saat mereka sudah melakukan nya setiap hari selama seminggu ini.

Jujur bokong nya terlalu sakit.

Tapi ia tak berani protes.

Namun juga tak bisa munafik.

Jaehyun segera melenggang pergi ingin membasuh dirinya dan setelah berganti dengan pakaian yang lebih santai Ia juga menyelesaikan makan malam nya. Dan tentu Haechan terus berada di sisi nya walaupun mereka masing-masing tak membuka suara.

Haechan yang duduk di sebrang Jaehyun hanya bisa mencuri lirik. takut-takut Jaehyun tiba-tiba bangkit dan langsung memperkosa nya di tempat.

“ada lagi yang kau inginkan? Berhenti mencuri pandang seperti itu dan katakan apa yang ada di kepala mu. Aku tak pernah melarang mu untuk mengungkapkan pendapat bukan?” tiba-tiba Jaehyun besuara setelah menyelasaikan suapan terakhir nya.

Jaehyun mulai mendongak dan kini mereka saling tatap, Jaehyun tampak menunggu apa yang ingin di sampaikan Haechan sedangkan Haechan masih segan untuk mengatakan keinginan nya.

“A-Apa.. aku bisa.. mencicil?” tanya Haechan terbata-bata. Bahkan sampai menggaruk tengkuk nya yang tiba-tiba gatal tanpa sebab. Dirinya juga masih segan untuk balas menatap Jaehyun terlalu lama. Langsung menghindar ketika mulai berkata. Merasa begitu lemah kalau sudah di depan suaminya.

“mencicil apa?”

Jaehyun bertanya seolah tak mengerti ucapan Haechan. menopang dagu dengan tangan kanan nya namun tak melepas tatapan nya pada Haechan barang sedikit pun. Semakin di lihat memang semakin terpancar keindahan Haechan di mata nya, dirinya terlalu tertarik dengan pengantin alm. Kakaknya.

“Eum, uang yang akan Hyung kirimkan pada Noona tadi”

Tentu saja Jaehyun paham arah pembicaraan ini. Namun ia biarkan dirinya seakan tak mengerti agar Haechan belajar untuk tak terlalu kaku dengan nya. “Berapa yang sanggup kau bayar? Hm?”