mimpi

81 70 2
                                    


Risa POV

Di pagi yg cerah tampak seorang gadis cantik berusia 7 tahun sedang bermain di depan rumah nya.

Memang untuk usianya yang sekarang seharusnya ia bersekolah.bukan karena tak ada biaya untuk sekolahnya itu , namun

          Ayahnya tdk mengizinkan nya

Ayah yg seharusnya membahagiakan anaknya.ayah yg seharusnya memenuhi permintaan nya.ayah yg seharusnya menyayangi nya.

       Namun itu hanya seharusnya

Bruk   bruk   bruk  

"Itu bunyi apa yah"gumam sang anak
Ia pun pergi masuk kedalam rumah, untuk melihat apa yg terjadi

Seketika air mata sang gadis mengalir dengan derasnya.saat melihat ibunya di sakiti oleh ayahnya'lagi'.memang hal ini telah sering kali terjadi.

Bermula saat ia berumur 5 tahun.dika ia merengek ingin sekolah seperti teman-teman nya.ya sejak saat itu lh ayahnya sering membentak ibunya,jika menyinggung tentang sekolah.

"Au,adu sakit mas,hiks hiks hiks"kata sang ibu memegang bagian lengannya yang di lempar vas bunga oleh sang ayah.

Sang gadis pun berlari ketempat ibunya yg sedang mengerang kesakitan"ayah jangan sakitin ibu"bela sang anak

Ayah pun berjalan perlahan ketempat sang gadis dan

Bruk

"S...sa..kit yah.kepala Risa berdarah yah"tangis sang anak sambil memegang kepalanya

"Rasakan itu anak gak tau di untung,sudah untung saya biarkan hidup.malah mintak lebih"marah sang ayah dan mengambil sapu"au sakit yah,salah aku apa yah,kenapa ayah marah"tanya polos sang gadis

"Kamu bilang apa,dengar ya saya itu ingin anak laki-laki,tapi apa saya malah dapat kamu dan gara gara kamu istri saya gk bisa mengandung lagi." Kata sang ayah frustasi.

"bukannya bersyukur kamu malah minta saya sekolahkan.denger ya anak perempuan itu gk perlu sekolah"jawab sang ayah dengan bentakan

Disudut tampak ang ibu bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri anaknya yang di aniaya suaminya

"Udah mas kasian Risa"bela sang ibu

"Jangan kamu bela lagi anak ini"kata sang ayah dan memegang tangan gadis itu

Bruk

Sang ayah mendorong nya sampai kegelapan menghilangkan kesadarannya.

FEEDBACK

"hiks hiks, sakit yah"tangis Risa

"Ris ris bangun.lo mimpi apa"teriak Nara.

"Jangan gini ris bangun dong"kata Naya ikut nangis.

Gue pun bangun karena suara sahabat gue.kenapa gue harus mimpi itu lagi sih.gue udah kubur dalam dalam,tapi kenapa harus mimpi itu lai.kenapa gk mimpi nikah sama manu Rios aja.

"Eh Lo ngapain pake nangis segala"tanya gue penasaran.emang tadi dia kejedot WC pake acara nangis segala.

"Eh gue itu nangis gara gara Lo ya.masa mimpi pake nangis segala.lo kan tau kalau hati gue itu lembut selembut salju"balas Naya yg lagi ngusap air matanya dan duduk di kasur gue.

"Emang Lo mimpi apaan sih,sampe nangis gitu?"tanya Nara.

"Gk gk apa apa"jawab gue

"Lo ini kenapa sih, sebenarnya Lo nganggap kita itu apa.lo tau semu tentang kita tapi apa yg kita tau tentang lo.lo tertutup sama kita, sahabat macam apa kita sampe gk tau apa apa tentang sahabat nya"kata Nara yg matanya sudah berkaca kaca.pertanda akan ada banjir bandang.

"Iya Lo kenapa sih kayak gk nganggap kita banget"bales Naya turun dari kasur gue dan bersedikap dada.

Aduh apa yg harus gue bilang.memang gue percaya sama mereka Tapi gue gk sanggup Burt cerita.

"Oke gue bakal cerita,jadi gini........

.
.
.

Hai guys masih byk typ ya?
Mohon di maklumi aja ya
Ingat jgn lupa vote and come
See you

Terroris Love PatenWhere stories live. Discover now