Kelopak 01

23 4 2
                                    

Kelopak 01.

Setelah mengetahui tempat bernaungnya sekuntum azelea mungil itu, sang Bintang Kecil itu
memancarkan cahayanya lebih terang.

★☆★

Setelah hari dimana Bintang tak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang ternyata adalah kakak kelasnya, ia langsung mencari semua informasi tentang gadis itu. Kelas, organisasi, hobi, dan informasi tidak penting lainnya, seperti teman terdekatnya, pacarnya, hingga ke kesehariannya.

Tidak sulit mencari informasi tentang gadis yang akrab disapa Azalea itu. Bagaimana tidak? Dia adalah seorang YouTuber, dan seorang model.

Karena itulah, begitu bel pulang sekolah berdering nyaring, Bintang segera tancap gas berkemas, lantas melangkah keluar kelas X IPS 3. Ia berhenti sejenak di depan kelas, menghadap jendela. Melihat pantulan dirinya sendiri yang ternyata cukup berantakan, Bintang segera menyisir rambut dengan jari-jarinya.

"Eh, lo ngapain? Mau ke mana lo? Rapi amat."

Bintang menolehkan kepalanya ke sumber suara berasal. Mendapati Tari--teman dekatnya sejak bangku SMP--berdiri berkacak pinggang, senyumnya seketika terkembang lebar. "Gue udah ganteng, 'kan?"

Kedua alis Tari saling bertautan. Tidak biasanya Bintang senarsis ini. Meski lelaki itu kerap menyebut diri sendiri bak oppa Korea, ia jarang merapikan penampilannya di depan umum untuk memamerkan pesona. "Lo kesambet apa?"

"Kesambet cintanya Kak Azalea," Bintang menjawab tanpa ragu-ragu. Senyumnya bahkan semakin melebar. Mungkin, beberapa saat lagi mulutnya akan robek karena terlalu sering tersenyum hari ini.

Ucapan Bintang yang terlalu blak-blakan di tengah koridor yang ramai itu tentu memanggil perhatian orang lain. Beberapa siswa yang tengah berjalan melewati koridor sesaat menghentikan langkah mereka untuk menatap Bintang tak percaya.

"Kenapa?"

Bukannya menjawab, Tari justru tertawa lepas. Ia bahkan memukul-mukul punggung Bintang saking gelinya, membuat Bintang mendengkus gusar. Kebiasaan Tari sejak SMP ini tidak pernah berubah. Selalu memukul orang ketika tawanya tak terkontrol.

Tari mengambil napas dalam-dalam, berusaha menghentikan tawanya. Akan tetapi, melihat wajah konyol Bintang yang seperti anak kecil kebingungan membuatnya ingin tertawa lagi.

"Ketawa aja terus lo, jangan ditahan!"

"Sini, deh, gue kasih tahu." Tari merangkul bahu Bintang, mendekatkan wajahnya dengan telinga lelaki itu. "Lo kalau jatuh cinta, tahu diri dikit, dong," bisiknya.

Bintang menggeleng takzim mendengar penuturan dari sahabatnya. Baginya, cinta itu boleh dilakukan dan ditujukan untuk siapa saja. Tidak ada kriteria tertentu perihal siapa yang boleh kita sayangi.

"Samudra Bintang Angkasa, pengikut gue yang paling burik sepanjang masa," Tari kembali berujar, "Kak Azalea itu lebih-lebih dari segalanya. Serba sempurna. Sementara lo?" Ia menatap Bintang, menunjuk lelaki itu dengan telunjuknya.

"Sementara gue? Ganteng, 'kan?" Bintang menggerakkan alisnya naik-turun, menggoda Tari yang tampak akan melancarkan hinaan untuknya kesekian kali.

"Nggak level, Bintang!" Tari mengacak rambut frustasi. "Gue aja nggak bisa bayangin gimana jadinya kalau Kak Azalea bisa suka sama lo!"

AZALEAWhere stories live. Discover now