Kelopak 03

17 3 1
                                    

Kelopak 03.

Tuhan selalu menciptakan segala sesuatu dengan sempurna. Bagiku, kesempurnaan sejati terletak dalam dirimu.

★☆★

"Zal, dicariin!"

Azalea yang saat itu sedang meneguk air mineral yang diberikan oleh Daniel, partner modelling-nya saat ini, menoleh ke arah pintu masuk. Di ambang pintu, seorang lelaki dengan balutan kemeja navy berdiri kikuk.

"Masuk aja, nggak usah malu-malu."

Bintang mengangguk. Setelah menghilangkan rasa gugupnya, ia melangkah memasuki ruangan yang sedang dipakai untuk pemotretan. Ia berdiri sejenak di depan Azalea, menatap anugerah Tuhan yang diberikan untuknya.

Baru saja ia hendak duduk di samping Azalea, tempat tersebut terlebih dahulu diduduki oleh seorang lelaki berparas tampan dengan tinggi yang semampai. "Kok lo ngerebut, sih? Gue, kan, juga mau duduk di sini," ucapnya kesal.

"Daniel." Bukannya meminta maaf, lelaki itu justru mengulurkan tangan untuk mengajaknya berkenalan. "Pasangannya Azalea," lanjutnya yang Bintang yakin sengaja diucapkan olehnya.

"Pasangan model doang, 'kan?"

"Nanti lebih dari itu kok. Tunggu aja."

Setelah mengatakan itu, Daniel beranjak pergi meninggalkan mereka. Bintang segera mengambil alih tempat duduk di samping Azalea sebelum direbut oleh orang lain. Iris hitamnya terus menatap tajam ke arah model lelaki tadi. Sementara Daniel hanya tersenyum ke arahnya.

Menyebalkan!

"Azalea dan Daniel, kembali ke posisi masing-masing!"

Sebelum beranjak pergi, Azalea menepuk bahu Bintang terlebih dahulu. "Kalau kelamaan, lo bisa pergi duluan, nanti gue nyusul."

Bintang sontak menggeleng. "Gue mau nunggu Kakak di sini aja," ucapnya.

Azalea tersenyum menanggapi. Setelah berpamitan, ia segera menyusul Daniel yang sudah bersiap.

Pose yang dilakukan oleh Azalea dan Daniel benar-benar bukan main bisa membuat batin Bintang bergejolak tak karuan. Mereka melakukannya dengan baik sesuai dengan tema saat itu, yaitu pernikahan. Tak heran jika pose-pose mereka lebih mesra daripada yang biasanya. Daniel berlutut, meraih punggung tangan Azalea dan menciumnya. Setelah itu, mereka saling beradu tatap seraya menggenggam tangan satu sama lain.

Seisi ruangan bersorak melihat adanya kecocokan antara kedua model itu. Beberapa bahkan tak segan-segan merekamnya, bersorak agar Daniel segera melamar gadis itu saat ini juga. Mumpung keduanya tengah mengenakan baju pengantin. Azalea dengan gaun putihnya, dan Daniel mengenakan setelan jas hitam.

Jujur, Bintang juga mengakui chemistry keduanya. Azalea dengan kecantikannya yang sempurna, sedangkan Daniel dengan paras tampannya yang mampu membuat gadis mana pun menjerit girang.

Benar-benar cocok. Sempurna.

Azalea kembali menghampiri Bintang setelah menuntaskan semua sesi pemotretannya hari ini. Ia meraih tas ransel kecilnya, lalu menoleh ke arah Bintang. "Lo nggak apa-apa?" tanya Azalea saat mendapati wajah lelaki di depannya berubah masam.

AZALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang