4

63 12 7
                                    

Hui tertegun saat mendapati flat-nya kosong tak berpenghuni, saat perjalan pulang tadi Hui mendapat masalah dengan mobilnya yang mendadak kempes ban diparkiran, mau tak mau ia harus menunda perjalanan pulangnya demi mengganti ban mobilnya.

Tapi saat ia sampai, ia tak mendapati kekasih hatinya yang selalu menyambutnya datang setiap kali pulang.
Nomor Seunghee juga tidak bisa dihubungi, dan yang membuatnya semakin panik adalah barang-barang Seunghee dan lemarinya yang sudah kosong berserta koper besar disamping lemari hilang.
Pikiran Hui kacau, ia takut sesuatu sudah terjadi dan kekasih hatinya itu pergi begitu saja.

Ponselnya berbunyi, saat Hui lihat itu panggilan dari sang ibunda, yang mana membuat jantung Hui semakin berdetak kencang.

"Cepat pulang, ada yang mau Ibu bicarakan."

Satu kalimat itu mampu membuat Hui jatuh terduduk, pikirannya kacau dan ia khawatir kemana Seunghee pergi?

.....

"Mulai besok kau berhenti bekerja diperusahaanmu yang sekarang, pergilah ke kantor pusat dan temui Mr.Jang."

"Kemasi barang-barangmu, mulai besok juga kau tinggal bersama Ibu kembali."

Hui terkejut bukan main saat mendengarnya, pikirannya semakin menjadi-jadi mengingat keberadaan Seunghee sekarang entah dimana.

"Kemana Seunghee? Apa Ibu mengusirnya?"

Hui tahu sekali bahwa ibunya ini membenci Seunghee dan tak menyetujui hubungannya dengan Seunghee.

"Tutup mulutmu. Ini bukan waktunya memikirkan Wanita murahan itu."

"Ibu!"

"Diam! Dan turuti saja perkataan Ibu."

"Tapi-"

"Ayahmu sakit."

"Dokter bilang ini sudah stadium akhir, kanker otak."

Hui lemas bukan main, apa lagi ini? Kenapa ia harus mendapatkan hal buruk bertubi-tubi? Seunghee dan sekarang Ayahnya.

"Jadi Ibu minta tolong padamu untuk membantu pekerjaan Ayahmu. Tolong Hui..."

Ia tak bisa menolak, kedua orang tuanya sama berharga untuknya seperti Seunghee, tapi ia tetap tak bisa menerima jika Seunghee diusir begitu saja.

"Beri tahu aku dimana Seunghee sekarang?"

"Tidak. Kau tidak perlu tahu. Fokus saja pada pekerjaanmu." Setelah itu sang ibu pergi berlalu, meninggalkan Hui yang duduk sendiri mengepalkan tangannya kuat. Ia marah, kecewa dan khawatir akan kadaan Seunghee sekarang.

......

Waktu berlalu begitu saja, Hui tahu Jinho lah yang membawa Seunghee pergi, tapi pria bertubuh mungil itu terus saja mengelak dan tidak memberi tahu dimana Seunghee. Diam-diam Hui menyelidik sendiri, mencari tahu apa yang dilakukan Jinho dan kemana dia pergi, Hui mengikutinya. Sampai ia tahu Seunghee berada di Jeju, dengan segera Hui pergi kesana ditengah kesibukannya.
Tapi telat baginya untuk menemukan Seunghee, gadis itu sudah pergi bersama Jinho lagi. Begitu seterusnya, setiap kali ia hampir berhasil menemukan Seunghee, Jinho lebih dulu membawa kekasihnya pergi.

Hui kalah cepat, ia tak menyangka jika Jinho bermain sejauh ini. Sampai pada puncaknya Hui marah, ia bertengkar hebat dengan Jinho, pria mungil itu pasrah saat Hui melayangkan tinju berkali-kali padanya. Sampai sang ibu dan Sorn (kekasih Jinho) melerai keduanya.

Way Back To You [HIATUS]Where stories live. Discover now