10. Kakak?

8.3K 491 51
                                    

- Repost 15-07-2020 -

Pagi ini ada yang berubah. Suasana di kediaman CEO AG Group tampak sunyi, tidak seperti hari hari sebelumnya selama sebulan belakangan ini. Biasanya mansion megah yang hanya dihuni oleh 2 insan yang berbeda jenis kelamin itu akan terasa hidup, namun kini benar-benar sepi seperti tidak berpenghuni. Tidak ada lagi gurauan dan tingkah mesum dari gadis cantik tidak tahu malu yang selalu bisa menghidupkan suasana. Gadis itu hilang, ya gadis bar-bar yang suka menggoda pria kaku si pemilik mansion itu kini 'hilang' dan digantikan oleh sosok gadis yang kalem. Kalem? Heh. Siapa yang tahu ini akan bertahan sampai berapa lama?

Sama seperti pagi sebelumnya, Angel dan Arthur bangun di pagi hari kemudian disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Di mana Arthur keluar dari kamarnya dalam keadaan yang sudah siap untuk berangkat ke kantor, sedangkan Angel seperti biasa gadis itu tampil seadanya karena tidak memiliki kegiatan apapun selain 'menjaga' mansion megah ini. Namun, jika biasanya setiap pagi dia akan menyiapkan sarapan untuknya dan juga Arthur, kini dia hanya menyiapkan sepiring nasi goreng untuk dirinya sendiri. Toh. Untuk apa dia repot-repot menyiapkan sarapan bagi pria yang bukan siapa-siapanya? Bukankah itu tugas seorang istri? Heh.

Angel menikmati nasi gorengnya dengan lahap. Bukannya dia tidak menyadari bahwa sedari tadi ada sesosok pria berbadan tegap memandanginya dengan tajam, lebih tepatnya pandangan pria itu mengarah pada piring kosong yang terletak di atas meja di seberang Angel. Angel berusaha untuk mengabaikan pria itu, dia tidak ingin kalah. Ya, dia tidak ingin jatuh lebih dalam pada pesona pria tanpa ekspresi itu.

"Ekhem.."

Angel menghentikan gerakan tangannya yang hendak menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya. Gadis itu mendongak dan matanya beradu dengan manik biru milik pria yang kini sudah duduk di hadapannya.

Deg.deg.

Jantung Angel berdegup kencang. Sungguh dia tidak dapat memungkiri betapa mempesonanya pria berjas abu-abu itu. Angel tersadar saat mendengar denting suara yang berasal dari sendok yang tak sengaja terjatuh dari genggaman Angel.

Secepat kilat Angel menunduk dan mengambil sendok yang terletak di bawah meja. Gadis itu berusaha menenangkan irama jantungnya dan menghembuskan napasnya berkali-kali di bawah meja. Dia tidak ingin pria itu menyadari kegugupannya, tentu saja hal ini akan menjatuhkan harga dirinya. Setelah cukup tenang, Angel kembali menegakkan tubuhnya dan memamerkan senyum termanisnya kepada Arthur yang masih setia dengan tatapan elangnya.

"Pagi, kak." Sapa Angel seramah mungkin. Setidaknya dia harus bersikap sebagai tamu yang tahu diri.
Arthur mengernyitkan dahinya mendengar sapaan gadis itu padanya.

“Kak? Ada apa dengan setan kecil ini?” Batin Arthur

Arthur menggelengkan kepalanya mengusir pemikirannya dan kembali memasang tampang datarnya tanpa membalas sapaan gadis cantik itu.
Angel mengabaikan Arthur dan melanjutkan sarapannya. Dia sudah terbiasa dengan Arthur yang tidak pernah membalas sapaannya.

Arthur kembali berdehem dan dengan sengaja menggeser piring kosongnya ke hadapan Angel. Namun lagi-lagi gadis itu hanya mendongak sekilas dan tersenyum kepadanya kemudian melanjutkan kembali sarapannya.

Kesal. Itu yang dirasakan Arthur. Pria dengan gengsi setinggi langit itu merasa direndahkan harga dirinya dengan pengabaian Angel. Dia tidak suka dengan tingkah gadis menyebalkan yang mengabaikan dirinya dan sengaja tidak menyiapkan sarapan untuknya. Ingin sekali dia menumpahkan kekesalannya saat ini juga, namun ego menahan dirinya untuk membuka mulutnya mengucapkan apa yang ada di dalam benaknya.

Arthur sengaja menggeser kursinya dengan kasar kemudian bangkit dengan wajah merah padam menahan sejuta amarah di dalam dirinya.
Angel yang sudah menyelesaikan sarapannya hanya menatapnya dengan tatapan tidak bersalahnya. Gadis itu kembali tersenyum, "Kakak tidak sarapan?"

Arthur : Captivated The Charm of Shameless Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang