4. Awal Mula Arthur menjadi "Gay" (2)

6.4K 287 3
                                    

- Repost 02-07-2020 -

Kamar Arthur...

Aku terbangun dari tidur nyenyakku. Kulihat jam di atas nakas menunjukkan jam 1 dini hari, ternyata aku sudah tertidur sangat lama sejak tadi siang. Aku memeriksa ponselku apakah ada pesan dari setan kecil itu. Ternyata tidak ada pesan apapun darinya, aku memang tidak mempunyai kontaknya tetapi dari kejadian di parkiran bandara itu aku tahu dia bahkan menghapal nomor ponselku karena dengan lancarnya dia mengetikkan nomor ponselku di ponsel pria malang itu.

Bukannya aku berharap dia menghubungiku, hanya saja dia tinggal di mansionku dan saat ini dia menjadi tanggungjawabku. Mungkin saja dia membutuhkan sesuatu, khususnya makanan karena aku juga sedang lapar saat ini. Aku memang tidak perlu repot-repot turun dan mencari makanan ke dapur karena di dalam kamarku tersedia kulkas mini yang berisi beberapa makanan ringan yang bisa mengenyangkanku. Tetapi bagaimana dengan dia? Aku tidak ingin disalahkan karena ada penemuan mayat yang mati kelaparan di dalam mansionku apalagi saat ini kami hanya tinggal berdua di sini.

"Ah. Sudahlah. Kenapa juga aku harus memikirkannya? Dia itu sejenis makhluk yang tidak tahu malu, dia tidak akan segan-segan menggangguku jika dia membutuhkan sesuatu"

Memikirkan dirinya membuatku kembali merutuki kebodohanku yang berharap setan sepertinya bisa berubah. Ternyata 2 tahun tidak cukup baginya untuk mengubah sikapnya itu. Dia masih saja menjengkelkan dan terus mempermalukanku di depan umum.

Terakhir kali aku bertemu dengannya adalah 2 tahun yang lalu di pesta pernikahan adikku, Alena yang menikah di usianya yang masih sangat muda. Hah. Dia menikah dengan pria yang usianya terpaut 14 tahun lebih tua darinya. Aku sempat menentang pernikahan itu namun apa boleh buat, adikku itu sudah terlanjur memiliki anak dengan pria itu. Alena melahirkan di usianya yang masih 19 tahun. Dan demi bayinya yang masih berusia 1 tahun itu, aku harus merelakannya menikahi pria yang katanya mencintai dan juga dicintainya itu.

Mengingat pesta pernikahan Alena membuat kekesalanku semakin memuncak kepada alien di kamar sebelah yang mungkin sedang bermimpi indah namun mimpi buruk bagiku. Pasalnya semenjak hari itulah berita tentangku yang memiliki orientasi seksual yang menyimpang tersebar baik di dalam maupun luar negeri. Tebak siapa pelakunya! Ya. Siapa lagi kalau bukan gadis sialan yang saat itu berusia 18 tahun. Dia juga memanfaatkan berita tentangku untuk menaikkan popularitasnya karena semenjak itu dia menerima banyak tawaran wawancara talk show di berbagai stasiun tv.

Flashback on

2 tahun lalu, Alena's Wedding, Jakarta, Indonesia...

Tanpa sengaja Arthur melihat seorang gadis memakai gaun putih sangat pendek dan hampir memamerkan seluruh paha putih mulusnya. Belum lagi bahu dan lengannya terekspos karena model sabrina itu, dan beruntung dadanya tertutupi oleh bulu-bulu pink yang melingkar di area dada dan punggungnya. Rambutnya diikat kepang tengah dan wajahnya dirias natural.

"Cantik." Itulah kata yang terlintas di benak Arthur. Namun dia segera menyangkalnya.

Arthur bertanya-tanya apa yang membuat gadis itu melamun dan memisahkan diri dari keramaian. Tidak biasanya dia berdiri seorang diri dan menatap lurus jendela sambil tersenyum aneh. Biasanya gadis itu selalu menempel seperti perangko pada Alanna.

Arthur memasang wajah datarnya dan berdehem.

"Ekhem.."

Dengan langkah lebar Arthur mendekati Angel yang masih berdiri membelakanginya. Dia melihat gadis itu tersentak dan menelan salivanya pelan. Arthur tidak dapat mengontrol jemari jahilnya untuk menarik rambut gadis itu sehingga membuat empunya meringis dan mengusap kepalanya. Dia menyeringai.

Arthur : Captivated The Charm of Shameless Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang