13. Ada Rasa

1.8K 144 11
                                    

Suara bell masuk telah berbunyi menyuruh siswa dan siswinya untuk segera masuk kedalam kelas karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai.

Yeonjun menaruh tasnya diatas meja. Matanya tertuju pada satu bangku kosong yang terletak dibelakang bangku milik Ryujin. Kemana dia?

"Kemana Yeji?" Tanya Taehyun pada Ryujin karena sedari tadi dia tidak melihat Yeji di dalam kelas. Pertanyaannya sekalian mewakili rasa penasaran Yeonjun.

"Dia sakit. Surat dokternya sudah aku berikan pada ketua kelas." Jelas Ryujin.

Mendengar itu Yeonjun teringat akan kejadian kemarin saat Yeji pingsan dan jatuh tepat kepelukannya. Pasti Yeji telah melewati waktu yang sulit kemarin, sehingga membuat keadaannya sampai sakit sekarang.

Yeonjun meraih ponselnya mencari kontak Yeji lalu mengetik sebuah pesan.

Kau sakit?

Setelah itu hembusan napas terdengar keluar dari mulutnya.

"Jadi liburan kita ditunda lagi." Ucap Beomgyu namun terdengar seperti mengeluh.

"Kau menyalahkan Yeji?" Tanya Ryujin membuat Beomgyu yang duduk disebelahnya terkesiap karena perkataan Ryujin terdengar sangat ketus dan memojokannya.

"Aku tidak menyalahkannya." Balas Beomgyu. "Kau ini kenapa sih, pagi-pagi sudah marah-marah."

"Sepertinya Ryujin sedang pms." Candaan Hueningkai sungguh tidak lucu. Membuat dirinya langsung menghindari tatapan Ryujin yang melotot kearahnya.

"Hahaha.. aku hanya bercanda, Maaf." Ucap Hueningkai.



Cling!

Sebuah notifikasi terdengar dari ponselnya. Yeji yang sedang berada didapur segera berjalan menuju meja makan untuk mengambil ponselnya.

Choi Yeonjun

Kau sakit?

Yeji pun membalas pesan itu.

Hwang Yeji

Aku hanya butuh istirahat

Cling!

Tak lama dari Yeji membalas pesan Yeonjun notifikasi kembali berbunyi. "Wah cepat sekali dia membalasnya."

Choi Yeonjun

Yasudah, istirahatlah biar kau cepat sembuh. Beomgyu sudah tak sabar ingin pergi liburan. Wkwkwwkk...

Bibirnya tertarik membentuk senyuman. Belakangan ini sikap Yeonjun sedikit berbeda, apa Yeji salah jika menganggap Yeonjun perhatian padanya. Kenapa Yeji jadi ge-er seperti ini.

Tiba-tiba sebuah video call masuk. Menampilkan nama Shin Ryujin dilayar ponselnya.

"Yeji!!" Seru Ryujin ketika Yeji mengangkat panggilannya. Sepertinya Ryujin sangat merindukannya padahal mereka baru tidak bertemu satu hari.

Yeji melihat pada jam dinding menunjukan pukul setengah sembilan. "Kau tidak belajar?"

"Kau tau sendirikan pelajaran sejarah selalu kosong." Tawa Ryujin dan Yeji didalam telfon terdengar sampai ketelinga Yeonjun. Saat menoleh kebelakang benar saja. Ryujin sedang video call dengan Yeji.

Dari ponselnya Yeji dapat melihat Yeonjun yang berada dibelakang Ryujin. Dia sedang duduk diatas meja mengobrol dengan teman-temanya. saat dia melihat Yeonjun menoleh kebelakang dengan cepat Yeji menyelipkan rambutnya pada telinga. Gerakan apa barusan?

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Ryujin.

"Aku sudah baikan sekarang. Jangan khawatirkan aku."

"Bagaimana tidak khawatir. Tidak biasanya kau pingsan seperti kemarin."

Yeji tertawa mendengar sahabatnya yang terus mengomel. Memang itu adalah pengalaman pertamanya pingsan. Yeji paham bagaimana semua sahabatnya terkejut dan mengkhawatirkannya.

"Bukankah itu Yeji?" Tanya Soobin saat melihat Ryujin sedang video call.

"Iya." Yeonjun menjawab.

"Kemungkinan kita akan berangkat minggu depan. Menunggu keadaan Yeji pulih terlebih dahulu." Soobin menghela napas. "Padahal aku ingin cepat berlibur." Ucapnya.

"Kau ini kenapa? Bukankah dia sudah bekerja keras untuk penampilan kemarin. Kenapa semuanya seakan menyalahkan dia karena kepala sekolah menunda liburannya." Kata Yeonjun panjang lebar.

"Kenapa kau membentakku?" Soobin merasa reaksi Yeonjun kali ini berlebihan.

"Ahh, maaf." Ucap Yeonjun. Dirinya terbawa emosi karena semua seakan menyalahkan Yeji yang jatuh sakit.



Selama pelajaran berlangsung Yeonjun benar-benar tidak fokus. Tangannya diam-diam memainkan ponselnya dikolong laci meja. Dia kembali melihat chatnya dengan Yeji.

"Chat dengan siapa?" Yeonjun segera mematikan ponselnya namun pergerakannya telat karena Soobin sudah melihat nama Hwang Yeji disana.

"Kenapa kau terkejut?" Soobin merasa ada yang aneh dengan temannya satu ini. Soobin menaruh curiga pada Yeonjun.

"Aku tidak terkejut." Yeonjun menyangkalnya. Padahal sangat jelas sekali kalau tadi Yeonjun terkejut saat Soobin mengintip chat diponselnya.

"Kau menyukainya?" Tanya Soobin berbisik.

Yeonjun awalnya hanya diam tidak memperi respon apa-apa. Tapi lelaki ini terus saja menatapnya membuat Yeonjun risih sekaligus geli. Sangat mengganggu. Soobin terlalu pintar memaksa orang untuk berkata jujur padanya.

"Mungkinkah?" Ucap Yeonjun.

"Sungguh?!" Dengan spontan Yeonjun membekap mulut Soobin.

Karena itu, semua perhatian tertuju padanya. Yeonjun hanya tersenyum seperti orang bodoh dengan tangannya yang masih membekam mulut Soobin.






To Be Countinue...


STAY WITH ME [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang