36. Maaf

1.6K 152 8
                                    

"Lia!" Seru Yeji dan Ryujin saat Lia mengangkat panggilan Video mereka.

"Hai!" Sapa Lia.

"Sepertinya dia baru bangun tidur." Kata Yeonjun yang melihat dari ponsel Ryujin.

Dari sana terlihat Lia yang memakai baju tidur dengan rambutnya yang kusut seperti orang baru bangun tidur. Matanya juga sedikit terlihat sayu seperti mengantuk.

"Kau sudah mau tidur atau baru bangun?" Tanya Ryujin.

"Aku tadi terbangun ingin minum." Lia menoleh pada jam dinding kamarnya. "Sekarang pukul sepuluh malam. Disana sudah siang ya."

"Iya. Sekarang kami sedang istirahat dikantin." Ujar Yeji.

"Hey kalian mengganggu waktu tidurnya." Sahut Beomgyu yang berada disebelah Ryujin. Suaranya terdengar jelas oleh Lia.

"Hey, aku tidak apa-apa. Aku sangat merindukan kalian."

"Kami juga merindukanmu, tapi disini Soobinlah yang paling merindukanmu Lia." Ucap Yeji yang langsung dilempari ciki oleh Soobin saat namanya disebut.

Ryujin menaruh ponselnya dimeja dengan botol air mineral sebagai penyangganya agar mereka terekam semua sehingga Lia bisa melihat mereka.

"Dia berubah menjadi orang paling kesepian setelah ditinggal kau pergi." Ucap Hueningkai.

"Hey kau!" Soobin meninju lengan Hueningkai. Mereka semua tertawa.

"Hai Soobin." Sapa Lia, dengan sengaja ia lambaikan tangan kirinya untuk menunjukan gelang pemberian Soobin yang melingkar dipergelangan tangannya.

Mata Soobin langsung tertuju pada pergelangan tangan Lia. Dia Masih memakai gelangnya. Sebuah senyum lebar terukir diwajahnya.

Dia melihatnya. Batin Lia.

"Lia kau tau mereka seperti apakan. Mereka suka melebih-lebihkan." Kata Soobin setelah itu.

Lia tertawa, karena baginya itu sangat lucu melihat temen-temannya yang lain menggoda Soobin.

"Iya, iya, beneran juga tidak apa-apa kok." Balas Lia yang membuat teman-temannya bersorak menggoda Soobin.

Entah kenapa mereka sangat suka sekali menggoda Soobin. Soobin itu tidak pernah marah kalau dijahili dan itu sangat menyenangkan. Asalkan jangan membuat Soobin marah beneran saja.

"Aku tidak melihat Yuna dan Chaeryeong."

"Mereka belum kesini." Ucap Ryujin.

Lia terlihat beberapakali menguap, dia sepertinya sudah mengantuk. Sebenarnya masih banyak hal yang ingin Ryujin dan Yeji ceritakan tapi mereka tidak bisa memaksa Lia untuk terus mendengarkanya. Selisih waktu yang cukup panjang membuat mereka susah untuk menjalin komunikasi. Perbedaan tiga belas jam itu benar-benar harus membuat mereka mengatur waktu jika ingin video call. Contohnya seperti sekarang, diwaktu mereka sedang istirahat disana Lia sudah mau tidur.

"Sepertinya kau sudah mengantuk. Tidurlah sana." Ucap Yeji.

Lia mengangguk sambil mengelap air matanya yang keluar karena terus-terusan menguap.

"Maaf teman-teman."

"Kenapa kau meminta maaf. Tidak apa-apa, lagi pula disana sudah larut malam. Tidurlah." Ujar Ryujin.

Lia melambaikan tangannya sebelum video call terputus. Walau hanya sebentar, itu sudah bisa mengobati rasa rindu mereka pada Lia.

"Hai semuanya." Yuna datang dan bergabung disebelah Yeji.

"Kau sendirian, dimana Chaeryeong?" Tanya Taehyun.

"Dia bilang mau keperpustakaan."

"Oh," Taehyun kembali fokus pada makanannya.

STAY WITH ME [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang