CHAPTER 9

89.8K 6.2K 309
                                    

"Kadang kita tak meladeni mereka yang menghina kita, bukan karena kita takut dan merasa seperti itu,tetapi karena  diam itu emas  maka untuk apa repot meladeni mereka yang hanya kebetulan peduli akan urusan kita"

Rain.

Ost tu part ini ~ingin hilang ingatan cover tami aulia

Happy reading sayang sayangkuu.

     Azan subuh sudah berkumandang rain pun telah siap dengan mukenahnya, dan segera menunaikan kewajiban  nya pada sang pencipta.

Sebagai makhluk sang pencipta kita tidak boleh lalai dalam melaksanakan kewajiban, seberat apapun cobaan yang diberi karena tempat paling nyaman untuk mengeluarkan isi hatimu hanya pada sang pencipta, percayalah hati mu akan tenteram, damai sesudah bercerita pada sang pencipta.

Selesai sholat rain sibuk memasak dan membuat susu untuk sarapan paginya "Dedek makan nasi goreng telur ya pagi ini, sama susu bunda belum ada uang nak buat beli ikan atau ayam"Ucap rain pada sang anak dalam kandungan nya

Perut nya sudah terlihat karena usia kandungan rain Sudah memasuki bulan keempat.

Rain Masih bekerja di kafe tapi jam kerjanya dikurangi karena gea khawatir akan keadaan nya yang sedang mengandung tapi rain tetap menjadi buruh cuci untuk mencukupi kebutuhan dan tabungan untuk persalinan kelak.

Rain telah siap pergi kerja saat baru saja memanaskan motor ada seorang ibu-ibu komplek lewat dan menatapnya sinis.

"Gak malu banget ya kamu, udah bunting diluar nikah tapi masih punya muka buat keluar rumah"Hina bu anne, tetangga nya yang memang suka menyinyirinya sejak dahulu kala

"iya buk, ga punya atau gimana ya dia itu, udah miskin, hamil diluar nikah,anaknya haram, gapunya keluarga, tapi wajar sih mana mau laki laki itu sama dia ini yang miskin dan murahan"Ucap ibu tika tetangga nya pedas

Mata rain berkaca-kaca, ia sedih perkataan ibu-ibu itu sungguh melukai hati kecilnya Yang biasanya kebal akan hinaan tetangga nya dari mulai hinaan ia yang dibuang keluarganya, ia yang miskin, ia yang tak tau diri, ia gadis murahan yang bekerja dengan menjadi wanita penggoda.

"iya kerjaanya aja jual diri, mungkin aja dia juga gak tau dia hamil anak siapa, orang sudah banyak yang make hahha"ucap bu anne kurang ajar dengan tawa meremehkan

Rain hanya diam dan mencoba tersenyum paksa, ia tak ingin menanggapi omongan mereka, karena mereka hanya menggonggong tanpa tau hal yang sebenar nya.

"Ibu ibu sekalian abis belanja sayur ya, kok pagi pagi gini udah jalan keluar rumah aja sih "ucap rain disertai senyum  segaris.

Ibu ibu itu hanya mendengus dan pergi meninggalkan rain, karena gadis itu tampak baik-baik saja.

"Apa salah bunda sih nak, kok mereka menuduh bunda kayak gitu, bunda sakit hati nak "ucap rain sendu dengan mata berkaca-kaca ia tak mood untuk pergi bekerja biarlah sehari ini ia izin pada gea lagipula ia jarang izin.

Rain masuk kerumah karena tak ada kegiatan lagi ia segera masuk dan terduduk dikursi sofa buluk nya
"kamu bukan anak haram, kamu anak spesial buat bunda, kamu anugrah, mereka gak boleh hina kamu kayak gitu"ucap rain tergugu sedih.

Bahkan bukan dirinya yang dihina, anaknya yang belum lahir saja juga dihina, rain menghapus airmata nya, daripada hanya berdiam diri, mungkin lebih baik kalau dia mencuci pakaian agar cepat selesai.
.
.
.
.
.
Huekkk Huekkk Huekkk
   Selepas sholat subuh tadi rafa tak henti-henti nya mual dengan keadaan perut kosong, biasanya ia tak sampai begini, badannya lemas kepalanya pusing dan perutnya mual sekali.

"Gue kenapa sih nyiksa bener kalo harus keluar masuk kamar mandi, mana badan lemes banget "gerutu rafa lemah.

Rasanya perut nya enak sekali jika dielus-elus mualnya berkurang biarla hari Ini Dia bolos kuliah saja,dirinya Sedangkan Sakit Dan tak ingin kemana mana

TOK TOK TOK
"Rafa kamu gak kenapa kenapa kan nak"tanya sang Mamah semabari masuk Dan duduk dikasur Rafa dan mengelus kepalanya, Asya sangat cemas pasalnya anaknya ini sejak pagi mual berlebihan terus.

"Gapapa mah cuman gak enak badan aja"ucap rafa agar sang mama tak begitu cemas

"Mama panggil dokter aja ya nak, mama takut kamu kenapa napa, ya"bujuk asya pasalnya sang anak dari tadi enggan diperiksa, bahkan rangga sang papa tadi pagi sebelum pergi kekantor juga menginginkan rafa untuk diperiksa dokter tapi rafa menolak dengan alasan, nanti sebentar lagi juga sembuh.

"Gak usah ma rafa gak papa, rafa cuman butuh tidur aja ma, sekarang gak terlalu mual,mama kan mau nganterin makan siang papa, mending mama anter, soalnya papa berhati balok es itu dia bisa cair kalo liat 
Istrinya ini"Goda rafa agar sang mamah tak cemas lagi

Rangga sang papa begitu posesive pada sang mama, papanya itu hanya tersenyum pada mamanya saja, bahkan dulu mamanya meminta karyawan dilantai kantor CEO diganti pria semua, sang papa langsung menurut dan mengganti karyawan dilantai kantornya.

Duh betapa bucinnya sang papa, pada mamanya yang konyol, bawel, tapi perhatian ini.

Drtt drtt
Ponsel sang mama berbunyi"Baru juga dibilang ini suami satu ini udah nelvonin mama"ucap sang mama

"Halo pa, mama masih dirumah ini, liatin rafa "ucap sang mama

"iya benter lagi mama berangkat pa, dia gak mau diperiksa dokter.,oke bye pa, Assalamualaikum "pamit sang mama

Rafa tertawa kecil"kan apa dibilang bucin mama satu itu udah kangen aja padahal belum sampe tengah hari loh dikantor"gurau rafa

Sang mama tersenyum "Iya laki-laki harus nya gitu nak, kamu juga harus kayak papa kamu yang cuma mengistimewakan mama,jangan sia-siakan mereka, mereka yang akan mengandung anakmu kelak, masalah ekonomi mama dan papa tidak masalah asalkan dia baik dan sopan terhadap orangtua dan sama kamu sang suami"Nasihat sang mama

Rafa terdiam saat sang mama membahas soal anaknya,apa benar rain mengandung anaknya, tapi rafa yakin bukan karena menurut nya itu hanya akal-akalan rain saja untuk memerasnya dan membuat dirinya menikah dengan rafa, ia sungguh tak sudi mengakui wanita itu.

Sang mama pamit rafa pun tertidur saking lemasnya badannya.

Manusia memang begitu ya selalu menutupi sebuah kesalahan nya pada orang lain karena menganggap mereka buruk dimatanya.

Rafa mungkin tak tau seberapa susah rain, karena keegoisannya rain putus kuliah, rain harus bekerja keras  demi anaknya yang juga darah daging rafa.

Baiklah mungkin hanya waktu yang dapat menyadarkan perasaan rafa.

Tbc.
Don't forget vote and comen beb 💝

Haiii aku cepet gak upnya,
Iya lagi pengen aja soalnya belum mulai ujiannya, doain ya, semoga aku lulus dengan hasil yang memuaskan.

Aku suka  komentar  kalian, ada yang kesel sama rain, ada yang kesel sama rafa.kalian pokonya punya idola masing masing.

Maaf ya kalo aku kadang lama upnya, tapi nanti aku pasti bakal up mungkin seminggu sekali atau lebih, bisa juga cepet.

Makanya dukung terus aku ya karena dukungan kalian yang paling penting untuk aku .dan vote juga Hehe

Rafa udah menderita itu dia, mana sih yang bahagia rafa kayak gitu wkwkw jahatnyaaa akuu 😆

See you next time

I AM PREGNANT  (OPEN PO)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon