CHAPTER 20

99.7K 5.8K 897
                                    

Ost to part ini~Geisha-Kamu jahat.

Happy reading

Dia luka yang sudah lama tercipta yang tak mengering  dalam jangka waktu yang lama, Dia pembawa penderitaan itu.

Dia hadir dengan sejuta kejutan buruk, dari awal bertemu hingga akhir pertemuan itu sendiri.

Lantas mengapa seolah semesta mempermainkan takdir, dia kembali hadir tapi kali ini berbeda yang ia bawa bukan cacian pedas seperti dulu,kali ini ia membawa senyum tenang yang mengiris relung hati.

Bukan karena tergoda akan senyumnya ,aku malah muak melihat nya begitu, kenapa dia datang tiba-tiba disaat semua sudah terlalu lama berjalan sendiri dengan terbiasa.

Kenapa? Apa ini semacam tempat rekreasi yang bisa didatangi kapanpun.

Tidak!! Ini hatiku pondasi hidupku tak semudah itu atau bahkan tak pernah terpikirkan akan menerima ia kembali.

Aku cukup berdua dengan putraku, sejauh ini semua tampak baik tak ada hal yang sangat mengerikan atau berpotensi menyakiti.

Semuanya normal, walau ada masalah sedikit kami tetap bertahan melewati semua itu.

Sungguh kepalaku berdenyut sakit memikirkan kemungkinan rafa akan mengambil raka anakku. Otakku bahkan sudah membayangkan hal-hal sedih dan gilanya aku jika raka dimbil oleh ayahnya.

Aku takut sungguh aku takut, aku tak punya kuasa untuk melawan, apakah tak cukup ia membuat kami terlantar selama 4 tahun Ini, apakah kurang penderitaan yang kualami selama ini.

Apa aku cukup tak layak mendapat bahagia, atau tak cukup pantas merasakan perasaan berbahagia itu berdua dengan putraku.

Akupun teringat percakapan alotku dengan rafa tadi cukup membuat pusing dan memuakkan. Tapi sungguh perasaan benci tidak terlalu mendominasi disitu hanya ada amarah dan kekecewaan.

Flashback
"Assalamualaikum Raina bulandariku, lama tak berjumpa ya"Ujar nya

Aku mendongak tampak terkejut"Walaikumsalam.,ka.... Muuu"Ucapku terbata

"Iya raina, boleh kita bicara ngomong-ngomong dimana putra kita"Ujarnya santai dan jangan lupa dengan senyuman lembut seolah mendamba kami

"Bicara apa? Kenapa kamu kemari? Apa kamu sekarang berniat membunuh aku dengan senyuman itu"Ucapku sinis

Aku tak pernah berbicara seperti itu pada orang lain bahkan pada ibu-ibu yang sering mencemohku saja tidak, tapi pengecualian untuk lelaki tidak tau diri ini

"Ah, santai rain, aku tidak akan membunuh mu dengan kejam tidak terpikir malah dipikirkan ku, aku hanya ingin menyapa mu dan anak kita tentunya"Ujarnya santai disertai kekehan

"HaHaHaHa, Apa kamu bilang anak kita? hah anak kita yang mana, aku tidak ingat seingat ku, aku ini jalang kata seseorang dan yang ada disini hanya ada anakku bukan anak kita "Sarkasku mataku sudah memerah berkaca-kaca

Ia masih bersikap tenang seolah tidak terganggu dengan ucapan ku

Ia menyunggingkan seringai kecil tapi tak tampak jahat malah terlihat jahil"Aku mengakui jika aku punya banyak salah dimasa lalu, tapi kalau aku boleh koreksi anak yang kamu sebut hanya anak kamu itu tak akan pernah tumbuh jika bukan dengan semburan spermaku bukan ?Makanya itu disebut anak kita "Ucapnya lantang disertai kerlingan menggoda

Aku tentu marah dengan kata-kata vulgarnya Itu. Kemana saja dia dulu.

"Pergi kamu dari sini sialan, aku muak melihat kamu disini"Ucapku garang

I AM PREGNANT  (OPEN PO)Where stories live. Discover now