|6|- Budaya Jawa, Jangan Dilupa!

44 14 22
                                    

||RUMAH JOGLO||

Bukannya aku sedang membahas tentang Jogjakarta? Tapi kenapa beralih ke Jawa? Rumah joglo yang dari Jawa Tengah?

Jadi gini, rumah adat dari DIY itu namanya Rumah Bangsal Kencono, hampir mirip dengan Rumah Joglo, tetapi lebih besar, lebar, dan luas. Yang membuatnya mirip adalah atapnya yang memiliki bumbungan tinggi yang menopang empat tiang di tengah rumah.

 Yang membuatnya mirip adalah atapnya yang memiliki bumbungan tinggi yang menopang empat tiang di tengah rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rumah adat ini lebih ditujukan kepada keluarga kerajaan. Dulunya dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I ditahun 1756. Luas halamanya mencapai 14.000 meter persegi. Luas banget, kan, ya? Dan, enggak mungkin dong kalau tokohku memiliki rumah segede itu, dia bukan golongan bangsawan. Berlebihan juga kalau masyarakat membangun Rumah Bangsal Kencono yang serupa dengan padepokan untuk tempat tinggal. Buat apa?!

Maka dari itu, aku memilih rumah adat joglo, dari Jawa Tengah, tempatku tinggal. Walau juga terkesan luas dan mewah, tapi masih wajarlah dimiliki orang tertentu (yang tentu saja mampu untuk membangunnya). Rumah Joglo memiliki banyak keunikan tersendiri, mempunyai nilai fungsional yang sejajar dengan kehidupan masyarakat Jawa. Ada beberapa rumah Joglo disekitar tempatku. Dan aku sering melihat rumah yang satu ini, semoga deksripsi kali ini enggak membosankan.

Rumah Joglo terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu pendopo, pringgitan, emperan, dalem agung, gandhok, dapur dan pekiwon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rumah Joglo terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu pendopo, pringgitan, emperan, dalem agung, gandhok, dapur dan pekiwon.

Pendopo berada paling depan, fungsinya untuk menerima tamu, pertemuan yang lebih formal, dan bisa untuk pagelaran seni tari dan wayang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pendopo berada paling depan, fungsinya untuk menerima tamu, pertemuan yang lebih formal, dan bisa untuk pagelaran seni tari dan wayang. Dalam menerima tamu, pemilik rumah akan menggelar tikar, karena tidak disediakan meja dan kursi. Hal ini dimaksudkan agar tercipta kesejajaran antara pemilik rumah dan orang yang bertamu. Pendopo ini tidak dikelilingi dengan dinding, alias terbuka, yang mencerminkan orang Jawa yang ramah dan terbuka kepada siapapun. Tapi tidak bisa sembarangan orang bisa lewat pendopo ketika akan ke rumah, karena sudah disediakan jalan tersendiri.

 Tapi tidak bisa sembarangan orang bisa lewat pendopo ketika akan ke rumah, karena sudah disediakan jalan tersendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah pendopo, akan ada pringgitan, yaitu penghubung antara pendopo dengan dalem ageng. Nah, ini bisa buat jalan masuk ke rumah. Fungsi bagian ini sesuai dengan namanya, ringgit, yaitu bermain wayang. Juga untuk pagelaran seni, hampir sama dengan fungsi dari pendopo.

Setelah pringgitan masih ada bagian yang menghubungkannya dengan dalem ageng, yaitu emperan atau kalian biasa menyebutnya dengan teras. Fungsinya untuk menerima tamu, dan disediakan kursi untuk duduk. Emperan juga digunakan sebagai tempat bersantai bersama keluarga tetangga. Sehingga, emperan memiliki makna bahwa sesama anggota keluarga dan rukun tetangga harus membina rasa kekeluargaan.

Nah, menuju kerumah, ada dalem ageng, ini berada di dalan rumah. Tepatnya tertutup, dan untuk kumpul keluarga yang bersifat pribadi. Dalem ageng masih dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sentong tengah untuk menyimpan barang pusaka, dan barang berharga lainnya, juga hasil panen, sentong kiwa (bagian kiri) dan sentong tengen (bagian kanan) yang difungsikan sebagai tempat beristirahat atau kamar tidur.

Gandhok ini biasanya berada di sisi samping dalem ageng. Gandhok biasanya untuk tempat tidur keluarga. Tamu yang berkunjung pun bisa menginap di gandhok.

Dapur atau pawon atau ndapur dan pekiwon berada di bagian paling belakang rumah. Dapur digunakan untuk memasak, sedangkan pekiwon itu kamar mandi, jadi digunakan untuk segala macam bersih-bersih tubuh.

Setiap rumah pasti punya keunikan tersendiri, entah itu rumah adat atau tradisional, maupun rumah modern yang banyak berdiri di berbagai wilayah Indonesia. Ada beberapa keunikan dari rumah Joglo, yaitu sebagai berikut.

Rumah joglo mempunyai arsitektur yang khas. Bagian-bagian yang telah kujelaskan diataslah yang dikatakan khas, karena segala sesuatunya menggambarkan tentang kehidupan masyarakat. Bentuk atap yang menyerupai gunung pun ada asal usulnya. Dipilihnya bentuk gunung karena saat itu masyarakat percaya bahwa gunung tempat yang sakral, tempat tinggal para dewa-dewi. Teknologi yang belum begitu menguasai justru membuat segala sesuatu lebih bermakna, kan?

Terdapat pager mangkok. Eitts, jangan dipikir rumah Joglo dikelilingi jejeran mangkok ya! Pagar untuk rumah Joglo dibuat dari tanaman perdu yang tidak menutupi pandangan. Maka dari itu dikatakan pager mangkok, yang artinya nggak usahlah segala dipager, biar apa? Tujuan dipager mangkok adalah agar masyarakat mudah membaur dan tidak terintimidasi dengan pagar yang menjulang tinggi sekali.

Pintu utama rumah berada ditengah. Biasanya tata letak pintu yang ditengah ini sejajar dengan bagian paling belakang rumah. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat jawa senang ketika ada yang bertamu, bahkan menyuruh si tamu menganggapnya seperti dirumah sendiri. Tapi jangan ngkunjak ya.

Jendela yang banyak dan besar. Ini yang paling terkenal, jendelanya yang banyak dengan ukuran yang besar. Desain ini merupakan warisan dari belanda, yang kemudian dikenbangkan oleh perancang dari Jawa. Total keseluruhan jendela bisa mencapai puluhan. Dengan banyaknya jendela akan membuat suasana rumah menjadi sangat segar, karena udara uang masuk lebih banyak.

Karena rumah Joglo terbilang luas, tapi tidak seluas Bangsal Kencono, pembangunannya bisa dibilang sangat jarang, dan sudah hampir punah. Tidak heran, karena sekarang banyak arsitek yang mendesain rumah menjadi lebih minimalis tetapi tidak menghilangkan nilai fungsionalnya. Jarangnya pembangunan rumah ini malah membuat rumah Joglo terkesan sangat mewah. Sangat beruntung orang yang punya warisan rumah joglo.

Untuk penutup, kumau tanya. Rumah kalian masihkan tradisional (joglo, limasan, kampung) atau sudah modern?

Daftar pustaka

1. https://backpackerjakarta.com/rumah-adat-bangsal-kencono-daerah-istimewa-yogyakarta/

2. https://berbol.co.id/rumah-adat-yogyakarta/

3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Joglo

4. https://www.99.co/blog/indonesia/rumah-adat-joglo/

5. https://www.finansialku.com/bagian-bagian-dalam-rumah-joglo/amp/

6. https://brainly.co.id/tugas/14947437

7. https://www.romadecade.org/rumah-adat-joglo/

8. Dari buku Kabeh Bisa Basa Jawa yang disusun Sudi Yatmana, Haryanto Dwiatmiko, Yus Sudhoko. Penerbit Yudhistira.

9. Buku catatan Bahasa Jawa kelas 10. Dari Ibu Endang, yang enggak tahu sumbernya dari mana (waktu itu bu guru baca buku)

OBSERVA-SI JIWAWhere stories live. Discover now