|11|- Penindas Nggak Ada Akhlak

51 7 32
                                    

Yaampun judulnya gini amat.

Akhir-akhir ini marak berita penindasan yang dilakukan salah satu anggota girlband asal Korea, kan, tahu dong beritanya. Korbannya adalah anggota girlband itu juga, loh. Aku enggak habis pikir, kok bisa dengan entengnya melakukan hal tersebut. Ke temannya sendiri. Selama sepuluh tahun (?)

Haduh ....

Aku juga sempet baca-baca postingan si korban di instagram. Ya, tentu saja aku kasihan, cantik gitu kok bisa-bisanya di tindas. Apa kabar aku kalo pindah ke Korea? Nggak bakal kenapa-napa lah, kan aku cuma halu. Hrrr.

Sepertinya susah untuk mendapatkan maaf. Kalau aku yang dimintai maaf lewat sosmed pun tak mau. Huhu. Si korban juga pernah melakukan percobaan bunuh diri. Mentalnya sudah sakit ini, sakit banget samapi ke ubun-ubun. /nangis dipojokan.

Aku belum menemukan kenapa sih si dia melakukan penindasan. Apa ada dendam tertentu, atau memang sudah hobi untuk memenuhi kepuasan tersendiri. Mungkin sudah dijelaskan dalam postingan korban, tapi aku enggak baca semuanya, panjaaaang, dan terjemahanya berantakan. Sad!

Kalau ada yang tahu berita ini secara ringkas, bolehlah dijelasin disini. Tapi sensor tetap aktif ya! Jangan pakai bahasa kasar juga.

Oke, berita ini memberikanku sedikit inspirasi sebetulnya. Aku jadi punya bahan riset.

Jadi mari mengenal lebih lanjut tentang penindasan atau perudungan atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan bullying.

||BULLYING||

Kalau kamu pernah mengancam, memaksa, mengintimidasi, dan menyakiti fisik maupun mental seseorang, berarti kamu sedang berada dalam kasus bullying. Jangan merasa, "Ah, cuma ku senggol aja lecet, cuma digituin sakit hati."

Haloooo. Cumanya yang dianggap remeh itu bener-bener berefek pada anak manusia loh. Apalagi kasus bullying sering dilakukan kelompok tertentu yang merasa dirinya lebih hebat, kuat, pintar dari siapapun. Sehingga mereka bisa melakukan penindasan berulang kali, bahkan pada korban yang sama, jadi deh kebiasaan buruk yang gak ada faedahnya sama sekali.

Orang-orang yang tidak memiliki kepopuleran, fisik yang berbeda, disabilitas (maaf), dan preferensi seksual yang berbeda bisa menjadi korban penindasan yang paling dincar. Karena mereka sulit untuk melawan.

Contoh penindasan dalam drama ada pada School 2015. Issh sebel banget aku sama yang menindas. Gedeg. Gemes. Pengen muntap. Dia melakukan penindasan pada temannya yang lemah. Mentang-mentang Bapaknya punya kekuasaan, ngelakuin hal seenak jidat. Tuh, penindas selalu merasa punya kekuasaan yang tinggi, tidak takut jika ditentang, karena pasti banyak yang bela.

Sampai dia pindah dan ketemu lagi sama si korban yang gitulah, nanti aku malah spoiler lagi, yang udah nonton taulah. Dan di sekolah yang baru, dia hampir mau menindas mantan korbannya, kebiasaan kan? Susah dihilangkan.

Sepanjang drama membuatku berpikir, kalau aku punya kekuasaan yang lebih, apa mungkin aku melakukan hal negatif itu. Atau, kalau aku enggak punya apa-apa dan lemah, mungkin enggak ya kalau aku di tindas. Jangan sampai deh.

Penindasan pun ada macamnya dan mempunyai dampak negatif yang begitu besar. Apa saja?

1. Penindasan fisik terjadi karena pelaku melakukan kekerasan seperti memukul, menjambak, menendang, menampar, atau memainkan benda tajam pada tubuh korban. Efek pada tubuh si korban yaitu, entah luka ringan, luka berat, ataupun cidera. Korban juga akan sering sakit-sakitan, hingga gelisah yang terus menerus.

Jika menemui orang dengan luka atau memar di bagian tertentu dan sering terjadi, tanyain baik-baik deh. Tapi, biasanya mereka akan berkilah, tidak mau mengungkap fakta, karena takut diancam lagi oleh si perudung.

OBSERVA-SI JIWAWhere stories live. Discover now