11. She might be a good girl(?)

55 10 0
                                    

Audrey Pov.

Aku terbangun dari tidurku dengan senyum yang merekah sempurna mengingat betapa romantisnya kencan ku kemarin dengan pangeran ku, Andrew.

Astagaaa, aku bahkan masih belum bisa melupakannya.

Oh, aku hampir lupa. Aku tidak bisa bermalas-malasan di kasur saja pagi ini, aku harus..
Menyapanya sebentar hihi..

Flashback,

Kemarin, saat selesai berkencan, aku harus kembali ke kantor mengurus berkas-berkas penting hingga malam hari! Itu sangat menyebalkan, tapi untungnya mood ku sangat bagus kemarin.

Jadi setelahnya, aku segera menemui Arnold di kampusnya. Meski awalnya ia menolak ikut denganku karena beralasan ia membawa mobil sendiri..

Akhirnya dengan sedikit paksaan dariku, ia setuju untuk ikut ke mobilku dan akan menelfon orang suruhan kami untuk mengambil mobilnya di kampusnya.

Alasan ku menjemputnya semalam tentu tidak lain untuk mempertemukan nya dengan Andrew! Kalian ingat kan? Aku akan membawa adikku itu ke seseorang yang bisa mengajarinya bermain gitar, dan tentu saja orang yang ku maksud adalah Andrew.

"Dia orangnya?" Tanyanya padaku begitu aku menghentikan mobilku sedikit jauh dari sosok Andrew yang sudah ku tahu akan berada di sisi lain trotoar untuk bermain gitar.

"Ya, dia tampan bukan?"

Entah kenapa Arnold malah melirik ku malas. "Kita sedang mencari seseorang untuk mengajariku bermain gitar, bukan untuk menjadi mangsa baru mu."

Ya, aku menatap adik kurang ajar ku itu dengan kesal! Bisa-bisanya dia mencibir ku sejahat itu dan tanpa rasa bersalah langsung turun begitu saja dari mobil!

Huft, untung dia itu adikku. Kalau bukan sudah aku hancurkan hidupnya.

Ah, tapi sudahlah. Yang terpenting sekarang karena Arnold lah kesempatan ku untuk semakin dekat dengan Andrew akan bisa terwujud.

Aku tinggal menatap mereka dari kejauhan, menyaksikan cara adik ku itu untuk menawari Andrew pekerjaan tersebut dan.. aku hanya harus menunggu hasilnya.

Dan tak berapa lama, Arnold pun nampak berlari kecil dan masuk kembali ke mobilku setelah ia memberikan Andrew kartu nama miliknya.

"Kau melakukannya seperti yang aki suruh kan??" Tanyaku memastikan.

"Iya! Tenang saja, setelah dia tampak tertarik dengan penawaran ku, aku langsung memberikan kartu nama ku dan pergi tanpa menunggu jawabannya. Dia pasti akan datang besok.."

Aku menatap sinis ke arah Arnold sebentar. Sungguh, dia terlihat sangat menyebalkan! Tapi itu tak bertahan lama, yang terpenting adalah rencana ku pasti akan berhasil..

Andrew,
Aku akan menunggu mu besok..
Di rumahku.
Hehe.

Flashback off.

Setelah mandi dan bersiap-siap, aku segera berjalan menuju anak tangga untuk turun ke ruang tamu.

Huft, andaikan saja aku tidak punya tamu penting hari ini, aku akan memilih untuk tidak berangkat ke kantor tentunya. Lebih baik aku di rumah dan melihat Andrew bermain gitar hehe.

"Selamat pagi adikku." Sapaku kepada Arnold begitu sampai di ruang tengah dan melihatnya duduk di sofa sembari memegang gitar.

Tapi..
Tentu saja, Andrew juga ada di sana.

Arg, dia tampan sekali. ><

"Kau ingin menyapa ku atau Andrew kak, Hm?"

Aish, dasar adik ku ini.. aku hanya bisa terkekeh kikuk karena sekarang Andrew tengah menatapku.!

All I WantWhere stories live. Discover now