Kamu punya ide cerita, tapi bingung apa yang harus dilakukan jika ingin menerbitkannya menjadi novel?
Tenang. Aku akan membantumu.
Kali ini kita akan membahas tahapan membuat novel step by step!
Desclaimer : Setiap penulis memiliki caranya sendiri dalam menulis. Ini adalah caraku. Jika kamu cocok silahkan jalankan, jika tidak juga tidak apa-apa. Kamu berhak melakukan caramu sendiri yang nyaman menurutmu.
1. Ide Cerita dan logline
Ide cerita adalah sesuatu yang menggerakkan cerita.
Apa yang karakter utamamu lakukan sepanjang cerita? Apa yang paling menyita waktunya? Pikirannya?
Contohnya seperti : peperangan, pemberontakan, cinta segitiga, usaha move on, usaha mendapat suami orang, dll.
Logline adalah satu kalimat yang menggambarkan keseluruhan cerita.
Jika kamu belum memiliki logline, kamu bisa menggunakan urutan :
Karakter + tujuan karakter + penghalang.
Ini akan membantu kamu fokus pada cerita.
2. Latar Belakang Karakter dan Tempat
Biasanya jika penulis sudah menemukan ide cerita, dia akan serta merta mendapat karakter dan setting tempatnya.
Namun, jika masih sulit untukmu, kamu bisa menggunakan cara ini.
Tanyakan pertanyaan ini pada dirimu sendiri :
Siapa nama karaktermu?
Siapa love-interest-nya?
Bagaimana keluarga karakter utamamu?
Apa yang dia lakukan untuk hidupnya dia bekerja/sekolah?
Di mana tempat dia tinggal?
Tahun berapa setting-nya?
Musim apa ketika cerita berjalan?
Ada juga penulis yang mendapat ide cerita dengan melihat scene dalam kepalanya. Dalam scene itu dia sekaligus sudah mendapat ide cerita, log line, karakter dan setting tempat. Biasanya scene-nya adalah scene yang krusial atau penting dalam cerita.
Stephanie Meyer mendapat scene seorang wanita dan pria yang tubuhnya berkilau-kilau – karena ternyata dia vampir berbaring di padang bunga saling menatap satu sama lain. Stephanie memilih menulis scene itu dulu dan menyampingkan hal-hal lain seperti plot, oulining, dll.
Dalam novelku Mia is Mine! Fearless – pertama kali aku mendapat ide adalah scene Mia dan Max melaju di atas motor 250 km/jam. Aku langsung menulis itu tanpa memedulikan plot, outlining, dll.
Tidak usah khawatir. Yang penting tulis saja. Jika scene itu sangat dekat dan tidak bisa kamu lupakan, kamu harus menulis saat itu juga.
Yang terbaik adalah yang paling personal, yang paling dekat dengan hati kita.
3. Plot atau Alur Cerita
Jika sudah selesai dengan hal-hal simpel tadi, sekarang saatnya menuju hal yang lebih berat. Plot. Seperti apa kamu ingin ceritamu berjalan?
Kamu pasti sudah tahu urutan plot :
1. Perkenalan
2. Konflik
3. Breaking Point
4. Climax
5. Resolution
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULIS
Teen FictionIni kumpulan tips menulis yang beda dari yang lain. Ada cara menulis Kissing Scene, Breaking Point, Fight Scene, dll. UPDATE tiap RABU. Bisa dibaca juga di miaveranika.blogspot.com Semua tips berasal dari pengalaman dan riset. * HIGH RANK 16 Januar...