Chapter 5

199 15 2
                                    

Chapter 5

*

Hai guys, apakabar kalian semua? Aku berharap kalian selalu diberikan kesehatan ya! Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan minum vitamin ya... aku harap kalian semua terlindungi dari segala macam penyakit, amiinn..

*

HAPPY READING~!

*

Pagi itu Mina dan Brian sedang memakan sarapan mereka tanpa suara. Sebenarnya, Mina sangat ingin bertanya banyak hal pada kakaknya tersebut perihal kemana ia menghilang seharian kemarin sampai pulang larut malam, tetapi entah kenapa Mina seperti enggan bertanya pada kakaknya itu. "Ada apa? Apa ada hal yang ingin kau tanyakan padaku?" ujar Brian ketika menyadari bahwa ada yang tak beres dengan adiknya.

Mina yang sedang melamun tersentak dari lamunannya dan terlihat sangat canggung terhadap pertanyaan kakaknya. "Ah? I..itu.. aniiyaa.. tidak ada apa-apa yang ingin aku tanyakan"

Brian meminum air yang ada di dalam gelasnya dan meletakkannya kembali di atas meja. "Kau tidak bisa menyembunyikan apapun dariku. Cepat katakan sebelum kita berangkat ke sekolah. Hari ini aku ada jadwal praktikum dan tidak boleh terlambat" ujar Brian sambil menatap Mina yang masih mengalihkan wajah dari tatapannya.

Mina menghela nafas dan memberanikan diri menatap kakaknya. "Semalam kakak kemana saja? Kenapa tidak memberitahuku jika kakak akan bolos? Lalu kemarin kakak pulang jam berapa? Dan..."

"Dan apa?" tanya Brian ketika Mina menghentikan pertanyaannya.

"Wangi seragam kakak hari ini sama seperti wangi seragam yang biasa dikenakan oleh Dowoon" ujar Mina.

"Uhuukkk..." Brian yang saat itu tengah meminum air langsung tersedak mendengar ucapan Mina. "Hah? Apa katamu?"

Mina menganggukkan kepalanya. "Iya! Wangi seragam kakak hari ini tidak seperti biasanya. Dan kemarin, Dowoon juga tidak masuk sekolah. Apa kakak dan Dowoon membolos bersama?"

Kali ini, Brian yang mengalihkan pandangan dari adiknya. Ia tak berani mengatakan apapun terhadap kejadian kemarin. Apa yang harus ia katakan pada adiknya jika adiknya tau bahwa kakaknya 'mungkin' sudah jatuh cinta pada seorang namja? "Kemarin aku membolos ke tempat game dan untuk Dowoon aku bahkan tak tau wangi apa yang ia kenakan. Kemarin aku me-laundry seragamku karena basah terkena air hujan, jadi aku tak tau wangi apa yang dimasukkan ke dalamnya. Lagipula kenapa kau sampai hafal dengan wangi seragam anak itu? Apa jangan-jangan kau..."

"Aku menyukai Dowoon kak..." ujar Mina pada Brian tanpa ragu. "Aku menyukai Dowoon. Sangat menyukainya dan aku tak akan membiarkan kakak mengganggunya lagi. Jadi kumohon berhentilah bertengkar dengan calon pacarku" tambah Mina.

Perkataan Mina barusan seperti mesin peledak waktu yang membuat otak dan hati Brian seketika tidak dapat berfikir jernih. Apa katanya tadi? Mina menyukai Dowoon? Yang benar saja... bagaimana ini bisa terjadi? Fikiran-fikiran itu terus melayang di kepala Brian sampai ia tiba di sekolah.

*

Brian termenung di pinggir lapangan basket sambil terus memikirkan perkataan Mina tadi pagi. Ia tak tau mengapa hatinya sangat kacau ketika tau bahwa Mina menyukai Dowoon padahal ia sendiri sudah mempunyai kekasih dan lagipula antara ia dan Dowoon tidak ada hubungan apapun.

Seseorang menepuk pundak Brian dan menyadarkan Brian dari lamunannya. Ternyata orang itu adalah Jae, teman sekelas Brian sekaligus wakil ketua tim basket sekolah mereka. "Hari ini kau kenapa? Sepertinya ada hal yang mengganggu fikiranmu sejak tadi pagi. Apa ada masalah?" tanya Jae yang langsung mengambil posisi duduk di sebelah Brian sambil memainkan bola basket yang ada di tangan kanannya.

I Loved YouWhere stories live. Discover now