Raindrop

1.3K 209 20
                                    

Kenapa hujan?

Jaemin mengangkat bahu sekilas. Mulutnya masih asyik mengunyah roti isi yang didapatnya seusai latihan sepak bola tadi. Kedua pipinya menggembung lucu saking bersemangatnya dia memasukkan gigitan besar-besar roti itu. Renjun diam saja. Mau mengeluh percuma, paling saja Jaemin akan merajuk habis-habisan.

Pemuda itu bersedekap di depan dada. Mengetuk-ngetuk kaki sembari menunggu hujan reda atau menunggu Jaemin selesai makan.

"Sebaiknya tadi aku langsung pulang, untuk apa menunggumu latihan kalau jadinya terjebak hujan begini."

Cemberut tentu tak akan mengubah keadaan, yang Renjun hadapi adalah kapten sepak bola yang kebetulan merangkap jadi pacarnya. Jaemin sepertinya hanya peduli pada bola bundar yang dia mainkan waktu di lapangan tadi. Tahu begini, lebih baik putuskan saja kekasihnya itu lalu berkencan dengan Mark Lee si drummer band sekolah.

"Berhenti cemberut, orang lain akan terlihat cantik kalau cemberut tapi kamu tidak."

Renjun menggerutu dalam-dalam. Jaemin mengambil botol minum dari tasnya dan menegaknya satu kali teguk. Sesungguhnya dia keren pada saat-saat begini.

"Bukannya bagus?"

Renjun menoleh.

"Saat hujan begini—" Jaemin melanjutkan kalimatnya, " –kamu bisa berduaan denganku," lalu nyengir lebar dan Renjun sedikit merinding. Sedikit saja kok, sumpah!

Tapi tetap saja rasa-rasanya Renjun ingin sekali memukul kepalanya dengan payung, sialnya mereka sama-sama tak membawa benda itu. Maka hanya dipendam rasa kesalnya semenjak Renjun tak memiliki energi untuk berteriak pada Jaemin, pemuda itu hanya ingin pulang dan tidur.

Jaemin mengacak rambut kekasihnya, "Jangan salahkan hujan, dia hanya tidak tahu bagaimana jatuh ke atas."

"Jatuh ya ke bawah bodoh," Renjun menyentil dahinya. Tapi Jaemin hanya tertawa kecil.

"Bagaimana ya, sayangnya aku juga sudah jatuh."

Renjun memutar bola mata, "Tidak usah macam-macam. Ingat ya, aku sudah kebal dan rayuanmu takkan berguna."

Namun Jaemin mendorongnya ke tembok sekolah. Napasnya di atas hidung Renjun. Maniknya menantang milik pemuda manis itu. Dan hal yang paling dibenci sekaligus Renjun suka di dunia, krim roti isi yang dimakan Jaemin tiba-tiba dia rasakan, bersamaan dengan jutaan kupu-kupu (atau merpati?) terbang berputar di perutnya dan benda lembut menempel di bibir manis pemuda Huang itu.

"Bagaimana ini? Aku jatuh cinta lagi denganmu."

Serta bisikan dan senyuman laki-laki paling menyebalkan di hadapannya ini. Seperti hujan yang jatuh sore itu. Seperti Renjun yang jatuh padanya.

Kenapa hujan?

Tidak tahu. Tapi bagi Renjun ada korelasinya dengan krim roti isi milik Jaemin yang terlalu manis, yang entah bagaimana sering dia rasakan.



End.

Notes:
Haaaaaaaa apa nih alay banget!!!! Kayanya aku bikin ini sekitar 3 tahun yang lalu jadi ya masih kerasa banyak alaynya (padahal sampai sekarang juga alay!!!), semoga kalian tetep suka hikd

Kalau ada kritik dan saran sampaikan aja ya! Ciao! 💛

From Paradise Lost ✧ Jaemren | RenminWhere stories live. Discover now