Adat Dahulu tapi Masih Kekinian

34 13 19
                                    

Topik Umum : Adat Istiadat Lokal
  
    


Pada riset sebelumnya, aku sudah mengenalkan sosok Indramayu, dan pada kesempatan ini adat dan kebudayaan Indramayu yang akan aku ulas.

Indramayu itu menurutku adalah salah satu daerah yang menarik. Namun belum semua orang tahu akan keindahan alam maupun kebudayaan dari kota kelahiranku ini. Maka dari itu, saya akan mengajak pembaca semua berkeliling mengenal adat dan kebudayaan Indramayu.

Kabupaten Indramayu yang merupakan tanah Pasundan dan menjadi tempat persinggahan dari daerah timur Pulau Jawa ini, menjadikan bentuk kebudayaan nya merupakan akulturasi dari kedua wilayah tersebut. Budaya yang tumbuh dan berkembang merupakan bentuk implementasi ekspresi masyarakat setempat yang dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa dan Sunda.

Kesenian kabupaten Indramayu sangat beraneka ragam, ada yang bentuknya perayaan, syukuran dan hanya untuk hiburan semata. Apa pun bentuknya, kesenian dan kebudayaan tersebut wajib dilestarikan. Aku juga tidak bisa mengulas secara detail, karena saking beragamnya. Sudah dulu basa basi nya, mari kita mulai berkeliling membaca baca adat dan kebudayaan Indramayu.

1. Nadran

Budaya Nadran merupakan sebuah sebuah tradisi tahunan yang rutin diadakan oleh para nelayan Indramayu. Berasal dari kata, Nadzar atau Nadzaran yang berarti 'Syukuran' yang menunjukkan bahwa tradisi sebagai bentuk syukuran atau ungkapan terima kasih kepada Tuhan, Yang Maha Pemberi Rezeki, berupa hasil laut yang melimpah. Ada makna penting pada tradisi Nadran ini, salah satunya agar tidak melupakan Tuhan dari memulai hingga menyudahi segala pekerjaan.

Selain sebagai bentuk rasa syukur, tradisi Nadran ini sebagai ungkapan doa agar hasil tangkapan ikan para nelayan selalu meningkat, sekaligus agar terhindar dari bencana, petaka, atau mara bahaya bagi nelayan ketika sedang melaut. Biasanya tradisi ini digelar bulan Oktober hingga Desember. Setiap daerah memiliki bulan khas nya masing-masing. Tradisi ini biasa dirayakan di Pantai Eretan, Dadap, Karangsong, Limbangan, Glayem, Bugel, dan Ujung Gebang, diikuti ribuan nelayan.

Tradisi Nadran ini biasanya diawali dengan beberapa prosesi, seperti acara keagamaan, pagelaran tari, lomba, hiburan rakyat, baik tradisional maupun modern. Namun dari sekian banyak prosesi itu, Meron lah yang paling penting. Meron ini sebagai inti atau puncak tradisi Nadran, yaitu melarungkan miniatur perahu yang berisi kepala kerbau serta berbagai sesaji ke dalam laut.

2. Ngarot

Tardisi Ngarot ini fungsinya hampir sama dengan Nadran, yaitu bentuk doa agar bisa menghasilkan padi yang melimpah serta sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat kepada petani. Ngarot diselenggarakan sebelum menggarap sawah atau menyambut musim tanam.

Tradisi Ngarot ini dilaksanakan pada awal musim hujan dan saatnya mengairi sawah. Biasanya dilaksanakan setiap hari Rabu, minggu keempat setiap bulan November.

Ngarot menjadi salah satu ikon budaya di Indramayu, karena hanya ada di Kabupaten ini saja. Adat ini dilakukan sejak abad ke 16 dan masih ada sampai sekarang. Dan kabar baiknya adat Ngarot ini sudah ditetapkan oleh Unesco sebagai bagian dari warisan budaya tak benda (Intangible) pada tahun 2015. Tetapi tidak semua desa di Indramayu melaksanakan ngarot, acara ini hanya ada di Kecamatan Lelea, Indramayu.

Tradisi ini diawali dengan pawai para muda mudi mengelilingi batas-batas desa. Sebelum pawai, para jejaka dan gadis kumpul di balai desa dengan pakaian adatnya. Sang jejaka memakai pakaian komboran (pakaian berwarna hitam) dan iket di kepala, dengan membawa alat-alat tani seperti cangkul. Sedangkan, para gadis membawa bibit tanaman padi dan memakai kebaya dengan berbagai aksesorisnya. Yang menjadi keunikan di acara ini adalah, para gadis memakai puluhan bunga dikepalanya yang menyerupai mahkota. Konon mitosnya, kalau gadis-gadis yang ikut pawai itu sudah tidak suci lagi, maka bunga dikepalanya akan layu.

My Research Project Where stories live. Discover now