Seni Pertunjukkan Tari Topeng

22 7 2
                                    

Topik Umum : Seni

 
  
 

Tari Topeng merupakan tarian tradisional yang berasal dari Pulau Jawa, yang masuk ke kategori seni pertunjukkan. Tari Topeng ini adalah kesenian tari asli Cirebon yang dalam prakteknya menggunakan properti topeng atau disebut juga kedok. Namun diimplementasikan ke wilayah Indramayu yang berstatus tetangga. Meskipun demikian, tari topeng ini mempunyai beberapa perbedaan dari ciri khas daerahnya masing-masing.

Tari ini terkadang dimainkan oleh satu orang, namun terkadang juga dibawakan oleh dua orang atau lebih. Umumnya ditampilkan dalam acara-acara adat desa, seperti: ruwatan, ngunjung, sedekah bumi, ataupun hanya sebagai hiburan saat hajatan sunatan dan perkawinan.

Dikutip dari situs Wikipedia. Sejarah tari topeng ini, dimulai dari tarian sejenis yang telah tumbuh dan berkembang di Jawa Timur sejak abad 10-16 Masehi.

Pada masa Kerajaan Jenggala berkuasa di bawah pemerintahan Prabu Amiluhur atau Prabu Panji Dewa, tarian tersebut masuk ke Cirebon melalui seniman jalanan.

Di Cirebon, tari topeng kemudian mengalami perpaduan dengan kesenian setempat sehingga melahirkan sebuah kesenian topeng yang khas.

Mengingat Cirebon adalah salah satu pintu masuk tersebarnya Agama Islam di Tanah Jawa, hal ini turut berdampak pula pada perkembangan seni tradisi yang telah ada sebelumnya ini.

Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) yang menjadi tokoh utama dengan menjadikan Cirebon sebagai pusat penyebaran Islam, pada tahun 1470. Sebagai upaya untuk menyebarkan agama baru tersebut, Sunan Gunung Jati pun bekerja sama dengan Sunan Kalijogo.

Keduanya berusaha memfungsikan Tari Topeng yang ada sebagai bagian dari upaya penyebaran Islam sekaligus sebagai tontonan di lingkungan keraton. Selain tari ini ada juga jenis kesenian lainnya yakni Wayang Kulit, Gamelan Renteng, Brai, Angklung, Reog dan Berokan.

Seiring perkembangannya, kesenian tari yang dimaksud lebih dikenal dengan nama Tari Topeng. Dan dalam berjalannya waktu, lama-kelamaan kesenian ini kembali, melepaskan diri dan dianggap sebagai rumpun tari yang berasal dari tarian rakyat.

Sementara itu, karena pada masa Islam tari ini lebih diupayakan untuk penyebaran agama, maka dikemaslah pertunjukan ini menjadi bermuatan filosofis dan berwatak.

Topeng yang digunakan biasanya terbuat dari bahan kayu yang ringan dan lunak sehingga mudah dibentuk, misalnya kayu Jaran, kayu Waru, kayu Mangga ataupun kayu Lame. Satu topeng membutuhkan waktu pembuatan yang berbeda-beda sesuai tingkat kerumitannya. Alat yang digunakan untuk membuat topeng pun masih manual, yakni pisau ukir, golok, pahat dan gergaji.

Sebagaimana karya seni yang lainnya, topeng yang dipakai ini juga memiliki filosofi, dibuat bukan hanya dipandang sebagai kedok penutup wajah saja. Dalam filosofi kebudayaan Cirebon, topeng lebih berfungsi sebagai hiasan bagian depan sorban atau penutup kepala.

Istilah topeng sendiri dalam lingkup masyarakat Cirebon terbentuk dari dua kata yakni “ketop-ketop” yang berarti berkilauan dan “gepeng” yang berarti pipih. Kedua istilah tersebut mewakili sebuah hiasan di kepala sang penari topeng.

Topeng Cirebonan ini memiliki beragam jenis, namun ada lima topeng utama yang biasa ditampilkan dan dikenal dengan sebutan Topeng Panca Wanda (topeng lima wanda atau lima rupa). Masing masing topeng tersebut mempunyai gerak tari yang berbeda-beda dan memiliki makna tersendiri. Jenis Topeng Panca Wanda, diantaranya sebagai berikut :

1. Topeng Panji 

Motif topengnya berwarna putih bersih, hanya ada mata, hidung, dan mulut, belum ada guratan lain. Motif ini menggambarkan kesucian bayi yang baru lahir.

Gerakan tari jenis ini masih sangat sederhana, halus, dan tenang. Sedangkan kostum yang dipakai baju dan atribut (seperti slendang) serba berwarna putih.

2. Topeng Samba (Pamindo)

Topeng yang digunakan berbeda dengan topeng Panji. Topeng Samba ini berwarna putih dengan hiasan rambut diatasnya dan sudah mulai ada goretannya. Menggambarkan wajah anak-anak yang ceria dan lucu.

Jenis tarian ini melambangkan perkembangan balita atau kelincahan manusia di masa kanak-kanak. Gerakannya mulai genit, lincah, dan lucu. Tetapi, kurang luwes atau masih ragu. Untuk kostum sendiri berwarna hijau daun.

3. Topeng Rumyang 

Tari topeng ini punya ukiran sederhana, dengan warna dasar merah muda, melambangkan seorang remaja.

Tariannya ini memiliki makna remaja yang sudah mulai mencari jati dirinya. Akan terlihat dari gerakannya yang "labil", dengan pengulangan-pengulangan.

4. Topeng Patih (Tumenggung)

Tarian ini menggambarkan manusia yang sudah menginjak dewasa dan telah menemukan jati dirinya. Sikapnya tegas, berkepribadian, bertanggung jawab dan memiliki jiwa korsa yang paripurna.

Topengnya berkumis, dengan banyak guratan yang berwibawa. Kostum penari berwarna hitam, dan bisa menyesuaikan dengan warna mana pun, seperti makna sikapnya.

Dalam struktur kerajaan, Patih atau Tumenggung merupakan panglima perang. Mewakili wajah kedewasaan, tegas, dan bertanggung jawab.

5. Topeng Kelana 

Dibentuk sedemikian rupa untuk menggambarkan seseorang yang sedang marah.

Topeng Kelana ini cukup terkenal karena sering dipentaskan. Corak topengnya memiliki ukiran yang paling rumit, juga banyak ikatannya di atas topeng. Topengnya ini memiliki kumis tebal dan tatapan mata tajam. Sedangkan warna topeng dan kostum penari sama-sama berwarna merah.

Tariannya agresif dan enerjik karena merupakan akumulasi gerakan dari semua tari topeng tadi. Tarian ini mewakili karakter yang terdapat dalam diri manusia, yaitu kemarahan atau dapat dikenal juga sifat angkara murka. Manusia yang berkarakter berangasan, temperamental dan tidak sabaran.

 Manusia yang berkarakter berangasan, temperamental dan tidak sabaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

penari Topeng Kelana

5 Topeng Panca Wanda  

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

5 Topeng Panca Wanda
 

 
   
 
  
Sumber :

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Topeng_Cirebon

2. https://travel.kompas.com/read/2017/12/27/204200027/5-jenis-tari-topeng-cirebon-yang-kian-langka?page=all#page2

3. https://blogkulo.com/tari-topeng-Cirebon

My Research Project Where stories live. Discover now