Berisi artikel-artikel sebagai bahan riset, dan selanjutnya akan dijadikan cerita fiksi.
Work ini dibuat untuk mengikuti program kegiatan RAWS Community Batch 2
#RAWSAuthorship #RawsResearchProject
#RAWSReadingWritingResearch
~gambar : Lovepik
Hay... hay... Balik lagi sama risetku yang biasa biasa aja ini. He..he... 😂 Topik kali ini aku akan membahas tema tentang tokoh yang diidolakan.
Dengan membaca judul di atas, disini ada yang udah kenal siapa itu Rona Mentari? Nah... bagi kalian yang belum tau wajib baca! Yang udah tau lebih baik baca juga, biar makin tau makin banyak ilmu. (Kek acara diTV aja yak...😂)
Rona Mentari ini adalah seorang juru dongeng keliling. Kelahiran Yogyakarta pada 23 September 1992. Ia juga merupakan pendiri Rumah Dongeng Mentari (RDM) yang didirikan bersama dua orang kakaknya tahun 2010. Bukan itu aja loh, ia juga merupakan Pendiri Festival Dongeng Nasional bernama "Awicarita Festival" di Yogyakarta, dan inisiator dongeng.tv yang tayang di akun Youtube, berisi dongeng untuk anak-anak.
Ia suka mendongeng karena sejak TK Rona sering mendengarkan cerita dongeng yang diceritakan oleh gurunya di sekolah. Sepulang sekolah biasanya ia mengulang dongeng yang ia dengar untuk diceritakan kembali kepada orang tuanya. Karena melihat bakat bercerita tersebut, Ayahnya berinisiatif untuk mengumpulkan teman-temannya dan menyuruh Rona bercerita didepan mereka. Ia juga sering bercerita di berbagai kesempatan seperti saat pertemuan keluarga, acara hiburan di kampung, bahkan saat dirinya berulang tahun. Ayahnya mengajak Rona untuk mendongeng dihadapan anak jalanan.
Dikutip dari TEMPO.CO, Rona bercerita sambil tergelak bahwa saat dirinya akan tampil, ia malah sempat pura-pura tidur karena nggak mau tampil. Dan siapa sangka sang juru dogeng tersebut tidak punya banyak teman saat TK, karena ia anaknya minder, tidak berani, pendiam dan pemalu. “Dulu aku itu penakut. Saking penakut aku pernah ngompol karena dibentak,” ujar Rona terbahak.
Saat SD, ia juga sempat dikenal sebagai finalis Dai Cilik yang tayang di TV. Pada tahun 2011, ia mengikuti ajang Dai Muda Pilihan ANTV dan bertahan hingga posisi finalis.
Seiring berjalannya waktu, aktivitas mendongeng mulai menjadi bagian dari kesehariannya hingga kini. Karena dongeng pula, ia bisa menjelajah berkeliling Indonesia untuk mendongeng, berbagi ilmu dongeng dan cara berdongeng kepada para pengajar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Instagram @mentarirona
Tak sekedar dongeng, Rona Mentari juga mengangkat cerita-cerita rakyat Indonesia. Dikala tampil tidak lupa ia memakai kain tradisional seperti tenun, songket maupun batik yang merupakan cerminan dirinya yang mencintai budaya Indonesia. Untuk menarik minat anak-anak, Rona juga memakai alat musik yang ia bawa ke atas panggung, ini menjadikan dongeng lebih hidup. Sederhana saja, ia sering mendongeng menggunakan gitar ukulele (gitar kecil). Bisa juga menggunakan boneka tangan atau wayang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MuslimahDaily.com
Panggung Rona pun tak terbatas di tanah air. Beragam festival storyteling di luar negeri mengundangnya untuk mengisi acara. Rona Mentari pernah mendongeng di Sidney, Australia. Ia menjadi satu-satunya pendongeng asal Indonesia yang hadir di Sydney International Storytelling Conference 2014. Rona merasa asing, sebagai seorang perempuan berjilbab seorang diri kala itu. Tapi penampilannya saat itu bersama wayang gareng andalannya mendapat banyak pujian.
Ia juga pernah tampil di Singapore International Storytelling Festival, Wellington’s Storytellers Cafe di New Zaeland, tahun 2015 mewakili Indonesia dalam Asean Young Leaders Summit.
Popularitasnya kini yang membawa Rona mendapatkan beasiswa Short Course di International School of Storytelling di Emerson College, Inggris tahun 2018 lalu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MuslimahDaily.com
Rona Mentari juga merupakan penggagas dari berdiri komunitas dongeng Rumah Dongeng Mentari yang didirikan bersama dengan kedua kakaknya. Komunitas ini adalah wujud dari kepedulian mereka kepada anak-anak sekitar. Kegiatan yang bisa dilakukan anak-anak di Rumah Dongeng Mentari tidak hanya mendengar dongeng saja. Ada angklungisasi puisi, belajar musik, membaca, menggambar, dan macam-macam mainan tradisional anak.
Selain itu, di Rumah Dongeng Mentari ini juga membuka kelas mendongeng untuk para mahasiswa. Belajar mendongeng yang dikemas dengan cara yang interaktif dari Rumah Dongeng Mentari. Program kegiatan ini mempelajari bagaimana persiapan untuk mendongeng, pelatihan artikulasi, serta teknik-teknik mendongeng.
Pada setiap tahunnya Rumah Dongeng Mentari (RDM) akan mengadakan berbagai event, seperti Sayembara Pendongeng Cilik, Pagelaran Dongeng Jogja, dan Awicarita Festival juga bagian dari kegiatan RDM. Semua kegiatan dari komunitas Rumah Dongeng Mentari ini bertujuan untuk mempopulerkan kembali budaya mendongeng.
Dikutip dari laman Muslimah Daily, inilah cita-cita terbesar Rona dalam mendongeng.
Yang pertama, ia ingin menyebarkan minat dan aktivitas mendongeng ini kepada semua orang. Rona ingin menambah pendongeng sebanyak mungkin di Indonesia agar manfaat yang bisa di capai itu semakin besar.
Yang kedua, ia ingin membuat storytelling centre di Jogja untuk menjadi pusat orang-orang yang ingin belajar storytelling di seluruh Indonesia. "Semoga sih ada kesempatan. Saya juga pengen bikin konser mendongeng. Tapi Itu nantilah." Ucapnya.
Kita doakan saja semoga cita-cita kak Rona Mentari ini bisa terwujud ya...
Sekian dulu risetku kali ini. Terimakasih yang sempat singgah. Sampai jumpa pada riset selanjutnya...
