(JANGAN LUPA FOLLOW AUTHORNYA DULU) ✔
BEBERAPA PART MENGANDUNG ADEGAN 21+
Ini cerita tentang mereka yang memiliki takdir yang sama.
Ini cerita tentang mereka yang mencoba bertahan hidup di dunia yang kejam ini.
Ini cerita tentang mereka yang hanya...
"Begitulah ceritanya, Thur. Hiks... Aku malu ketemu sama kamu, Thur. Hiks, hiks, hiks..."
Arthur kira Tanaya meninggalkannya karena jijik setelah mengetahui bahwa dia anak haram tapi ternyata Tanaya pergi karena diperkosa oleh ayah tirinya, dia malu bertemu dengan Arthur.
"Maaf selama ini aku sudah salah paham sama kamu, Ya..." ucap Arthur lirih.
"Itu bukan salah kamu, Thur. Ini salah aku, gak seharusnya aku ninggalin kamu gitu aja waktu itu." Tanaya menjeda ucapannya. "Aku pernah lihat kamu sama Elea di Mall, aku pikir itu Cuma pelarian kamu aja, tapi setelah aku balik lagi kesini, aku lihat kamu masih berhubungan sama Elea. Dari situ aku berpikir bahwa hubungan kamu dan Elea bukan hanya pelarian semata. Maaf sudah membuat hubungan kalian hancur. Hiks, hiks..."
Arthur memeluk tubuh Tanaya, dia tidak menyangka Tanaya mengalami hal setragis itu. Sungguh dia tidak tau jika Tanaya mengalami hal seperti itu. Dan akhirnya kesalah pahaman diantara mereka pun telah usai.
"Tanaya..."
"Iya ?" Tanaya melepas pelukan Arthur.
"Boleh aku melihat foto anakmu ?"
Tanaya mengguk antusias. "Tentu." Dia mengeluarkan ponselnya dan membuka galery foto dan memperlihatkan foto anaknya pada Arthur.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Anakmu lucu sekali, dia persis sepertimu..."
"Ya, untung saja dia mirip sepertiku..."
Hening.
"Kapan pesawatmu berangkat ?" tanya Arthur.
"Nanti pukul tengah malam." Arthur mengangguk-anggukkan kepalanya. Tanaya pun beranjak dari duduknya.
"Kalau begitu aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik." Tanaya melangkahkan kakinya menjauh dari Arthur.
"Tanaya," Tanaya menoleh ketika Arthur memanggilnya. "Hati-hati, aku berdoa semoga kamu selalu dalam lindungan Tuhan." Tanaya pun tersenyum.
"Terima kasih Arthur..."
Setelah Tanaya pergi, Arthur pun ikut pergi. Sesampainya di apartemen Arthur melihat Elea sudah berdiri di ruang tamu sambil menatapnya, tanpa di duga Elea berlari dan memeluknya. Dia menangis dalam pelukan Arthur.
"Tanaya udah jelasin semua sama aku. Aku gak nyangka dia ngalamin hal seperti itu, maafin aku ya, Thur. Hiks, hiks..." Arthur tak mampu berkata-kata, dia hanya mengelus rambut Elea.
Disisi lain kini Tanaya sudah berada di Klub milik Black untuk mengembalikan mobil yang sudah dipinjamnya.
"Kau benar-benar akan pergi ?" tanya Black.
"Iya, aku ingin pulang."
"Baiklah jika itu keputusanmu, tapi ingat jika kau ke Indonesia jangan lupa untuk mampir kesini, mengerti ?"