Berawal dari kebetulan

1.4K 193 20
                                    

Pagi ini taehyung bergegas pergi, setelah ia memberi makan anjing kesayangannya, dia langsung meninggalkan apartemen untuk segera melakukan wawancara kerja.

Rupanya seminggu yang lalu taehyung melamar ke salah satu perusahaan media dan promotor melalui internet.
Padahal ia tak menyangka akan secepat ini dia mendapat panggilan wawancara, bahkan dia belum bicara pada ayahnya tentang ini.

Dan sore hari ini adalah jadwal untuk Taehyung dan keluarga berkumpul. Mungkin akan tepat jika taehyung segera membicarakannya.

Dalam perjalanan mengemudi menuju kantor itu, Taehyung terhenti di sebuah persimpangan yang agak padat karena lampu lalu lintas yang sedikit kacau karena rusak.
Mau tidak mau dia mengemudi sangat lambat.

Tapi perhitungan waktu taehyung tidak pernah salah. Karena dia berangkat 1,5 jam lebih awal dari janji wawancara.

Itulah taehyung, selalu mempunyai rencana yang matang yang nyaris tak pernah cacat. Dilihatnya jam yang menunjukkan waktu sangat bersahabat dengannya.
Sembari ia merapikan kemeja putihnya yang ia gulung di bagian lengan, ia berusaha membetulkan posisi hiasan mobil berbentuk gitar antik pemberian Jimin di dashboard mobilnya.

Ketika mobil berjalan pelan, taehyung tampaknya melihat seseorang di halte bus, membawa gitar besar yang membuat orang tersebut terlihat menonjol diantara yang lain.

Itu Jisoo, sepertinya ia sedang gelisah menunggu bus datang. Terlihat dari raut wajahnya yang cemas dan beberapa kali melihat jam tangan. Sudah pasti dia terlambat pikir taehyung.

Lantas Taehyung pun melihat jam tangannya, dan ia berpikir bahwa masih sempat untuk mengantar Jisoo, apabila memang ia akan ke kampus. Karena arah mereka pasti sama.

Tanpa berpikir panjang Taehyung menyalakan lampu tanda untuk segera berhenti di depan Jisoo.

"Jisoo, naiklah. Jika kau ingin ke kampus, aku akan mengantarmu" teriak Taehyung dari dalam mobil dan bicara melalui kaca jendela yang sudah ia buka.

Jisoo terkejut karena tiba tiba Taehyung ada di depannya. Tapi ia pun tak berpikir panjang karena dia memang terlambat.

"Maafkan aku jika merepotkan, tapi aku memang sedang bergegas" jawab Jisoo sambil beberapa kali membungkukan badannya.

Ketika Jisoo menegakkan badannya, ia sudah melihat tubuh tinggi Taehyung didepannya yang langsung menarik gitar di pundak jisoo dan memasukannya ke dalam mobil.
Tak ada waktu untuk menolak.

"Masuklah, akupun sedang bergegas" ujar taehyung yang langsung masuk ke dalam mobil pula.
Di susul Jisoo yang agak canggung menaiki mobil taehyung.

"Aku akan mengantarkan sampai depan kampus saja ya, karena aku akan ada wawancara kerja dan tidak boleh terlambat". Kata taehyung dengan suara besarnya dengan ramah tanpa menoleh ke arah jisoo.

"Ah, iya.. terimakasih. Maaf jika merepotkan. Biasanya busnya lebih cepat datang. Tapi tadi ada kekacauan lalu lintas" jelas Jisoo canggung, ia agak sedikit menunduk ketika ia bicara.

Karena jisoo sangat segan terhadap kakaknya Jimin itu.

"Tidak apa apa, kebetulan aku lewat dan kita satu arah, berarti kau tinggal di daerah ini ya?" Tanya taehyung memecah suasana canggung.

"Iya, aku tinggal di apartemen bersama temanku di belakang supermarket, jadi aku tidak jauh untuk pergi ke kampus" Jisoo pun mulai tidak canggung lagi, walaupun dalam hatinya dia sangat malu karena Taehyung pun sedang bergegas tapi tetap ingin berhenti dan mengajak Jisoo pergi bersama.

Padahal bisa saja Taehyung melewatinya begitu saja.

"Ohh supermarket yang mempunyai cafe di lantai atas itu ya? Kalau begitu tempat tinggal kita sangat dekat. Hanya berjarak 3 blok saja" kata taehyung.
Jisoo hanya tersenyum mendengar itu. Karena dia bingung harus bicara apalagi.

Keheningan pun terjadi sepanjang jalan, sampai akhirnya tiba di depan kampus.

"Sekali lagi terimakasih sudah mengantarku, semoga wawancara kerjanya lancar" pamit Jisoo turun dari mobil dan bergegas membuka pintu belakang untuk mengambil gitarnya.

Ia tidak mau taehyung sengaja turun untuk di repotkan lagi olehnya.

Dari kursi depan taehyung membantu mendorong gitar jisoo agar jisoo mudah untuk menariknya.

"Terimakasih" ujar Jisoo lagi sambil melihat taehyung.

Mereka melakukan kontak mata. Padahal jika diingat kontak mata pertama mereka yaitu pada saat di kampus dengan Jimin.
Sepanjang jalan pun mereka hanya bicara sedikit kemudian banyak diam.

"Hati hati membawanya, gitar ini sangat berat. Aku pergi dulu". Taehyung tersenyum sambil melihat Jisoo yang mengangguk dan bergegas menutup pintu mobil.

Si calon pekerja pun menginjak pedal gas agar tidak terlambat wawancara.

Dia sedikit melihat Jisoo yang ia tinggalkan dari kaca spion tengahnya, dan Taehyung sekilas melihat Jisoo mengikat rambutnya ( lagi ) sebelum mengangkat gitar dan menyebrang menuju kampus.

"Apakah wanita yang sedang mengikat rambut memang terlihat sangat menarik?"
Taehyung tersenyum tipis sambil mengelus bibirnya dengan ibu jari.


^_^ 💜
Bersambung ~

Im here, J ! Where stories live. Discover now