6

96 15 0
                                    

"Len, tolonglah, yaa. Ini masalah nya rumit banget, loh. Coba lo yang ada di posisi dinda." kayla dan vani memohon kepada valen agar mau membantu nya.

"Lo mau minta tolong ke gue, apa mau doain gue hamil, sih?." ucap valen sambil memutar bola matanya malas.

"Heheh, iya maaf. Gue gak bermaksud kok. Gue cuman mau minta tolong sama lo." ucap kayla.

"Oke, gue mau bantuin. Tapi, harus ada cowok yang bantuin kita untuk ngomong sama fajri. Gak mungkin banget kan kita ngomong sama fajri langsung. Kita juga harus mancing fajri." ucap valen.

"Tapi siapa cowok yang mau bantuin kita?." tanya kayla.

"Bagas!."

***

Kayla, valen dan vani berjalan menuju kelasnya bagas. Yaitu kelas X Ips 3. Sebenarnya kayla sangat malas berurusan dengan bagas, tapi ia tak ada pilihan lain. Siapa lagi cowok yang di mintain bantuan.

Sesampai didepan pintu kelas X Ips 3, kayla, valen dan vani melihat fahri sedang bersender di pojok pintu.

"Ri, ada bagas, gak?." tanya kayla pada fahri.

"Ada, sabar gue panggilin bentar." ucap fahri.

Fahri berjalan kedalam kelas. Dan setelah itu, ia keluar kelas bersama bagas, Dodi, dan david, edo, dan radit. Yang dipanggil siapa, yang datang siapa!.

"Ada apa?." tanya bagas seperti nya kegeeran.

"Jangan geer dulu!. Gue mau tanya, kalian kenal gak sama fajri?." tanya kayla.

"Fajri musuh kita?." tanya bagas.

"Ya, gue gak tau fajri musuh kalian yang mana. Tapi, dia kelas X Ips 6." ucap kayla.

"Iya. Emang lo ada masalah apa sama dia?." tanya bagas.

"Bukan gue yang ada masalah sama dia." jawab kayla.

"Terus?."

Lalu kayla menceritakan semua kejadian tentang fajri yang tak bertanggung jawab atas perbuatan nya kepada dinda. Ia sudah menceritakan semua nya pada bagas dkk.

"Jadi, ternyata dia beneran hamilin cewek." ucap edo.

"Jadi, kalian udah tau kalo dia hamilin cewek?." tanya valen.

"Iya. Kita udah tahu satu minggu yang lalu. Tapi, kita belum tau siapa yang udah dihamilin sama fajri. Dan setelah lo cerita semua nya ke kita, kita jadi tau." ucap bagas kepada kayla.

"Oke. Kita bisa bantuin kalian. Karena kita juga musuh berat nya fajri. Kalo kita bocorin semuannya, dia bakalan malu." ucap bagas.

***

Malam ini, kayla, valen, vani beserta bagas dkk sedang berada di sebuah caffe. Mereka sedang merencanakan untuk membantu dinda.

"Kay, mending lo ajak si dinda kesini. Biar enak ngerencanain nya." ucap bagas dan diangguki kepala oleh teman-teman nya.

"Tapi, gue takut nya dinda gak mau. Nanti dia malu." ucap kayla.

"Lo telepon dia. Ngomong ajak ketemuan disini, tapi jangan ngomong kalo ada kita." ucap valen.

Kayla mengangguk, kemudian ia merogoh kantung celana nya, dan mengambil ponsel nya.

Ia menekan nama 'DINDA' di kontak nya. Kemudian tersambung.

"Hallo, apa ada kemajuan, kay?." tanya dinda di seberang telepon.

"Belum, tapi gue mau ngajakin lo ketemuan, untuk ngerencanain gimana biar fajri mau tanggung jawab atas kehamilan lo."

Benci Tapi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang