19

53 5 0
                                    

Ting!

Bunyi notifikasi membuat Kayla terbangun dari tidur dan mimpi indah nya. Ia mengucek matanya. Setelah itu, mengambil ponsel nya yang semula ia selipkan dibawah bantal.

"Siapa sih yang Pagi-pagi nge chat." ucap kayla masih setengah sadar. Tak biasa nya ada notifikasi se pagi ini.

Ia membuka aplikasi berwarna hijau tersebut. Matanya membulat saat mengetahui orang yang mengirimkan pesan padanya.

Ia mengucek mata nya berkali-kali.
"Apakah ini mimpi?."

Ia tak mau membuang waktu. Mumpung yang mengirimi pesan nya masih online, ia harus segera membalasnya secepat mungkin.

Me: hehe. Iya kak, ini udah bangun
Kok


Ting!

Kak reyhan ganteng: nanti berangkat sekolah, aku anter yaa.

Me: Ga usah, kak. Kita kan beda
Sekolah.

Kak reyhan ganteng: Gak apa-apa

Me: yaudah kak. Kayla siap²
Dlu yaa.


Mana mungkin kayla akan menolak?
Kayla menolak dengan alasan ia dan kak reyhan beda sekolah itu hanya basa-basi. Toh, tidak mungkin ia menolak.

                                ***

Sebelum mandi, kayla Mondar-mandir mencari setrika untuk menyetrika seragam sekolah nya.
Ia sudah mencari ke kemana-mana pun tetap tak ada.

"Bundaaaa! Liat setrika gak?." teriak kayla, sampai terdengar di penjuru rumah. Fikri yang tadinya sedang asyik-asyik nya tidur, malah terbangun karena mendengar suara teriakkan adiknya barusan.

"Woi, gak usah teriak-teriak. Sakit nih kuping gue!." teriak fikri tak kalah seru.

"Nyadar diri, dong! Situ aja teriak, kok." ketus kayla.

Yanti datang, dan memberi setrika pada anak bungsu nya itu.

"Nih, lain kali kalau mau pinjem setrika itu turun kebawah, jangan Teriak-teriak. Kasian ayah kamu masih tidur, baru aja pulang." ujar yanti menasihati.

"Oh," setelah berkata itu, kayla langsung kembali ke kamarnya. Sebenarnya ia ingin menghampiri bunda nya, dan menanyakan ayah nya yang telah pulang dari lombok, tapi niat nya diurungkan setelah melihat jam dinding dikamarnya.

Setelah selesai menyetrika seragam putih Abu-abu nya, ia langsung mandi. Ia tak mau nanti nya reyhan menunggu nya dengan lama.

                                 ***

Kayla turun ke lantai bawah, terlihat keluarga kecil nya sedang sarapan bersama. Seperti nya, kakak nya itu barusan bangun, akan tetapi, sudah mendahuluinya saja. Wajarlah, anak Laki-laki kalau ganti ya gercep.

Kayla tak berkumpul bersama keluarganya. Ia memakai kaus kaki dan sepatu nya di bawah anak tangga.

"Lah, kamu gak sarapan dulu, nak?." tanya heri—ayah kayla.

"Hm, nggak deh yah. Kayla masih kenyang. Nanti kayla makan di kantin aja." jawab kayla.

Heri menganggukan kepala.
Setelah itu, kayla bersalaman dengan ayah dan bunda nya. Tak lupa juga, ia mengejek kakaknya dengan menjelekkan raut wajahnya.

Kayla berlari. Ia berhenti didepan pintu rumah, karena mendengar penjelasan fikri kepada ayah dan bunda nyaa.

"Etdah, yang punya pacar baru mah buru-buru." ujar fikri enteng.

Kayla memelototkan matanya kearah kakaknya. Bisa-bisa nya kakak nya ngomong begitu.

"Kayla udah punya pacar?." tanya ayah nya.

"Enggak kok yah, kayla gak punya pacar." jawab kayla jujur.

"Hm, gak apa-apa kok kalo kayla udah punya pacar. Tapi, mentang-mentang kamu udah punya cowok, jangan lupain belajar. Kamu harus belajar yang bener. Pacar kamu itu lah yang jadi penyemangat kamu belajar. " ujar heri.

Kayla mangut-mangut sajaa. Kemudian ia keluar rumah dengan berlari Tergesa-gesa.

Benar dugaan nya, reyhan sudah stay didepan rumah nya. Kenapa dia tak meminta tolong bi asih untuk membuka pagar rumahnya?

Kayla keluar rumah sambil mendorong gerbang hitam didepan rumahnya yang bisa dibilang besar, tapi tidak terlalu besar. Dan kecil, tapi tidak terlalu kecil.

"Udah lama kak nunggunya?. " tanya kayla berbasa-basi terlebih dahulu.

"Nggak. Baru 5 menit." jawab nya.

Kayla mangut-mangut, lalu naik ke motor milik reyhan.

                                 ***

Sesampai di SMA Bakti Mulya, banyak pasang mata yang melihat kearah kayla dan reyhan. Kayla juga tak mengerti kenapa murid-murid SMA—nya pada melihatnya?. Padahal ia hanya berboncengan dengan reyhan. Senior SMA TriSakti. Tak ada salah nya kan?. Toh, reyhan bukan nya artis.

"Kak, kamu bukan seleb kan?." tanya kayla memastikan.

Reyhan tertawa. "Makannya, liat followers aku, dong. Kamu sih, gak pernah stalker ig ku." ujar reyhan.

"Yaudah, aku duluan ya, " setelah kayla menganggukan kepala, reyhan meninggalkan pekarangan SMA Bakti Mulya.

Kayla berjalan menuju gerbang sekolah dengan santai walaupun banyak pasang mata yang memandangi nya. Toh, ia tak tahu apa-apa, kenapa harus malu?.

"Kayla!." panggil tia, cewek kucir satu yang baru saja di lewati nya.

Kayla memutar badannya 180°,
"Ya, ada apa ti?." tanya kayla.

"Gila. Yang barusan nganterin lo itu kak reyhan ya? Yang pernah nyanyi bareng lo waktu kemah itu?." tanya tia histeris.

Kayla menaikkan sebelah alisnya bingung. "Iya. Memangnya kenapa?."

"Dia itu selebgram! Instagram nya aja ribuan yang ngikutin, bahkan hampir satu juta. Ig nya juga ada centang biru nya." ujar tia.

"Masa si?." tanya kayla tak percaya.

"Kalau gak percaya, nih," tia menyodorkan ponsel nya kepada kayla. Disana ada nama instagran reyhan. Dan benar apa yang dikatakan oleh tia, reyhan memang seorang selebgram. Yang mem—follow instagram nya saja sudah banyak.

"Terus, selain selebgram, dia juga youtuber, tau!." ucap tia memberitahu.

"Hah? Serius lo?. " tanya kayla tak percaya.

"Nih," tia membuka aplikasi youtube nya.

Kayla kaget. Ternyata, reyhan adalah seorang selebgram dan youtuber.
"Gila. Gue baru tahu ini. Mungkin kalo lo gak ngasih tau, gue ketinggalan jaman." ujar kayla.

***

TBC!

Benci Tapi Cinta Where stories live. Discover now