23

61 5 0
                                    

Drtt!
Drtt!
Drtt!

"Kayla, hp mu bunyi tuh, angkat sana. Berisik, tau!." ujar fikri yang masih menonton moto gp di televisi.

Kayla yang tadinya sedang merangkum pelajaran pun langsung mengambil ponsel nya yang tergeletak diatas meja.

Terpampang jelas nama 'Kak reyhan ganteng' disana.

Tanpa menunggu Lama-lama, kayla langsung mengangkat nya.

"Hallo, ada apa ya kak?." tanya kayla heran.

"Hehe, gak apa-apa sih, cuman kangen aja." jawab reyhan dari sambungan telepon.

Kangen?. Kayla mendengarnya dengan perasaan senang. What!, apakah dia tak salah dengar?

"Oh, gi—gitu ya kak," kayla berbicara dengan gugup.

"Eh, tadi kan gue abis dari luar. Nah, pas gua balik lagi, ada sekantung plastik didepan ruang inap mama gue. Kirain gue isinya sampah, eh ternyata isinya ada buah-buahan, roti sm selai."

"I—itu." kayla gugup.

"Ha? Kamu ngomong apaan sih, kok gugup gitu?."

"Hehe."

"Kenapa?."

"Itu aku kak, yang ngasih. Terus aku tarok didepan pintu."

"Lah, kenapa? Kenapa ga masuk aja?."

"Soalnya kayla ngetuk pintu gak ada yang jawab. Yaudah, kayla tarok didepan pintu aja. Untung gak ada yang ngambil ya kak, hehee."

"Rey, ambilin mama minum dong." kayla memdengar suara seorang wanita paruh baya dengan nada yang sangat lemas. Kayla yakin, itu adalah mama nya reyhan.

"Udah dulu ya kay, gua mau ngambilin mama minum dulu, Bye."

"Bye."

Kayla kembali ke tempat semula, ia menaruh ponselnya diatas meja.
Ia mulai mengambil buku dan pulpen.
"Telepon dari siapa, dek?." tanya fikri kepo.

"Ah, kepo banget sih!." ujar kayla.

Fikri memutar bola matanya malas.

                                 ***

Reyhan terkejut karena seorang pria membuka knop pintu di ruang inao mama nya. Saat ia melihatnya, ternyata itu adalah noval, kakak nya.

Reyhan langsung menghampiri noval, dan dia langsung ber-tos dengan kakak nya itu.

"Lo kangen gue yak?." tanya noval pede.

"Idih, najis amat kangenin lo." ujar reyhan.

"Oh iya, gimana keadaan nya mama?," noval melirik wina yang berbaring lemah di atas kasur. Kemudian dia langsung menghampiri nya.

"Kok bisa gini sih? Gimana cerita nya?." tanya noval pada reyhan.

"Gak tau, Tiba-tiba dia ngerasa sakit gitu." jawab reyhan seadanya.

"Apanya yang sakit?."

"Yee, malah tanya! Gua aja kagak tau. Karena darurat, gue bawa langsung aja kesini. Masa tanya-tanya dulu." ujar Reyhan.

                                 ***

Malam ini, kayla berencana datang kerumah sakit guna menjenguk tante wina. Dia tak sendiri, ia ditemani oleh valen dan vani.

Ting!

Valensya: Kay, gua udah di depan rumah lo.

Kayla langsung membalas pesan dari valen.

Okee, gua otw.


***

Sesampai di rumah sakit, kayla dan valen langsung masuk kedalam rumah sakit.

Tok tok tok!

Kayla mengetuk pintu ruang rawat inap tante wina. Dan seorang pria tinggi membuka pintunya. Dia bukan reyhan, entah siapa. Kayla tak mengenalinya.

"Kalian siapa ya?." tanya pria tersebut.

"Saya kayla, teman nya kak reyhan. Kalo ini valen, teman saya," kayla menunjuk valen.

"Oh, Silahkan masuk. Tapi reyhan nya lagi gak ada. Dia barusan pulang kerumah, mau mandi katanya." ujar noval. "Oh iya. Kenalin, saya noval, kakaknya reyhan." lanjut nya.

Kayla menganggukan kepala, lalu langsung masuk kedalam.

Sudah 3 jam kayla menunggu reyhan. Tapi tak kunjung datang. Jam sudah menunjukan pukul 22.00, kayla sudah sangat mengantuk. Pasalnya, jam segini dia sudah tidur.

"Reyhan kayaknya ketiduran deh di rumah. Mending kamu pulang aja, takutnya orang tua kamu nyariin." ujar noval.

Kayla berfikir sejenak. "Hm, yaudah deh kak. Kayla pamit ya."

Kayla membangunkan valen yang tertidur pulas diatas sofa. Kayla merasa malu, karena valen tidurnya mengorok. Kalo cowok wajarlah, ya. Lah ini, cewek.

"Nanti aja deh pulangnya, gue ngantuk banget nih." valen mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.

"Valennnnn!" kayla berteriak sangat kencang, hingga valen kaget.

"Ish, sabar lah." ujar valen.

"Kalo lo gak bangun, gue tinggal sendiri. Mobil lo gue jual!" ancam kayla.

"Yaelah mba, sama teman sendiri kejam sangat!," kayla memutar bola matanya malas.

Dengan mata yang masih sangat mengantuk, valen terpaksa bangun dari tidurnya. Dengan langkah gontai seperti zombie, akhirnya mereka sampai diluar rumah sakit.

Kemudian mereka menaiki mobil sedan berwarna putih yang terparkir rapi didepan gedung rumah sakit.

"Len, mending gue yang nyetir aja ya. Gue takut kalo lo yang nyetir, ntar kecelakaan." ucap kayla.

"Yaelah, malah ngomong gituan! Lo tahu gak?, omongan itu adalah doa. Emang lu mau kita nanti kecelakaan?." ujar valen.

"Ishh, amit-amit deh! Gue kan cuman ngomong doang." ujar kayla.

"Yaudah nih, lo yang nyetir," valen dan kayla bertukar posisi.

                                ***

Untungnya ini sudah larut malam, jadinya jalanan sepi dan tidak terlalu ramai. Kayla lebih luwes untuk menyalip kendaraan didepan nya.

*

TBC!

Benci Tapi Cinta Where stories live. Discover now