10

79 12 2
                                    

Hari ini seluruh siswa dan siswi SMA Bakti Mulya berkumpul di lapangan. Yang ikut kemah sangatlah ramai, karena perkemahan ini digabung dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas, bagaimana tidak ramai?. Belum lagi nanti ada murid-murid dari SMA TRISAKTI.

"Assalamu'alaikum, anak-anak." salam pak boni selaku guru pembimbing di acara perkemahan.

"Waalaikumsalam," jawab seluruh murid dengan semangat.

"Saya hanya berpesan sama kalian. Nantinya kalau sudah sampai di sana, jangan malu-malu in sekolah kita, ya. Kita juga harus selalu kompak. Dan, yang paling terpenting adalah, kita kemah di hutan, pokoknya kalian jaga sikap dan omongan kalian. Jangan asal ngomong, ngerti!." ucap pak boni.

"Ih, bapak kok malah nakut-nakutin kita, sih!." ucap rindy, ketua PMR.

"Bukannya nakut-nakutin, nindy. Tapi bapak hanya berpesan. Siapa tau nanti ada yang ngomong kasar, nanti setan nya nyulik kalian gimana? Bapak kan yang ribet. Dan kalian juga kalo malem jangan kencing sembarangan, disana ada WC, kalian kencing nya di WC. Kalo mau kencing juga, ajak teman kalian. Jangan berani nya keluar malem sendiri. Tapi ingat, kalian keluar dengan jumlah genap, jangan ganjil." ucap pak boni lagi.

"Siap, mengerti." seru seluruh murid.

Setelah barisan dibubarkan, kayla, valen dan vani duduk dipinggiran lapangan sambil menunggu bis datang.

"Kay, len." panggil vani kepada dua temannya.

"Apa?." tanya kayla, tetapi tidak dengan valen.

"Gue gak ikut kemah lah. Males banget." ucap vani.

"Lah kenapa? Lo kan udah bayar. Sayang banget lo udah bayar 200 ribu tapi malah gak jadi ikut." ucap kayla, valen menganggukan kepala.

"Gue gak pernah ikut kemah. Sekalinya mau kemah, gimana gitu." jawab vani.

"Elah, norak Lo! Coba dong, sekali-kali ikut kemah, seru kok!." ujar valen.

"Ta—" ucapan vani terpotong saat murid-murid berhamburan menuju gerbang dengan tergesa-gesa.

"Eh, kayak nya bis nya udah dateng, deh. Yuk, nanti kita gak kebagian tempat duduk." kayla, valen dan vani berlari ke bis. Untung nya, saat mereka masuk kedalam bis, kursi masih tersisa banyak.

***

Di perjalanan, mereka melewati banyak pepohonan. Seperti nya mereka sudah mau sampai tujuan.

"Anak-anak, sabar ya. Sebentar lagi kita sudah mau sampai. Anak-anak dari SMA TRISAKTI juga baru saja sampai." ucap bu dahlia.

Di kursi paling belakang, kayla meremas jari-jari nya. Seperti nya ia sangat malu saat bertemu SMA TRISAKTI, Apalagi jika ia bertemu dengan kevin. Pasti nya juga, setiap acara, ia selalu bertemu dengan kevin. Bagaimana tidak, mereka kan sekelompok.

                                ***

Tak Lama kemudian, mobil bus yang ditumpangi anak SMA Bakti Mulya, sampai di bumi perkemahan. Dan benar, disana sudah banyak anak dari SMA TRISAKTI yang sudah stay dari tadi.

Dengan langkah santai, akhirnya kayla turun dari mobil bis. Setelah itu, valen turun paling akhir.

"Ih, rame banget." ucap vani saat mereka bertiga berjalan ke dekat tenda.

Valen menganggukan kepala. "Apalagi kemah pas jaman gue SD, puluhan sekolah kali ya yang ikut kemah." ujar valen.

"Hah! Yang bener." sontak vani menjerit dengan suara cempreng nya.

Siswa dari SMA TRISAKTI yang duduk disamping mereka bertiga menoleh.

"Hehe, maaf ya," ucap vani.

"Gak papa," jawab siswa tersebut.

                                ***

"Selamat siang anak-anak." salam dari pak burhan, kepala sekolah SMA Bakti Mulya.

"Saya pak burhan hassanudin, kepala sekolah SMA Bakti Mulya, sekaligus guru pembimbing kalian semua. Berdiri nya saya disini, karena saya yang mendirikan acara perkemahan ini." ucap pak burhan.

"Yasudah, mungkin kalian sudah lelah. Kalian boleh istirahat dulu di tenda. Kalian 1 tenda sama kelompok kalian, ya. Sekarang juga, kalian cari masing-masing kelompok kalian." ucap pak burhan.

Kayla sedari tadi kebingungan, dia kan tidak tahu siapa kelompok nya, bukan?. Valen dan vani sudah meninggalkan nya dari tadi, karena mereka sudah dipanggil oleh kelompok mereka masing-masing.

"Lo kayla?." tanya seorang prempuan tinggi, dan rambut sebahu. Ia tak sendiri, ia bersama teman-teman nya. Dan seperti nya, prempuan yang menanyai nya ini adalah anggota kelompok nya, karena kayla melihat kevin di samping laki-laki tinggi, putih dan berjangkung. Seperti nya, pria itu adalah ketua kelompok mereka.

"I—iya, kak. Kita sekelompok ya?." tanya kayla.

"Iya. Yaudah gih, saya anter kamu ke tenda. Soalnya tas kita udah ada di tenda." ucap prempuan itu.

Setelah sampai di tenda, kayla menaruh tas nya. Di bagian pinggir, untungnya dia kebagian di bagian pinggir, jadinya bila ada apa-apa, ia langsung cepat keluar begitu saja dengan mudah.

"Eh, kak. Kita kan tidur satu kelompok. Emangnya bareng sama yang cowok?." tanya kayla.

"Ya iyalah," jawab prempuan itu.

"Haa?." kayla tak habis pikir.

Perempuan disampingnya itu tertawa. "Ya nggak lah, dek. Masa iya. Nanti kan anggota kelompok kita yang cowok, tenda nya sendiri, di samping tenda kita. Itu tenda nya." perempuan itu menunjuk sebuah tenda berwarna biru disampingnya.

"Oh iya, kenalin, nama saya Aqilla, panggil aja kak qilla." ucap nya sambil mengulurkan tangan putih nya.

Kayla pun terkesima saat melihat tangan nya yang begitu putih. "Kayla." jawab kayla sambil menerima uluran tangannya.

"Yaudah yuk kumpul sama kelompok lagi, mereka udah nungguin kita lama banget." aqilla menarik tangan kayla.

*

TBC!

Benci Tapi Cinta Where stories live. Discover now