Four.

3.9K 334 538
                                    

Meskipun masih kesal dengan sikap Senja yang menjahilinya, Laskar tetap mengikuti gadis itu ke kantin dan duduk di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Meskipun masih kesal dengan sikap Senja yang menjahilinya, Laskar tetap mengikuti gadis itu ke kantin dan duduk di hadapannya. Sedari tadi cowok itu memasang wajah datar dan mendumal, seolah-olah Senja adalah orang yang paling bersalah. Padahal, sikap jahil Laskar lebih parah dari apa yang Senja perbuat.

"Jadi, asal lo dari Bandung?" tanya Galaxy, sedari tadi pria itu yang paling banyak bicara.

Laskar menanggapinya dengan sebuah anggukan, kemudian berkata, "Kapan-kapan gue ajak kalian liburan ke Bandung."

"Alasan lo pindah apa, Kar?" tanya Awan.

"Ayah gue dipindahin kerjanya ke Jakarta, mau gak mau gue harus ikut pindah."

"Enak Bandung atau Jakarta?" Kali ini Langit yang berbicara.

"Jakarta, soalnya ada Senja," jawab Laskar sembari memberi tatapan genit.

"Diam lo!" tukas Senja. Gadis itu mendengkus kesal, sudah pasti habis ini ketiga temannya akan memberikan berbagai pertanyaan tentang hubungannya dengan Laskar.

"Hubungan lo sama Senja emangnya apa, Kar?" tanya Bulan, salah satu teman Senja.

"Tunangan," jawab Laskar enteng yang membuat Senja tersedak makanannya.

Gadis itu segera meminum minuman yang berada di dekatnya, tanpa peduli siapa pemilik minuman tersebut.

"Ja, itu minumnya Laskar," ujar Galaxy yang membuat Senja langsung menyemburkan minuman dari dalam mulutnya dan mengenai wajah Laskar.

"Maaf, gue gak sengaja!" ucap Senja panik kemudian mengeluarkan tisu yang kebetulan selalu ia bawa dan memberikannya kepada Laskar.

"Segitu salah tingkahnya sampai nyembur minuman ke muka ganteng gue?" tanya Laskar sembari mengelap wajahnya. Cowok itu tidak marah, ia justru semakin menggoda Senja dengan perkataan-perkataan menjijikan.

"Mati kek lo!" ketus Senja yang sudah kehilangan selera makan.

Keadaan hening seketika, mereka hanya menikmati makanan yang tersisa, sampai akhirnya seorang cowok menghampiri meja mereka.

"Senja!" sapa cowok itu yang dibalas dengan senyuman manis oleh Senja.

"Hai, Kak!" Senja menyapa balik, jantungnya berdetak dua kali lipat setiap berbicara dengan kakak kelas di hadapannya ini.

Laskar yang melihat perbincangan itu menatap tak suka ke arah cowok yang kini berada tepat di sampingnya. Ia harus berhati-hati, ia tidak mau Senja terpincut dengan cowok di sampingnya ini.

"Pulang sekolah nanti jangan lupa kumpul di ruang KIR, buat pelantikan ketua baru," ujar cowok yang memiliki nama Draco.

"Senja gak bisa, dia harus ikut pulang sama gue." Itu bukan suara Senja melainkan Laskar. Cowok itu menjawab ucapan Draco dengan nada kesal.

Bad Boy [Proses Revisi]Where stories live. Discover now