-Danu&Rafa-

22 4 0
                                    

Danu membawa Rafa pergi ke luar perpustakaan dengan terburu-buru sambil tangan kirinya yang masing memegang keras baju rafa.Sementara gita,hanya bingung apa yang dilakukan danu pada rafa,tapi ia memilih untuk menyelesaikan bacaannya,lantaran pulang sekolah nanti ia ada ulangan susulan..

Danu membawa rafa keluar dengan kasar,melewati teman temannya yang masih mengerjakan tugas.

“Itu si danu kan,ngapain nyeret rafa keluar tuh..?” ucap dika sambil menepuk pundak raka disebelahnya.

“Manaa?gak ada juga” ucap raka.

“Itu keluar,ayo susulin takut ada masalah tu orang berdua..” ucap dika sambil membawa raka pergi ke luar untuk mengikuti danu.

Ternyata danu membawa rafa ke dekat taman baca perpustakaan,lantaran tempat itu sedang tidak ada orang dan lebih sepi daripada koridor perpus.

“Eh dan,apa apaan ni?!” bentak rafa sambil melepaskan tangan danu yang mencengkram keras lengan seragamnya.

“Gue mau ngomong sama lo!” ucap danu.

“Tinggal ngomong aja kali dan,ngapain pake narik narik gue ke sini segala hah?” tanya rafa.

“Lo fa,kalo mau pacaran liat tempat dong!,liat situasi!” bentak danu.

“Hah?ya bebas lah gue mau pacaran dimana juga,kenapa jadi lo yang ngatur ngatur gue!” bentak rafa sambil menunjuk-nunjuk danu dengan jarinya.

“Lo tuh ya,dibilangin!” bentak danu sambil tangannya mengepal siap untuk menghantam muka rafa.

Tapi Dika dan Raka tiba tiba datang  berhasil menghalanginya.

“Ngapain sih kalian berdua?marah marah mulu dari tadi!” bentak dika kepada danu dan rafa.

“Iya deh,lo berdua sensian banget dari tadi pagi gau ga!” ucap raka.

Danu dan Rafa hanya diam.Mereka saling bertatapan tajam.

“Udah mau lulus malah berantem,kelakuan kalian kek tai tau gak!” bentak dika sambil melenggang pergi dari hadapan mereka.

Dika memang anak yang baik.Ia tidak suka keributan.Tapi jika ada hal yang menurutnya salah,ia akan sangat marah.

“Udah ayo ke kelas,bentar lagi udah ganti pelajaran nih” ucap raka.

Danu memilih pergi duluan,meninggalkan rafa dan raka disana.

“Ayo fa,udah jangan berantem mulu..” ucap raka sambil merangkul temannya itu untuk ke kelas.

Mereka pun pergi ke kelas.Dan sesampainya dikelas,mereka saling diam.Terutama danu.Tak lama bel pelajaran bahasa indonesia pun dimulai.Bu oneng guru bahasa indonesia itu sudah masuk ke kelas 12 IPS 4 itu.

“Assalamualaikum anak anak” ucapnya

“Waalaikumsalam bu..” jawab seluruh siswa serentak.

“Sebelum belajar,ibu punya pengumuman.Akhir bulan april ini sekolah kita akan mengikuti lomba puisi tingkat kabupaten,dan harus mengirimkan 2 orang perwakilan.Satu perempuan dan satu lakilaki.Ibu sudah punya satu orang untuk mengikuti lomba itu,namanya Thiana Gita Anindya kelas 12 Mipa 4.Nah bagi lakilaki yang mau mengikuti lomba,syaratnya harus membuat satu buah puisi,temanya bebas.Besok ibu tunggu di ruang guru.” jelas ibu oneng kepada seluruh siswa.

Mendengar hal itu danu terkejut.Dia tidak menyangka kalau gita sudah dipilih langsung oleh bu oneng untuk mengikuti lomba itu.

“Oh jadi namanya Thiana Gita Anindya,hebat juga ya tu cewek bisa langsung di tunjuk buat ikut lomba..” ucap danu dalam hati.

“Sebelum belajar dimulai,apa ada yang mau bertanya?” ucap bu oneng.

“Bu..saya mau ikut lomba itu..” ucap rafa sambil mengacungkan tangan,dan membuat semua murid tak percaya.Terutama danu,ia tidak menyangka kalau temannya itu berniat mengikuti lomba.

“Boleh,besok kamu bawa hasil karya puisi kamu ke ibu ya..” perintah bu oneng.

“Siap bu..” ucap rafa bersemangat.

“Halah,paling lo ikutan biar bisa deket sama gita kan?” ucap dika yang duduk di sebelah rafa.

“Iya,gue punya rencana..” balas rafa.

Danu yang mendengar hal itu makin kesal kepada rafa.Entah apa yang ia rasakan saat ini,tapi ia tidak suka kalau rafa berhubungan dengan gita.

“Liat aja fa,gue ancurin rencana lo.Enak aja lo pacaran,sementara kita pada jomblo.” ucap danu dalam hati sambil menahan tawanya.

“Dan,lo ikutan gak nih?” tanya raka disebelahnya.

“Gak tau deh kalo gue,gaada bakat.” ucapnya.

“Gak ada bakat apaan,lo dapet ranking 1 mulu dari kelas 10” ucap raka sambil menepuk pundak danu.

“Itu mah bukan bakat tolol” balas danu sambil tertawa.

“Terus apaan kalo bukan bakat?” tanya raka.

“Hoki aja gue dapet otak yang lumayan bagus dari pada otak lo!” ucap danu sambil menoyor jidat raka.

“Hahahaha iya juga ya,pantes aja lo pinter,orang temen temen lo pada guoblok semua..” ucap raka sambil tertawa.

“Iya kaya lo!!” ucap danu.

“Hehh malah pada ketawa ini berdua,cepet buka bukunya ibu mau ngasih kalian materi.!!” bentak bu oneng pada danu dan raka.

Mereka mengangguk lalu membuka buku mereka masing masing.Dan mereka pun belajar seperti biasanya.

****
Disisi lain,gita yang sudah selesai membaca dan merangkum materi untuk ulangan susulannya di perpustakaan tadi sudah selesai.Ia memilih kembali ke kelasnya karena masih ada tiga jam pelajaran lagi yang harus ia ikuti.

“Akhirnyaaa,selesai juga..” ucap gita sambil keluar dari perpustakaan.

“Eh tapi kenapa tadi si danu marah marah gitu ya ke rafa?orang dia lagi nemenin gue juga..” ucap gita dalam hati.

“Aneh banget emang tu cowok,marah marah mulu..” ucapnya sambil berjalan menuju kelas.

Sesampainya di kelas,pelajaran bahasa indonesia tadi sudah selesai,gita melihat teman temannya sedang ngobrol,ada juga beberapa siswa yang sedang menyiapkan buku untuk pelajaran selanjutnya,yaitu pelajaran agama.

“Huftt haus haus...” ucap gita sambil duduk di bangkunya yang berada paling depan.

“Udah ta ngerangkumnya?” tanya kinta teman sebangkunya.

“Udah kin,gue banyak baca aja soal tentang materi yang ibu kasih tadi.” ucap gita.

Glek..glekk glekk..

Suara gita minum seperti orang yang sudah berlari jauh saja.Yang terdengar oleh raya dan amel yang duduk di belakangnya.

“Omg..gitaaa,jorok bangett lo!” teriak amel.

“Hahahaha,ta lo abis gali kubur apa gimana?capek bener keliatannya” ucap raya sembari tertawa.

“Hehe,maap mell.Haus gue..” ucap gita sambil menglap mulutnya yang basah.

“Ewh jorok ah lo mahh..” ucap amel dengan nada centilnya itu.

“Yaelah mell,kaya yang gatau gita aja..” ucap raya.

“Tau nih si amel ribet banget tuh ya,huuu...” ucap gita sambil manyun manyun ke arah amel.

“Eh ehh,ada bapak tuh...jangan ributt..” ucap kinta.

Pak hilman guru agama mereka pun datang dan memulai pembelajarannya hari itu.Mereka pun kembali belajar seperti biasanya.

DANUGITAWhere stories live. Discover now