Bagian Enam Puluh Tujuh.
Aku menyukaimu bukan hanya sejak dulu.
Tapi sekarang masih saja suka padamu.
Kau tahu tidak,
Aku jomblo itu gara-garamu! -Adila•
•
•🌛
Via skype.
"Weiii, gess! Gue kangen parah sama kalian astaga!" baru saja video call mereka bermula. Sudah terdengar kicauan merdu dari Diva.
Dila cekikikan mendengarnya, "Apa kabar, Div?"
"Baik dong, Alhamdulillah! Wei, By lo enggak ada niat nyapa gue apa?"
Mendengar namanya disebut-sebut Ruby yang tadi sedikit sibuk melakukan entah apa itu, membalas nyinyiran Didiv. "Males."
Yasha tergelak di tempatnya. Gadis itu terlihat sesekali melihat ponselnya.
"Ish! Masih aja jual mahal. Wei, Cuk! Lu lagi nonton drakor ya?!" tanya Diva agak kesal. Lantaran baik Ruby maupun Yasha tampak sibuk dengan urusan masing-masing. Tidak tahu saja jika Diva kangen sekali dengan para cecunguknya.
Yasha menghentikan sebentar videonya, ia nyengir. "Tanggung lol. Lagian, dramanya bagus! Entarlah gue kirim di grup."
"Udah mau masuk dua tiga masih aja nggak berubah-berubah."
"Terus, enggak ada nih yang mau cerita pengalamannya? Kita jarang bisa skype-an gini loh!" di videonya Diva terlihat menunjuk layarnya. "Terutama buat lo bedua, Dil, By."
"Kalau gue kayak biasa sih, Div." ujar Dila lebih dulu. "Lebih banyak habisin waktu aku di lab buat penelitian."
"Yah, nggak seru dong?! Lagian, lo seneng banget sih Dil 'kencan sama bakteri'," cakapnya sembari memperagakan tanda petik dua lewat tangannya.
"Lo, emangnya enggak ada niat mau kencan sama sesama manusia gitu?"
"Omongan lo terlalu ambigu, Div. Lo pikir Dila pacaran sama hantu?!"
"Bukan gitu maksud gue, Ya." kilah Diva. "Lagian, apa sih bagusnya neliti gituan?!"
Dila terkekeh, "Namanya juga suka, Div."
"Lo, nggak boleh ngomong gitu." sembari sibuk mencorat-coret kertas, Ruby membalas, "Semua orang pasti punya alasannya masing-masing dan punya kesukaannya masing-masing."
"Aaaa, bener tuh kata Ruby!" sahut Yasha. "Sama kayak elo yang cinta banget sama dunia masak lo."
"Dan lo sama dunia ghibah lo."
"Makasih, gue tersanjung denger pujian lo."
"Gue enggak muji lo, jancuk!" kesal Diva lama-lama gedek juga dengan Yasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITY [Tamat]
Science Fiction"Lo itu gue ibaratin venus flytrap. Gue kupu-kupu-nya. Gue yang udah terperangkap di ruang lo. Mana mungkin bisa keluar. Bahkan kemungkinan terburuknya ialah sang kupu-kupu itu mati. Karna satu kali kesalahan hinggap di daun lo. Ya, begitulah sekir...