NANO - Prolog

88 22 22
                                    

"Eh lo berani-beraninya ya! Liat baju gue jadi kotor tau gak!" umpatku kepada salah satu rival abadiku selama di smp ini.

"Ups, maaf gak sengaja." jawab Gwen dengan nada merendahkan yang sangat kentara terdengar di telingaku.

Aku yang sudah sangat kesal ditambah dengan sifatku yang temperamen, tiba-tiba kehilangan kontrol dan langsung saja meluncurkan aksiku.

BUGH!!

Gwen jatuh tersungkur mendapatkan pukulan di pipinya dariku. Ya, tentu saja. Aku dengan ilmu karate yang telah ku pelajari sedari sd, untuk memukul orang lain bukanlah hal yang sulit.

Semua pasang mata di kantin kini menatap ke arahku dan Gwen yang terlibat pertengkaran. Hingga suatu suara yang sudah sangat aku kenali menginterupsi kami semua.

"Lea!! Berani-beraninya kamu mukul anak saya?!"

Aku terbangun dari mimpiku ketika Kay menggoyang-goyangkan badanku

"Le, bangun Le. Ada Pak Panji tuh mau masuk kelas."

Aku pun membuka mata dengan sedikit terkejut.

"Mimpi itu lagi." ucapku lirih bahkan tidak terdengar oleh Kay.

LEANDRAWhere stories live. Discover now